Top Skor

3 Kunci Timnas Indonesia Menahan Vietnam

Banyaknya persoalan yang dialami tim garuda muda sebelum laga melawan Vietnam dan pada saat melawan Vietnam, menyimpulkan hasil seri merupakan hasil yang ideal buat Indonesia. Bagaimana tidak tim Luis Milla dihadapkan dengan cedera kiper Kurniawan di laga terakhir.

 

Belum lagi akumulasi kartu yang diterima jenderal lapangan tengah Evan Dimas. Dan pada saat laga tim Indonesia harus bermain dengan 10 pemain serta harus memainkan kiper Kurniawan yang masih belum pulih akibat cedera kiper Satria di babak kedua. Namun skor 0-0 menjadi baik untuk laga berikutnya. Dan berikut 3 kunci keberhasilan timnas di laga tersebut :

  1. Duo Kiper Fantastis

Pos penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 dipercayakan kepada Satria Tama. Kiper utama Tim Merah-Putih, Kartika Ajie, mengalami cedera saat pertandingan sebelumnya kontra Timor Leste.

Menjadi pelapis, Satria Tama membuktikan kualitas sebagai kiper yang bisa diandalkan mengamankan gawang Tim Garuda Muda.

Vietnam, yang memegang kendali permainan, menggeber serangan bertubi-tubi ke sektor pertahanan timnas. Satria tercatat melakukan tiga kali penyelamatan bersih plus dua kali memotong bola kemelut pada paruh pertama pertandingan.

Tanpa kiper Persegres Gresik United ini, Timnas Indonesia U-22 mungkin sudah dijebol tiga sampai empat gol pada babak pertama.

Penjaga gawang kelahiran 23 Januari 1997 tersebut terlihat amat komunikatif terhadap rekan-rekannya. Ia kerap mengingatkan kuartet bek untuk menjaga konsentrasi, menutup ruang gerak pemain Vietnam saat memasuki area jantung pertahanan.

Namun, sang kiper mengalami cedera di awal babak kedua. Ia harus digantikan Kurniawan Kartika Ajie.

Walau terlihat kurang siap tampil di lapangan, Kurniawan unjuk kebolehan mematahkan dua peluang emas bersih Vietnam.

  1. Kedisiplinan Lini Pertahanan

Vietnam sepanjang pertandingan menggeber serangan dengan tertumpu pada dua sisi melebar. Kuartet winger Tim Negeri Paman Ho berulangkali melakukan akselerasi yang membahayakan. Mereka berani menusuk ke area kotak penalti Timnas Indonesia U-22.

Vi Van Thanh, penyerang sayap Vietnam tercatat sebagai pemain yang kerap menciptakan kengerian di poros belakang tim asuhan Luis Milla.

Peran duo fullback Tim Merah-Putih, Rezaldi Hehanusa dan Putu Gede, amat krusial untuk mematikan akselerasi serangan Vietnam dari sisi kiri dan kanan.

Jika di tiga pertandingan sebelumnya, keduanya sering menjelajah ke depan membantu serangan, saat bentrok versus Vietnam mereka amat disiplin posisi. Di sektor kiri pertahanan, Rezaldi tercatat berkali-kali menyetop akselerasi Vi Van Thanh, lewat tekel atau duel body satu lawan satu.

  1. Performa Duo Stopper

Kejutan dibuat Luis Milla dengan membangkucadangkan Ricky Fajrin. Pelatih asal Spanyol itu memainkan Andy Setyo Nugroho sebagai duet di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-22. Kedua stoper tampil cukup oke membentengi poros pertahanan Timnas Indonesia U-22.

Kekompakan kuartet bek jadi kunci sukses Tim Merah-Putih membendung air bah serangan Vietnam selama 90 menit. Peran mereka terasa krusial saat gelandang jangkar, Hanif Sjahbandi, kena kartu merah pada pertengahan babak kedua.

Hansamu Yama, yang jadi jenderal mengomandoi teman-temannya untuk memainkan strategi jebakan offside, yang dua di antaranya sukses mementahkan peluang emas Vietnam. Jika koordinasi antarbek tidak berjalan mulus, Tim Negeri Paman Ho yang unggul jumlah pemain bakal leluasa mengobrak-abrik area kotak penalti.

 

 

Related Articles

Back to top button