Saat ini kita berbicar pelatih muda dibawah 50 tahun. Ada begitu banyak pelatih- pelatih sukses, namun saat ini kita melihat bahwa seperti sebuah musim ada begitu banyak pelatih muda bermunculan dengan sukses yang berbeda-beda.
Sebut saja nama Luis Enrique yang berhasil menggondol 5 piala dan treble di musim perdananya bersama Barcelona. Enrique pun memenangkan pelatih terbaik versi FIFA balon d’or Januari lalu. Selain Enrique ada begitu banyak pelatih muda dibawah 50 tahun lainnya. Siapa sajakah mereka, berikut penjelasannya :
Masssimio Allegri
Allegri saat ini masih berusia 45 tahun. Sepanjang karir kepelatihannya, ia telah menangani enam klub. Enam klub itu tersebar dari klub kasta terendah di Italia, hingga kasta tertinggi, yakni Serie A.
Kisah suksesnya dimulai ketika ia menangani klub serie C1, Sassuolo, pada tahun 2007. Di tahun pertamanya, ia langsung membawa tim tersebut meraih gelar juara dan membantu mereka promosi ke Serie B untuk pertama kalinya. Prestasinya itu membuat tim Serie A, Cagliari menggaetnya pada bulan Mei 2008.
Di Cagliari, ia sanggup membawa tim itu melewati ekspektasi yang dibebankan klub kepadanya, yakni lolos dari jeratan degradasi. Tim itu dibawanya finish di posisi ke sembilan. Hal itu luar biasa mengingat terbatasnya sumber daya yang dimiliki Cagliari. Selain itu, dengan minimnya pemain yang berkualitas, ia masih sanggup meramu timnya menjadi tim yang memiliki daya serang yang disegani di Serie A.
Berkat kerja kerasnya itu, ia sukses meraih penghargaan ‘Panchina d’Oro’ alias Golden Bench. Penghargaan itu diberikan pada pelatih terbaik di Serie A. Hebatnya, penghargaan itu diberikan atas voting dari pelatih-pelatih yang berkarir di Italia. Pada musim berikutnya, ia masih mampu melanjutkan kerja apiknya di Cagliari. Bahkan, walau kehilangan satu striker andalannya, ia malah sukses mengorbitkan tiga pemain lain ke timnas Italia.
Pada tahun 2010, Allegri hijrah ke AC Milan. Pada musim pertamanya di San Siro, ia mengantarkan Milan meraih titel Scudetto untuk pertama kalinya sejak tahun 2004. Pada musim keduanya, ia membawa Rossoneri meraih Piala Supercoppa Italia dengan mengalahkan Inter. Walau tak mampu mempertahankan gelar Scudettonya, namun ia membawa Milan duduk di posisi kedua klasemen di bawah Juve. Kini, walau tampil kurang stabil, namun perlahan tapi pasti Allegri membawa Milan yang tengah melakukan regenerasi pemain merangkak ke papan atas Serie A.
