Top Skor

5 Kesalahan Terbesar Ralf Rangnick Ketika Menangani Manchester United

Nama Ralf Rangnick sebelumnya tidaklah familiar di telinga pecinta sepakbola dunia pada umumnya.

Namun setelah ia berhasil menjadi pelatih Manchester United menggantikan Ole Gunnar Solksjaer, maka banyak orang yang mencari tahu sepak terjangnya.

Ia disebut-sebut menjadi mentor untuk pelatih pemenang liga champions seperti Pep Guardiola dan Thomas Tuchel.

Namun sayangnya belum lagi semusim menangani setan merah, ia pun dikabarkan tidak akan meneruskan tugasnya untuk musim depan.

Hal itu dikarenakan hasil buruk yang terus diraih MU, dimana sebelumnya tersingkir dari tim divisi dua middlesbrough di FA Cup dan bermain seri dengan Burnley tadi subuh.

Hasil seri dengan Burnley yang merupaktim juru kunci saat ini membuat MU harus rela turun ke posisi kelima dan berpotensi disalib Tottenham Hotspurs, Arsenal dan Wolves yang masih memiliki laga sisa.

Di bawah ini kami memiliki 5 hal yang membuat Rangnick bisa dikatakan gagal di MU, berikut diantaranya :

5. Strategi Pressing Ketat Belum Berjalan Lancar

Kedatangan Rangnick awalnya diharapkan membawa perubahan di Man United, terutama dalam gaya main. Man United diharapkan main dengan lebih terstruktur sesuai dengan filosofi pressing ketat ala Rangnick.

Namun, pressing ketat ala Rangnick belum bisa ditunjukkan para pemain Man United dengan konsisten dalam setiap pertandingan. Akibatnya, hasil positif-negatif pun silih berganti didapatkan Man United.

4. Belum Mampu Buat Man United Kreatif saat Menyerang

Man United memiliki barisan pemain tengah dan depan papan atas dunia. Akan tetapi, The Red Devils justru kerap kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan saat mendominasi penguasaan bola.

Padahal, lawan-lawan Man United, yang di atas kertas lebih lemah, akan bermain defensif demi mencuri poin. Karena tidak mampu menembus pertahanan lawan, Man United kerap menuai hasil imbang atau bahkan kalah karena dihukum oleh serangan balik lawan.

3. Pertahanan Man United Belum Kukuh

Pertahanan Man United masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh Rangnick. Hingga kini, Man United adalah tim dengan total kemasukan gol terbanyak (30 gol) di antara tim-tim empat besar lainnya.

Ini tentu menjadi masalah yang mesti diselesaikan Rangnick secepatnya. Sebab, tanpa pertahanan yang kukuh, Man United akan kesulitan untuk bersaing dalam perburuan gelar juara di kompetisi apa pun.

2. Belum Mampu Mengeluarkan Potensi Maksimal Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo adalah kekuatan utama Man United di lini depan. Meski sudah berumur 37 tahun, ketajaman Ronaldo masih salah satu yang terbaik di Eropa. Akan tetapi, Ronaldo tampak kesulitan untuk mencetak gol sekarang. Kini, pemain Portugal itu baru mengoleksi 14 gol dan tiga assist sejauh ini.

Tumpulnya Ronaldo ada hubungannya dengan Man United yang kesulitan menembus pertahanan lawan. Tanpa dukungan dari para pemain lain, Ronaldo tentu akan kesulitan untuk mencetak gol. Rangnick mesti membuat Man United main lebih kreatif yang akan berdampak positif pada pundi-pundi gol Ronaldo juga.

1. Tak Beli Pemain Baru di Januari 2022

Man United secara mengejutkan tidak membeli pemain pada bursa transfer musim dingin 2022. Padahal, mereka kehilangan Donny van de Beek (dipinjamkan ke Everton) dan Anthony Martial (dipinjamkan ke Sevilla).

Selain dua pemain itu, Mason Greenwood pun tengah dinonaktifkan dari tim karena terlilit kasus dugaan kekerasan, pemerkosaan, dan ancaman pembunuhan kepada sang pacar, Harriet Robson. Setelah kehilangan tiga pemain itu, Man United justru tidak menambah kekuatan.

Ini tentu memberatkan langkah Man United yang sedang berjuang untuk finis di empat besar Liga Inggris dan berjuang di babak 16 besar Liga Champions. Rangnick harus mengarungi sisa musim ini dengan skuad Man United yang ada sekarang.

Sumber okezone.com

Related Articles

Back to top button