Top Skor

5 Pemain Bintang yang Gagal Bersinar di Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018 sudah akan memasuki babak perempat final malam ini.

Sejumlah tim besar sudah tersisih seperti Jerman, Argentina, Portugal dan Spanyol.

Tidak hanya tim besar saja yang melempem, ada juga beberapa pemain bintang yang ikut redup di Pialadunia kali ini.

Besarnya harapan yang diletakkan terhadap bintang-bintang jni, ternyata memberi beban tersendiri buat si pemain.

Di bawah ini kami memiliki beberapa nama pemain bintang yang gagal berainar di piala dunia kali ini :

5. Mohamed Salah

Kontribusi dan konsistensi yang ditunjukkan oleh Mohamed Salah bersama dengan Liverpool sepanjang musim 2017/18 membuatnya menjadi salah satu pemain yang diprediksi akan bersinar pada Piala Dunia Rusia 2018.

Tim Nasional Mesir berada di Grup A bersama dengan tuan rumah Rusia, Arab Saudi, dan Uruguay. The Pharaohs diunggulkan untuk meraih kemenangan atas Rusia dan Arab Saudi agar dapat lolos dari grup tersebut.

Namun, perjalanan Mesir berakhir dengan tragis setelah mendapatkan dua kekalahan beruntun dari Uruguay dan Arab Saudi. Mohamed Salah yang baru pulih dari cedera bahu hanya tampil pada pertandingan kedua dan tidak dapat membantu timnya menghindari kekalahan dari Rusia.

Pada pertandingan terakhir kontra Arab Saudi, Salah mampu mencetak gol keduanya dalam turnamen ini, tetapi timnya dikalahkan dengan skor 1-2.

Perjalanan Salah dalam kompetisi terbesar dalam hidupnya diwarnai dengan kegagalan dan juga kontroversi akibat penggunaan dirinya sebagai bagian dari kampanye politik.

Perpanjangan kontrak jangka panjang yang disetujui oleh Salah dengan Liverpool dapat menjadi kesempatan baginya untuk membuktikan bahwa mantan pemain Chelsea itu bukan merupakan pemain yang hanya dapat bersinar selama satu musim.

4. David de Gea

Dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia berkat konsistensi yang ditunjukkan bersama Manchester United, David de Gea merupakan salah satu pemain yang diprediksi dapat menjadi faktor penentu keberhasilan Tim Nasional Spanyol pada Piala Dunia Rusia 2018.

Pemecatan Julen Lopetegui satu hari sebelum partisipasi mereka pada turnamen tersebut membuat segala persiapan yang dilakukan oleh La Furia Roja menjadi berantakan.

David de Gea merupakan salah satu pemain yang paling terpengaruh atas kejadian tersebut. Mantan pemain Atlético Madrid ini kebobolan enam gol sepanjang turnamen, dan tidak dapat berperan banyak ketika Spanyol disingkirkan oleh tuan rumah Rusia melalui adu penalti.

De Gea memang hanya melakukan satu kesalahan dari enam gol yang bersarang ke gawangnya (selain dari adu penalti), tetapi kesalahan tersebut menjadi simbol dari kekacauan negaranya akibat keputusan yang diambil oleh Luis Rubiales selaku presiden RFEF untuk memecat Julen Lopetegui satu hari sebelum Piala Dunia Rusia 2018.

Kejadian dan drama di luar lapangan yang menimpa Spanyol membuat pemain-pemain mereka luput dari sorotan kegagalan yang mereka dapatkan dari tim tuan rumah, tetapi kegagalan ini juga dapat memberikan beban yang berat kepada De Gea, yang masih akan membela negaranya dalam beberapa turnamen berikutnya apabila ia dapat mempertahankan performanya di tingkat klub.

3. Thomas Müller

Berstatus sebagai juara bertahan dan memiliki kualitas skuat yang mumpuni, membuat Tim Nasional Jerman dianggap tidak akan memiliki kesulitan yang berarti untuk lolos dari Grup F yang diisi Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan.

Thomas Müller yang memiliki raihan sepuluh gol dalam dua Piala Dunia sebelumnya diprekdiksi dapat kembali memimpin Die Mannschaft untuk melanjutkan dominasi mereka dalam pentas internasional.

Tetapi apa yang terjadi mengejutkan dunia dan melanjutkan tren buruk yang menimpa tim yang berstatus sebagai juara bertahan. Jerman tersingkir setelah mendapatkan kekalahan dari Meksiko dan Swedia, dan Müller menjadi salah satu pemain dengan performa terburuk dalam tiga pertandingan yang mereka jalani.

Keadaan ini akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Joachim Löw yang akan tetap menjadi pelatih utama Jerman untuk mempersiapkan transisi dan juga menjalani Euro 2020, bahwa salah satu pemain yang dipercayainya menunjukkan performa yang sangat mengecewakan.

Saat ini Jerman berada dalam keadaan yang lebih baik dibandingkan ketika mereka mengalami keterpurukan pada periode 1990 hingga 2002, dan berbagai pemain berbakat yang dapat membela negara tersebut dapat membuat posisi Müller di skuat Die Mannschaft menjadi terancam.

2. Lionel Messi

Piala Dunia Rusia 2018 dianggap sebagai kesempatan terakhir bagi Lionel Messi untuk memberikan gelar internasional kepada Tim Nasional Argentina setelah mengalami kegagalan dalam tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti.

Berada di Grup D dengan Kroasia, Nigeria, dan Islandia, La Albiceleste membutuhkan keajaiban dengan meraih kemenangan atas The Super Eagles pada pertandingan terakhir agar dapat lolos ke babak 16 besar.

Messi menjadi salah satu penentu dengan mencetak satu gol pada pertandingan tersebut, namun bomberBarcelona itu tidak dapat berbuat banyak ketika menghadapi Prancis dalam babak 16 besar.

Argentina disingkirkan oleh Les Bleus dengan skor 3-4, dan perjuangan Messi untuk memberikan prestasi pada tingkat internasional nampak sudah memasuki titik akhir.

Sorotan yang diarahkan kepada Messi juga membuat berbagai pihak membicarakan perannya di dalam ruang ganti, dengan adanya berbagai spekulasi yang menyatakan bahwa penyerang tersebut merupakan sosok yang menentukan pemain-pemain yang dipanggil ke skuat Argentina.

Potensi akhir dari perjalanan Messi dengan negaranya merupakan penutup yang tragis bagi salah satu pemain paling berpengaruh dalam era modern sepak bola, dan juga menjadi puncak dari kekacauan yang terjadi di federasi sepak bola Argentina, AFA, yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

1. Neymar

Kegagalan yang dialami oleh Tim Nasional Brasil ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 merupakan salah satu momen tragis yang dialami oleh Seleção yang juga merupakan bagian dari keterpurukan mereka di dalam dan luar lapangan pada 2010 hingga 2014.

Neymar yang merupakan salah satu bintang Brasil pada saat itu mendapatkan ekspektasi tinggi untuk membawa negaranya meraih gelar keenam Piala Dunia, tetapi cedera punggung yang dialaminya pada babak perempat final membuat timnya kehilangan sosok pemimpin dan hancur pada babak semifinal.

Empat tahun kemudian, Neymar kembali mendapatkan tekanan untuk memberikan kontribusi tinggi kepada tim yang kini memiliki Tite sebagai pelatih. Kali ini, tekanan yang dirasakan oleh mantan pemain Barcelona itu juga datang dari media besar negara asalnya, Globo, yang membuat citra Neymar dan keluarganya menjadi buruk di negaranya sendiri.

Sorotan dari media internasional juga tidak membantu Neymar untuk menunjukkan performa yang maksimal, kecenderungannya melebih-lebihkan pelanggaran yang dideritanya menyebabkan berbagai pihak memberinya penilaian yang negatif.

Related Articles

Back to top button