Top Skor

5 Warisan Johan Cruyff di Dunia Sepakbola

Johan Cruyff memang telah meninggalkan dunia ini, namun seorang legenda seperti dirinya akan terus dikenang dan meninggalkan nilai dalam kehidupan. Hal ini coba kami tampilkan di bawah ini, bagaimana karena sikapnya banyak orang yang meniru dirinya dan menjadi terinspirasi dengan Cruyff.

Apa saja yang menjadi kelebihan Cruyff, sehingga dia menjadi inspirator karena warisan yang telah ia buat. Berikut 5 warisan Johan Cruyff dalam dunia sepakbola, diantaranya :
1458913458620

1. Karena “Cruyff turn”

Johan Cruyff adalah seniman sejati. Di lapangan ia menemukan gerakan-gerakan indah, yang tak terbayangkan. Salah satunya ia lakukan pada Piala Dunia 1974. Saat Belanda melawan Swedia, di kotak penalti ia berhadapan dengan Jan Olsson. Menghadapi hadangan lawan, pemain ini seperti hendak mengeser bola ke arah depan. Nyatanya, dengan ujung sepatu kanannya ia menahan bola dan mengarahkan lewat belakang kaki kirinya, membuat Olsson terkecoh habis. Itulah gerakan ajaib yang kemudian dikenal dengan “Cruyff turn” yang belakangan banyak ditiru pemain lain.

2. Penjelmaan Total Football

Pemain ini dianggap jadi roh permainan Total Football yang diperagakan timnas Belanda pada Piala Dunia 1974. Para pemain Belanda terus menerus merangsek ke depan, sama-sama turun bertahan, beralih dari kiri ke kanan, saling bertukar posisi, menciptakan ruang, dan kebingungan bagi lawan. Itulah inti dari total football, yakni menempatkan kiper sebagai penyerang pertama dan menjadikan penyerang pemain bertahan pertama. Semua jadi satu, tak ada perbedaan pasti soal posisi dan peran. Cruyff kemudian memodifikasi gaya bermain itu menjadi gaya tiki-taka yang kemudian jadi ciri khas Barcelona.


3. Mengubah La Masia

Cruyff menjadi pemain termahal dunia yang pertama dalam sejarah, setelah dibeli Barcelona dari Ajax. Ia menyumbang satu gelar La Liga untuk klub itu sebagai pemain. Sebagai pelatih, ia mempersembahkan empat gelar yang sama, yang dilengkapi trofi Eropa. Tapi, sumbangan utamanya bukanlah itu. La Masia. Ya, ia mengubah akademi Barcelona itu jadi mesin produksi para pemain berkemampuan individual hebat yang mahir memainkan gaya tiki-taka. Dari kurikulum ciptaan dialah lahir maestro-maestro Barcelona, seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi. Seperti kata Pep Guardiola, “Johan Cruyff sudah mengecat sebuah kapel. Pelatih Barcelona setelahnya hanya memperbaiki dan meningkatkannya.”

4. Penalti Ajaib

Pada 1982, Cruyff dan Jesper Olsen melakukan penalti ajaib untuk Ajax. Tak menendang langsung ke gawang, Cruyff hanya menyentuh bola pelan dari titik putih, lalu disambar Olsen, yang mengecoh kiper dan mencetak gol. Bulan lalu, dua pemain Barcelona, Luis Suarez dan Lionel Messi mengulang penalti itu dan sukses, ketika Barca mengalahkan Celta Vigo 6-1.

5. Pioner Soal Nomor Kaus

Sebelum dia, kaus sepak bola hanyalah nomor 1 hingga 11. Tapi, Cruyff membuat pengecualian dengan memakai nomor 14. Belakangan, langkahnya diikuti banyak pemain lain, seperti David Beckham dan Michael Jordan, yang sama-sama memakai nomor 23, Mario Balotelli memakai 45. Anak Cruyff, Jordi, juga jadi pioner soal kaus tim ini. Ia, yang kini jadi direktur olahraga klub Maccabi Tel-Aviv, memakai nama depan di kausnya saat pindah ke Manchester United pada 1996 dan jadi pemain pertama yang dibolehkan melakukannya di Liga primer.

Related Articles

Back to top button