3 Pemain Top Dunia yang Performanya Menurun Drastis
Lain dulu lain sekarang, dan kehidupan terus berputar tanpa memandang siapa kita dulunya. Hal ini berlaku buat pesepakbola atau legenda sebuah klub. Kalau dulu seorang pemain menjadi bintang di klub lamanya terus pindah ke klub lainnya, hal itu tidak menjamin seorang pemain bisa otomatis bermain sebaik sebelum pindah ke mantan klubnya.
Hal inilah yang terjadi buat pemain hebat yang mungkin bisa kita sebut “salah” dalam memilih klub barunya. Dibawah ini ada 3 pemain bintang bahkan bisa kita sebut legend karena prestasi di klub sebelumnya. Apa dan bagaimana mereka bisa mengalami “penurunan” dalam karirnya, berikut analisanya :
Robin van Persie
Robin van Persie memilih untuk hijrah ke Fenerbahce dari Manchester United pada musim 2015/2016 ini. Beragam sambutan dan harapan mewarnai kedatangan pria asal Belanda itu ke Istanbul. Namun Van Persie gagal menjadi predator mematikan di lini serang Fenerbahce.
Tercatat ia hanya bermain sebanyak 13 laga di Super Lig dan hanya menceploskan lima gol. Puncak kekesalan fans pada eks kapten Arsenal itu memuncak kala Fenerbahce tumbang 1-3 dari Molde di ajang Europa League, September lalu. Ia mendapat cibiran dari fans di sekitar stadion kala itu.
Fernando Torres
Fernando Torres sempat menjadi pujaan publik Estadio Vicente Calderon pada tahun 2003 silam. Sebagai pemain muda, ketajamannya di lini serang membuatnya menjadi suksesor Fernando Morientes di Timnas Spanyol. Torres pun memulai langkahnya ke Liga Premier dengan bergabung bersama Liverpool pada 2007.
Ia sukses menjalani kariernya bersama The Reds selama empat musim. Namun petaka hadir pada 2010/2011 ketika ia memutuskan bergabung bersama Chelsea. Torres yang saat itu berlabel sebagai pemain temahal Liga Premier hanya mampu mencetak satu gol di setengah musim kompetisinya bersama The Blues. Ia pun total hanya mencetak 20 gol dari empat musim bersama Chelsea di Liga Premier. Akhirnya Torres dipinjamkan ke AC Milan, namun tetap ia tidak menemukan ketajamannya kembali.
Musim 2014/2015, AC Milan pun meminjamkannya ke klub masa kecilnya, Atletico Madrid. Berbagai pujian bagi Torres dilantunkan. Sayang penyerang asal Spanyol itu cuma mampu mencetak lima gol di Liga Spanyol sejauh ini bersama Atletico.
Bastian Schweinsteiger
Musim 2015/2016, manajer Manchester United, Louis van Gaal, mencari sosok pemimpin di lini tengahnya. Nama Bastian Schweinsteiger masuk dalam radar Van Gaal pada bursa transfer lalu.
Schweinsteiger pun bergabung dengan The Red Devils dari Bayern Muenchen dengan mahar sebesar Rp 138 miliar. Pemain berusia 31 tahun itu memulai debutnya di ajang pra musim, International Champions Cup. Akan tetapi Schweinsteiger belum menunjukkan performa terbaiknya bersama The Red Devils. Ia baru menyumbang satu gol dan saat ini ia disanksi tiga laga akibat insidennya dengan pemain West Ham United, Winston Reid.