Top Skor

5 Perbedaan Antara Hand Sanitizer dan Disinfektan Dalam Mencegah Virus Corona

Wabah Virus Corona terus memakan korban dan untuk Indonesia sendiri jumlah pasien positif sudah melebihi 1000 orang.

Atlet dalam negeri pun sudah ada yang terkena, seperti pemain Persib Bandung Wander Luiz.

Tindakan pencegahan pun serentak diserukan gunak menghentikan jumlah korban yang makin meluas.

Diantaranya adalah penyemprotan disinfektan atau mencuci tangan dengan hand sanitizer.

Di bawah ini kami memiliki 5 perbedaan diantara keduanya, berikut diantaranya :

Istilah

Pada dasarnya, hand sanitizer dan cairan disinfektan memiliki istilah yang sama, yakni campuran bahan-bahan kimia yang dapat membunuh mikroorganisme seperti kuman, bakteri, dan virus yang dapat merugikan dengan bertahan hidup dan bereproduksi di dalam sel makhluk hidup lainnya.

Namun, secara istilah, hand sanitizer lebih merujuk pada tindakan untuk melakukan sterilisasi pada anggota tubuh yang rentan menjadi sumber bakteri yaitu tangan.

Sedangkan istilah disinfektan lebih erat kaitannya dengan menjauhi infeksi yang dapat dilakukan oleh bakteri, virus, dan kuman yang menempel pada benda-benda di sekitar manusia.

Kemudian, virus tersebut dapat menyebar dan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.


Bahan

Dilansir dari Liputan6, bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan berbeda dengan bahan yang terkandung di dalam hand sanitizer.

Pada umumnya, cairan disinfektan menggunakan bahan-bahan kimia berupa senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, dan alkohol.

Tidak hanya itu, pada dasarnya disinfektan memiliki kandungan biosida yang cukup tinggi dibandingkan dengan hand sanitizer.

Sedangkan, hand sanitizer merupakan cairan pembunuh bakteri yang mengandung alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan cairan disinfektan yakni antara 60 hingga 100 persen, etanol, gliserol, dan hydrogen peroksida serta beberapa bahan kimia tambahan yang dapat membantu melembabkan kulit.


Cara Penggunaan

Cara menggunakan hand sanitizer, yaitu ambil dua hingga tiga tetes pada telapak tangan.

Setelah itu, aplikasikan pada seluruh permukaan tangan yang meliputi telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, serta punggung jari secara merata.

Sementara cairan disinfektan dapat dimanfaatkan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus dengan disemprotkan pada benda-benda yang sering tersentuh.

Hindari menyemprotkan cairan disinfektan pada anggota tubuh ataupun bio organisme lainnya.

Cairan disinfektan dapat disemprotkan dua kali sehari. Semprotkan pada permukaan benda seperti gagang pintu, toilet, saklar lampu, meja, kursi, dan lain sebagainya.

Hindari menyemprotkan cairan disinfektan secara langsung pada makhluk hidup karena justru dapat memicu gangguan kesehatan.

Itulah mengapa akan lebih baik untuk menggunakan alat pelindung seperti masker, kacamata khusus, dan sarung tangan plastik sebelum menyemprotkan cairan disinfektan pada permukaan benda di sekitar Anda.


Waktu Penggunaan

Ada beberapa waktu yang tepat untuk menggunakan hand sanitizer, yakni pada waktu-waktu yang penting seperti setelah melakukan aktivitas, sebelum makan, setelah makan, setelah buang air kecil dan besar, dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya, Anda dapat mengaplikasikan hand sanitizer sesering mungkin untuk menghindari kuman, bakteri, dan virus menempel lebih lama di tangan Anda.

Namun, akan lebih baik jika Anda sering mencuci tangan menggunakan sabun untuk membunuh kuman dengan efektif dibandingkan dengan hand sanitizer.

Sebab, kandungan alkohol yang tinggi disinyalir dapat membuat tangan Anda kering, kasar, alergi, dan bahkan gangguan kesehatan pada permukaan kulit.

Di sisi lain, penggunaan cairan disinfektan yang disemprotkan pada permukaan benda dapat dilakukan cukup dua kali dalam sehari.

Semprotkan pada saat sebelum memulai aktivitas yakni pada pagi hari dan setelah melakukan aktivitas yakni pada sore hari.

Sumber : bola.com

Related Articles

Back to top button