Top Skor

5 Pelatih yang Kehilangan Profesinya saat Piala Dunia Berlangsung

Timnas Spanyol kehilangan pelatih kepala sehari sebelum pialadunia2018 digelar.

Hal ini dilakukan federasi sepakbola Spanyol merespon pengumuman Klub Real Madrid yang menyatakan Lopetegui sebagai pelatih klub musim depan.

Sementara kontrak Lopetegui sebagai pelatih timnas Spanyol sendiri masih berjalan, etika pengumuman sebagai pelatih Real Madrid dianggap sudah melewatu kewajaran.

Lopetegui pun akhirnya dipecat sehari sebelum pialadunia2018 digelar. Namun Lopetegui bukanlah satu-satunya pelatih yang dipecat menjelang bergulirnya pialadunia.

Dibawah ini kami memiliki 5 pelatih yang mengalami hal senasib lainnya, diantaranya :

5. Joao Saldanha (Brasil, 1970)

Pemecatan Joao Saldanha terjadi enam hari sebelum Piala Dunia 1970 dihelat dan itu disebabkan oleh sikap keras kepalanya yang enggan membawa striker Dario ke skuatnya.

Pengganti Saldanha adalah sang legenda Brasil, Mario Zagallo yang membawa tim Samba juara dua kali sebagai pemain pada 1958 dan 1962.

Pemecatan pelatih jelang Piala Dunia terbukti tak melumpuhkan kekuatan Brasil, Zagallo sukses membawa negaranya mengangkat trofi di akhir turnamen, kali ini sebagai pelatih.

4. Vahid Halilhodzic (Jepang, 2018)

Pemecatan yang berawal dari kenaifannya memandang rivalitas sepakbola Korea Selatan dan Jepang. Pasca kekalahan Jepang atas Korea Selatan dengan skor 1-4 di East Asian Cup 2017, Vahid Halilhodzic mulai disisihkan dari posisinya karena secara terbuka memuji kekuatan Korea Selatan yang tampil superior.

Pada April 2018 dia resmi dipecat, namun dia juga mengajukan gugatan kepada Federasi Sepakbola Jepang dan presidennya Kozo Tashima atas pemecatan tersebut.

3. Carlos Alberto Parreira – (Arab Saudi 1998)

Carlos Alberto Parreira lebih tepatnya tidak dipecat sebelum turnamen, melainkan saat turnamen berlangsung.

Setelah sukses membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia 1994 dengan mengalahkan Italia di final, Parreira memilih Arab Saudi, tim yang dibawanya ke tangga juara AFC Asian Cup 1988.

Namun, setelah menelan dua kekalahan di dua laga pembuka, dia dipecat dari jabatannya.

2. Cha Bum-kun (1998, Korea Selatan)

Cha adalah pelatih lainnya yang kehilangan pekerjaan di tengah turnamen. Penyebabnya adalah kekalahan telak 0-5 atas Belanda dalam laga kedua mereka di fase grup.

Sama dengan Halilhodzic, pemecatan tersebut diiring kontroversi. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Cha menuding Federasi Sepakbola Korea Selatan bertanggung jawab atas kekalahan tersebut karena adanya pemotongan bonus untuk para pemain. Selain itu ia juga menyebut bahwa kompetisi di negaranya sarat pengaturan skor.

Ia dihukum tidak boleh melatih selama lima tahun di Korea Selatan dan kemudian memilih pergi meninggalkan negaranya.

1. Julen Lopetegui (2018, Spanyol)

Federasi Sepakbola Spanyol merasa murka dengan keputusan Julen Lopetegui untuk menerima tawaran sebagai pelatih Real Madrid yang diringalkan Zinedine Zidane, hanya tiga hari sebelum turnamen dimulai.

Pada 12 Juni 2018, atau 24 jam setelah penunjukkannya sebagai pelatih baru Los Blancos, dia didepak dari posisinya sebagai pelatih tim Matador. Meski tampil agak kepayahan, Spanyol tampil sebagai juara Grup B Piala Dunia 2018 di bawah kepelatihan baru Fernando Hierro.

Related Articles

Back to top button