Pemain berusia 21 tahun ini menyelesaikan kepindahan senilai £40 juta dari Stadion Etihad ke Stamford Bridge pada hari batas waktu transfer, di mana ia terus bersinar di bawah bimbingan Mauricio Pochettino, meskipun klub mengalami kesulitan secara keseluruhan.
Palmer telah mencatatkan delapan gol dan tujuh assist yang mengesankan dalam 21 penampilannya untuk Chelsea, dan penampilan kuatnya juga membuahkan hasil di pentas internasional, dengan panggilan senior pertamanya ke skuad Inggris pada bulan November.
Meskipun produk akademi City ini melampaui semua ekspektasi sejak tiba di London, Palmer tidak berniat meninggalkan klub masa kecilnya selama jendela transfer musim panas karena ia sekarang merenungkan pembicaraannya dengan Pep Guardiola lima bulan lalu.
“Awalnya saya tidak ingin pergi,’ katanya kepada Daily Mail. “Saya bilang saya akan dipinjamkan dan bermain selama satu tahun jadi saya lebih siap untuk bermain di tim utama karena saya tidak mendapat banyak menit bermain [musim terakhir].
“Tapi kemudian Pep berkata ‘Anda akan bertahan atau Anda akan dijual’ dan, ya, saya baru saja dijual.
“Saya agak bingung mengapa mereka tidak membiarkan saya dipinjamkan, tapi kemudian saya bilang saya ingin pergi ke Chelsea dan saya senang hasilnya menjadi seperti ini.”
Berbicara tentang perbedaan antara kedua klub dan tahapan yang mereka jalani, Palmer menambahkan: “Satu adalah sebuah proyek dan satu lagi memiliki pemain-pemain mapan. Proyek kami adalah proyek muda. Ada banyak pemain muda dan saya pikir saya akan cocok dengan klub tersebut. proyek dengan baik.
“Saya tidak tahu seperti apa kepribadiannya sebelum saya datang sehingga mereka bisa memiliki banyak orang yang menyukainya [memiliki tanggung jawab] tapi saya pikir saya pasti mendapat tanggung jawab lebih besar daripada yang saya dapatkan di Man City.”
