Formasi

5 Filosofi Pep Guardiola dalam Melatih, Nomor 5 Paling Ampuh

Joseph Pep Guardiola kembali menambah jumlah piala Manchester City tadi subuh.

Pep berhasil membawa Manchester City membawa piala pertamanya tahun ini setelah berhasil mengalahkan Chelsea di final Carabao Cup.

City berhasil menang adu penalti setelah bermain 0-0 di waktu normal.

Guardiola pun masih berpeluang menambah piala untuk City di tahun ini, karena City masih berpeluang merengkuh Piala FA, Liga Inggris dan Liga Champions.

Salah satu alasan keberhasilan Pep sudah tidak menjadi rahasia lagi, yakni filosofinya yang selalu digunakan di tim manapun ia melatih.

Seperti apa filosofi yang dinginkan Guardiola, di bawah ini kami memiliki 5 yang paling penting untuk kita ketahui :

1. Selalu ada solusi untuk setiap masalah

Saya tidak pernah khawatir dengan skuad yang terbatas.

Pada faktanya, memiliki daftar pilihan (pemain) yang pendek mungkin lebih baik bagi kami daripada lebih banyak, terutama karena saya memiliki para pemain berkualitas yang siap untuk dipanggil.

Saya benar-benar percaya pada tim ini dan filosofi saya adalah selalu ada solusi untuk setiap masalah.

Faktanya ada begitu banyak pelatih yang sering menjadikan alasan cedera pemain yang membuat timnya tidak meraih hasil maksimal.

Pep sadar bahwa semua pelatih juga memiliki masalah yang sama, dan ini tidak boleh dibiarkan hidup dalam kepelatihannya.

Pep justru merasa ada keuntungan kala ia memainkan stok pemain dari akademi sebuah tim.

Karena para pemain muda tersebut lebih siap dan ingin diperhatikan untuk bisa dipromosikan ke tim utama.

Hanya saja banyak pelatih tidak berani mengambil resiko besar tersebut.

Pep memberi bukti kala ia berani mempercayakan pemain-pemain akademi seperti Sergio Busquet, Sergi Roberto di Barcelona atau Joshua Kimmich di Muenchen dan saat ini ada Phil Foden serta Zinchenko di Manchester City.


2. Memindahkan bola berarti memindahkan posisi lawan

Memindahkan bola berarti memindahkan posisi lawan.

Lawan akan mudah bertahan ketika bola hanya bergerak di satu tempat.

Tapi ketika bola rutin bergerak, pemain bertahan lawan tidak akan tahu dari sisi mana bahaya itu akan datang.

Memindahkan bola dari tengah ke koridor akan membuat lawan kebingungan.

Filosofi ini dimaksudkan untuk mengontrol permainan secara penuh.

Ketika Tim Pep menguasai bola, itu artinya mereka bisa melihat cela pertahanan lawan lebih baik.

Sementara tim lawan butuh koordinasi dan konsentrasi tingkat tinggi untuk merapikan barisan pertahanannya.

Inilah keuntungan filosofi yang Pep selalu pertahankan.


3. Tarik perhatian lawan, kemudian pukul mereka dengan arah yang tak diduga

Rahasianya adalah membuat satu sisi lapangan penuh (overload) sehingga lawan mesti mengggeser pertahanannya untuk menghadapinya,

Ketika Anda melakukannya, kami akan menyerang dan mencetak gol dari sisi lain.

Itulah mengapa Anda harus mengumpan bola dengan niat yang jelas.

Tarik perhatian lawan, kemudian pukul mereka dengan sucker punch (pukulan dari arah yang tak diduga).

Pep Guardiola sangat dihargai oleh pemainnya karena kemampuan detail yang ia punya.

Ini juga yang menjadi makna dari filosofi diatas bahwa ketika timnya menguasai bola, maka hal yang coba dilakukan adalah mengendalikan fokus lawan supaya terjebak dalam keinginan permainannya.

Dan ketika lawan terikut permainannya, maka akan ada area kosong yang bisa dimaksimalkan Pep dan timnya untuk mencetak gol.

Sebuah strategi cerdas untuk mengambil penuh tanggungjawab terhadap jalannya laga.


4. Menguasai bola dan membuat peluang gol

Saya suka menyerang karena tiga hal.

Pertama, itu menunjukkan sebuah inisiatif.

Kedua, Anda memaksa pemain untuk cukup berani menjadi protagonis. Membuat mereka menjadi independen dari tekanan lawan.

Ketiga, Anda membuat pemain merasa ingin berlari lebih banyak dan merebut bola dari lawan secepatnya.

Dengan begitu, kami akan banyak menguasai bola dan membuat peluang gol

Apa yang bisa dilihat dan dinikmati orang dari pola permainan Guardiola adalah bahwa ia mendominasi permainan atau ball possesion.

Penguasaan akan bola ini sangat diinginkan Pep untuk bisa menguasai laga dan membuat peluang yang bisa dieksekusi menjadi gol.

Sebuah filosofi sederhana namun tidak mudah mengaplikasikannya.

Namun nyatanya Pep berhasil melakukannya baik di liga Jerman atau liga Inggris yang memiliki ciri khas masing-masing.

Patut ditunggu kehadiran Pep di Seri A yang selalu dikatakan banyak pengamat bahwa filosofi Pep tidak akan berjalan di Liga yang terkenal defensive itu.


5. Never Excuse

Di sepak bola, hal terburuk adalah alasan. Alasan berarti Anda tidak bisa tumbuh atau bergerak maju.

Ini menjadi kunci dari filosofi kepelatihan Pep Guardiola.

Ia adalah pelatih dengan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.

Ia pernah mencampakkan pemain sekelas Ronaldinho, Ibrahimovic, Deco atau Eto’o

Artinya ia sangat siap dengan keputusannya dan tidak akan mencari-cari alasan apabila rencananya tidak berbuah manis.

Ia mengambil semua resiko dari hasil yang ia ciptakan, dan sangat membenci usaha untuk mencari alasan.

Karena alasan itu pulalah tidak ada pemain kelas dunia yang bisa bermain-main dengannya.

Itulah 5 filosofi Pep yang kiranya bisa menginspirasi kita untuk menjalani setiap sisi kehidupan kita semua.

Semoga memberkati dan terinspirasi.. Salam Bobol..!!!

Related Articles

Back to top button