5 Pemain Indonesia yang Pernah Bermain di Kompetisi Luar Negeri
- Ricky Yakobi (Medan 12 Maret 1963)
Masa keemasannya adalah saat membela Arseto Solo di era-80 an. Ia tampil gemilang bersama timnas Indonesia di Asian Games 1986 dan menarik tim asal Liga Jepang, Matsushita di kompetisi 1988. Sayang Ricky tak mampu beradaptasi dengan cuaca dingin Negeri Sakura, sehingga hanya bermain dalam empat pertandingan saja dengan satu sumbangan gol.
- Rocky Putiray (Maluku 26 Juni 1970)
Mengawali karier bersama Arseto Solo. Klub pertama saat berkiprah di Liga Hongkong adalah Instant Dict 2001. Bermain 15 pertandingan, Rocky mencetak 20 gol. Selanjutnya musim 2002-2004 bermain untuk Kitchee FC dengan 41 gol dari 20 laga. Pada 2004-2005 membela South China AA dengan 15 gol dari 25 penampilan. Namun gol spektakuler Rocky adalah ketika mencetak 2 gol ke gawang AC Milan, 31 Mei 2004, ketika membela tim bintang Liga Hongkong. Dua gol Rocky sekaligus membawa kemenangan timnya atas AC Milan 2-1.
- Kurniawan Dwi Yulianto (Magelang, 13 Juli 1976)
Tergabung dalam tim Primavera Indonesia saat berlatih di Italia, semakin mematangkan pemain jebolan Diklat Sala Tiga ini. Bermain dalam 10 laga untuk FC Luzern di Liga Swiss pada 1994-1995, ia hanya mencetak satu gol. Prestasinya merosot, ketika Sampdoria menggunakan jasanya untuk bermain di seri-B pada musim 1996-1997. Satu klub asing lainnya adalah Serawak FC di Liga Malaysia pada 2006. Namun lantaran tak kunjung menciptakan gol, kontrak Kurus diputus di tengah jalan.
- Kurnia Sandy (Semarang, 24 Agustus 1975)
Ia berguru di Italia bersama tim Primavera. Penjaga gawang kelahiran ini menandatangani kontrak bersama Sampdoria di musim kompetisi 1996-1997 sebagai penjaga gawang ketiga. Hanya berkiprah setahun, Sandy kembali ke Indonesia untuk bergabung bersama klub-klub lokal seperti Pelita Jaya, Persikabo, PSM Makassar, Arema Malang, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Mitra Kukar.
- Bambang Pamungkas (Semarang, 10 Juni 1980)
Bepe sapaannya, adalah pemain yang tergabung dalam proyek lanjutan Primavera yang dinamai Bareti. Seperti halnya Kurniawan Dwi, Bepe menjadi pemain paling menonjol kala berguru di Italia hingga klub Divisi 3 Liga Belanda, EHC Norad mengontraknya. Sayang masalah adaptasi cuaca membuat Bepe diputus kontrak hanya beberapa bulan ke depan. Penampilan cemerlangnya bersama Selangor FC dengan 42 penampilan, Bepe menciptakan 39 gol.