Top Skor

7 Pemain yang Bangkit Setelah Pindah dari Klub Lamanya

 

Menjadi pemain hebat bukan hanya terletak dari skill dan pengetahuannya tentang sepakbola saja. Namun masih terdapat di dalamnya faktor attitude. Attitude yang dimaksud bukan hanya kelakuan di dalam lapangan atau di luar lapangan saja, melainkan kemampuan si pemain dalam merespon setiap hal yang terjadi di perjalanan karirnya.

 

Hal inilah yang bisa kita contoh dari ketujuh pemain di bawah ini, mereka adalah pemain yang tenggelam di klub lamanya. Alasan tidak masuk dalam rencana strategi skuad menjadi penyebab mereka harus hengkang. Namun semua itu bisa dijawab dengan performa ajaibnya setelah pindah dari klub lamanya. Siapa sajakah mereka, berikut daftarnya :

balotelli

  1. Diego Forlan – Manchester United ke Villarreal

Manchester United pada musim 2003/04 mencari penyerang baru. Mereka mendapatkan Diego Forlan, yang didatangkan dari Independiente (Uruguay) seharga 1,1 juta euro. Rupanya pola permainan The Red Devils tidak cocok dengan gaya Forlan.

 

Dua musim kemudian, Forlan dilego ke Villarreal. Tipikal permainan di La Liga tampaknya sangat cocok bagi Forlan. Ia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak 2 kali di sana. Satu ketika bersama Villarreal, satu lagi ketika pindah ke Atletico Madrid.

  1. Arjen Robben – Real Madrid ke Bayern Munchen

Gelandang sayap serang ini didatangkan Real Madrid dari Chelsea seharga 36 juta euro. Perannya bersama Los Blancos dianggap kurang memadai. Setelah 2 musim, Arjen Robben dilepas dengan harga lebih murah ke Bayern Munchen, 24 juta euro.

 

Di klub Bundesliga inilah Robben menunjukkan potensi terbesarnya. Ia rutin menyumbang belasan gol selama semusim untuk FC Hollywood. Robben bakal menjadi legenda klub ketika pensiun nanti.

  1. Christian Benteke – Liverpool ke Crystal Palace

Setelah 3 musim menunjukkan konsistensi dan permainan cemerlang bersama Aston Villa, Christian Benteke menarik minat Liverpool. Percobaan musim pertama kurang bagus. Benteke hanya menyarangkan 9 gol di Premier League.

 

Musim berikutnya, Benteke dilepas ke Crystal Palace. Di klub baru ini tampaknya penyerang tinggi besar asal Belgia ini menemukan bentuk permainan yang diinginkannya. 3 Gol telah ia sumbangkan untuk Palace dari lima partai.

  1. Kevin De Bruyne – Chelsea ke Wolfsburg

Gelandang muda yang diambil Chelsea dari Genk sejak usia muda ini tak cukup memuaskan Jose Mourinho. Ia sempat dipinjamkan ke Werder Bremen dan menyarangkan 10 gol dalam semusim.

 

Setelah pulang, Kevin De Bruyne tak juga mendapat tempat yang sepantasnya. Ia lalu dijual murah ke Wolfsburg, di mana selama 2 musim sempat menyarangkan 13 gol di ajang Bundesliga.

 

Ia lalu diganjar mahal oleh Manchester City dan kini menjadi andalan di lini tengah The Citizens.

  1. Romelu Lukaku – Chelsea ke Everton

Satu lagi masalah yang sering dituduhkan kepada Chelsea soal pembuangan para pemain muda hasil didikan akademi mereka sendiri. Romelu Lukaku tak dianggap cukup bagus untuk menyaingi para rekrutan mahal The Blues.

 

Ia sempat dipinjamkan ke West Brom dan mencetak 17 gol. Rupanya hasil itu tetap kurang memuaskan. Lukaku kemudian dijual ke Everton. Di klub biru lainnya inilah Lukaku mulai menemukan jati dirinya sebagai penyerang tajam.

  1. Gerard Pique – Manchester United ke Barcelona

Bek andalan Spanyol dan Barcelona ini mungkin punya nasib yang agak lain seandainya bertahan di Old Trafford. Selama bermain untuk Manchester United antara 2004 hingga 2008, Sir Alex Ferguson hanya menurunkan Gerard Pique dalam 12 pertandingan saja.

 

Manajer legendaris United itu kemudian melepas Pique hanya seharga 5 juta pound ke Barcelona. Di negara sendiri, Pique kemudian menjelma menjadi pilar utama lini belakang Barcelona.

 

Totalnya sudah 6 gelar La Liga ia koleksi. 4 gelar lebih bergengsi dari Champions League juga didapat. Di kancah Internasional, Pique juga punya koleksi 1 trofi Piala Dunia dan 1 dari Euro. Tidak terlalu buruk untuk pemain buangan, bukan?

  1. Mario Balotelli – Liverpool ke Nice

Ada banyak tanda tanya seputar kedatangan Mario Balotelli ke Anfield atas kehendak Brendan Rodgers pada musim 2014/15 lalu. Penyerang asal Italia ini memang dikenal suka bertindak semaunya, malas berlatih, dan cenderung kontroversial di dalam maupun di luar lapanngan.

 

AC Milan sudah menyerah, Liverpool lalu mencoba merehabilitasinya. Ternyata upaya ini gagal. Balo dikembalikan ke Milan dalam status pinjaman. Hasilnya masih sama saja. Tak banyak pilihan tersisa buat Balotelli.

 

Nice lalu secara mengejutkan mengambil langkah yang dianggap spekulatif ketika itu. Namun, kini Balo terbukti tajam lagi. 2 partai Ligue 1 telah ia mainkan dengan torehan 4 gol. Satu tambahan lagi dari ajang Europa League.

 

Memang belum ada cukup bukti bahwa performa awal musim ini bukan sekadar anomali. Namun, setidaknya Balo terlihat bahagia bersama Nice.

Related Articles

Back to top button