Top Skor

5 Pemain Serie A Era 90an yang Wajib Anda Ketahui Kehebatannya

Berbicara masalah 90an, liga Italia atau Serie A adalah liga terbaik dan mendapatkan paling banyak perhatian.

Semua pecinta sepakbola dunia tertuju ke pemain atau pelatih di liga ini.

Bahkan kita yang berada di tahun-tahun emas tersebut akan sangat familiar dengan istilah scudetto, amonito, cappocanonieri atau alenatore.

Semua istilah sepakbola tersebut menjadi bahasa yang lazim untuk diketahui pecinta sepakbola.

Dan kembali kepada tahun kejayaan liga Italia tersebut, kami memiliki 5 nama pemain yang sangat berkualitas namun kurang mendapatkan perhatian lebih.

Siapa sajakah kelima pemain tersebut, berikut diantaranya :

1. Zvonimir Boban, AC Milan 1991-2000

Salah satu pemain yang sangat mahir secara teknis di Milan, dia bisa melakukan apapun dengan bola.

Pemain berskill ini dibawa ke Milan dari Dinamo Zagreb pada tahun 1991 dengan biaya 1,35 juta poundsterling.

Musim pertama masih berstatus pinjaman di Bari dan karena penampilannya mengesankan dia dipanggil Fabio Capello untuk memberikan gebrakan di Serie A.

Boban langsung menjadi striker utama, penggemar terkesan dengan kontrol bola dekatnya, kemampuannya menggiring bola, ulet dan mengincar umpan.

Dia kemudian membantu Milan Scudetto empat kali dari sembilan tahun dan juara Liga Champions pada tahun 1994, mengalahkan Barcelona 4-0 di final.

Gelandang multifungsi ini mengakhiri karier di Milan dengan mencetak 21 gol dari 178 pertandingan Serie A – liga yang sangat sulit mencetak gol.

Namun, penting melihatnya tidak hanya karena bakat saja, dia memiliki kemampuan mendominasi pertandingan, agresif dan ini tidak mendapat pembahasan yang seharusnya dia dapatkan.


2. Manuel Rui Costa, Fiorentina 1994-2001

Dia tiba di Florence dari Benfica pada tahun 1994 dan segera memantapkan dirinya sebagai salah satu pesepakbola terbaik dunia di generasinya.

Dia mendapatkan pengakuan dari legenda sepak bola Pele yang menyebutnya salah satu dari 125 pesepakbola terbaik dalam sejarah.

Sang Maestro sering menjadi gelandang serang, tetapi karena sentuhan, kreativitasnya dan tingkat kinerjanya dia juga dimanfaatkan untuk mengatur jalannya pertandingan.

Di akhir kariernya dia pindah ke Milan dan mereka mengalahkan Juventus di Old Trafford di final Liga Champions dan mereka kemudian Scudetto pada musim 2003-04.

Saat masa kejayaannya di Fiorentina Costa kurang terlihat, namanya tenggelam oleh rekan setimnya Gabriel Batistusa yang menikmati manjanya umpan dari Costa.

Batistuta benar-benar menjadi idola pada saat itu padahal orang yang paling berkontribusi untuk gol-golnya adalah Rui Costa. Costa mencetak 38 gol dan 9 assist dari 215  penampilan di Serie A.


3. Attilo Lombardo, Sampdoria 1989-1995

Nama panggilannya Popeye karena kebotakan dan kekuatan fisiknya, Lombado bagian penting Sampdoria yang meraih begitu banyak hal di Italia dan di Eropa pada awal 1990.

Dianugrahi kecepatan dan langkah yang besar dia sebagian besar menjadi sayap kanan di mana dia bermain dengan Gianluca Vialli, Roberto Mancini dan Ruud Gullit.

Memang benar terkadang dia melewatkan peluang emas, tetapi dia kemudian lebih dari sekedar membalasnya pada pertandingan berikutnya.

Level kinerjanya tidak ada duanya, secara taktik sangat fleksibel dan mampu bermain di posisi yang berbeda saat dibutuhkan, menyeberang dari sisi kanan ke kiri dan sebaliknya, aksinya tersebut menghasilkan gol yang tidak terhitung jumlahnya untuk Blucerchiati.

Dia sendiri mencetak 50 gol dari 304 pertandingan – sama sekali tidak buruk untuk sayap kanan.


4. Sinisa Mihaljovic, Lazio 1998-2004

Mihaljovic menghabiskan sebagian besar kariernya di Italia dan dia selalu luar biasa apapun seragamnya.

Tetapi, saat bersama Lazio dia mencatatkan performa terbaik dalam hal gol dan akhirnya mendapat gelar Serie A musim 1999-2000.

Pemain kuat ini beroperasi sebagai bek kiri di sebagian besar kariernya, tetapi dia juga mahir sebagai gelandang kiri yang defensive.

Walau tidak diberkati dengan kecepatan atau skill, Mihaljovic tidak bisa dikalahkan dalam dua hal, kaki kiri yang ajaib dan dia ahli membingungkan lawan.

Ini mirip Luis Suarez, tetapi dengan kemampuan pertahanan yang apik.

Mihaljovic salah satu dari dua pemain yang pernah mencetak hattrick tendangan bebas di Serie A dan dia berbagi penghargaan dengan Andre Pirlo untuk tendangan bebas di Serie A.


5. Demetrio Albertini, Milan 1988-2002

Albertini sebagian besar kariernya bermain di AC Milan dan berperan besar untuk kesuksesan Rossoneri era 1990-an.

Namun, di Italia pada era itu orang-orang lebih fokus pada penyerang dan kadang-kadang kiper.

Padahal bila dilihat dari kontribusinya, Albertini memiliki kontribusi besar kepada pertahanan Milan.

Bayangkan 14 tahun dia bermain di AC Milan, itu berarti sulit bagi Milan untuk mencari penggantinya dan dia terus memberikan kontribusi yang sangat besar.

Sebenarnya dia jauh dari itu, umpan ajaibnya pada waktu tertentu sering mememberikan kemenangan bagi Milan, dia cukup taktis dan menjadi motor luar biasa untuk Milan.

Dia sering mempengaruhi pertandingan di menit-menit akhir entah dengan umpan, tembakan atau key pass. Pria ini bisa melakukan semuanya.

Sumber : sepakbola.com

Related Articles

Back to top button