Ditinggal pemain bintang, idealnya sebuah klub akan kehilangan performa terbaiknya. Karena performa baiknya selama ini harus berubah dengan kehilangan sosok penting dari skema permainannya. Hal itulah yang acapkali sulit diatasi klub dalam mencari pengganti yang tepat dari pemain bintangnya tersebut.
Namun berbeda halnya dengan kelima klub di bawah ini. Klub-klub ini justru bisa menjawab setiap permasalahan klasik ini. Manajemen berhasil keluar dari krisis tersebut. Adanya pelatih yang tepat dan kebijakan transfer yang tepat membuat klub-klub ini tetap stabil. Berikut kelima klub tersebut :
- Barcelona – Ronaldinho
Fans Barcelona jelas kecewa besar ketika Barcelona memutuskan untuk melepas Ronaldinho ke AC Milan pada 2008. Terutama karena selama di Barcelona, Ronaldinho menjadi bintang utama dengan skill memukau yang dimilikinya.
Namun, sepeninggal Ronaldinho, Barcelona berhasil mengorbitkan nama-nama seperti Sergio Busquets, Gerard Pique, Dani Alves, dan juga Lionel Messi. Seperti yang diketahui, setelah itu Barcelona berhasil merajai Eropa dengan nama-nama di atas sebagai tulang punggung mereka.
Bahkan di musim 2008/09, El Barca berhasil meraih treble winner setelah menyapu gelar La Liga, Copa del Rey, dan Champions League.
- Atletico Madrid – Radamel Falcao
Falcao adalah top skorer Atletico Madrid selama dua musim beruntun sebelum dilepas pada 2013. Banyak yang khawatir karena peran Falcao sangat krusial saat itu.
Akan tetapi, prediksi tersebut terbukti salah. Atletico berhasil meraih gelar La Liga pertama sejak 18 tahun pada musim 2013/14 kala Falcao hengkang. Diego Costa mampu mengisi kursi Falcao sangat sempurna di musim tersebut.
- Southampton – Adam Lallana, Luke Shaw, Dejan Lovren, Ricky Lambert, Calum Chambers
Pada 2015, Soton dipreteli oleh klub-klub raksasa Premier League setelah melewati musim yang istimewa kala mereka mengakhir musim di posisi ke-7. Mereka kehilangan hampir semua bintang utamanya yakni lima nama di atas.
Hebatnya, Soton meraih hasil cukup  impresif setelah mereka pergi dengan finish peringkat ke-6. Nama-nama seperti Sadio Mane, Dusan Tadic, Fraser Forster, Graziano Pelle, dan Ryan Bertrand memberikan energi lebih pada tim.
- AC Milan – Kaka
AC Milan kehilangan dua pemain penting pada musim panas 2009. Kaka hengkang ke Real Madrid dan Paolo Maldini memutuskan pensiun. Meski begitu, Rossoneri tidak mengalami penurunan performa.
Mereka tetap mampu finish peringkat tiga semusim setelah kepergian kedua pemain bahkan kembali menjadi juara pada 2010/2011.
- Liverpool – Michael Owen
Bisa dibilang aset lokal terbaik Liverpool di era modern. Owen sudah bersinar di usia muda dan menjadi bintang The Reds dari 1997 hingga 2004. Semua Kopites kecewa ketika dia gabung Real Madrid pada musim panas 2004.
Akan tetapi, setahun setelahnya, bersama Xabi Alonso, Luis Garcia, dan Djibril Cisse sebagai pemain anyar, Liverpool justru meraih trofi Champions League 2004/05. Gelar tersebut makin dikenang seiring dengan dramatisnya laga final antara Liverpool melawan AC Milan di Istanbul kala itu.
