5 Wonderkid yang Gagal Bersinar di Premier League
Louis Van Gaal adalah salah satu pelatih yang terkenal dengan mempromosikan pemain muda, ada bageitu banyak nama yang terkenal dan menjadi bintang karena insting tajamnya. Sebut saja Xavi Hernandez, Victor Valdez dan Andres Iniesta yang bisa ia orbitkan ketika menangani Barcelona. Untuk Manchester United, Van Gaal berhasil nama Rashford dengan gol-gol penting yang ia cetak.
Namun berbicara bintang muda, ada juga diantara wonderkid tersebut yang berujung sebaliknya. Para pemain muda tersebut gagal bersinar dikarenakan faktor mental menghadapi beratnya kompetisi. Dibawah ini kami mencatat ada lima nama wonderkid yang tadinya dianggap akan bersinar, justru redup dimakan waktu, diantaranya :
1. Gael kakuta
Chelsea sempat dihukum embargo transfer dalam proses perekrutan Kakuta, namun ternyata Kakuta tak sehebat yang
diharapkan. Jarang mendapat kesempatan di tim utama, Kakuta dipinjamkan Chelsea kesana-sini, mulai dari Fulham, Bolton, Dijon (Prancis) dan terakhir Vitesse Arheim. Performanya selama masa peminjaman pun terbialng biasa saja, dengan usia 22 tahu mungkin Kakuta masih punya kesempatan, tapi melihat persaingan ketat di lini tengah Chelsea saat ini, tampaknya Kakuta masih harus sabar beberapa tahun lagi.
2. Neil Mellor
Pada November 2004, Mellor menjadi terkenal karena gol injury timenya ke gawang Arsenal. Bersama Liverpool. Mellor sempat mencicipi Liga Champions, namun cedera menjadi momok bagi Mellor, pemuda akademi Liverpool ini harus menjalani 2 kali operasi lutut dan sejak saat itu ia tak pernah lagi merumput bersama The Reds. Bersinar bersama tim junior dan tim cadangan Liverpool tak menjamin kesuksesan bagi Mellor. Mellor lalu berlabuh di Championship Divison bersama Preston North End.
3. Luke Chadwick
Mengantarkan timnya promosi ke Liga Utama Belgia ketika dipinjamkan United ke Royal Antwerp, Chadwick hanya bertahan semusim di Premier League. Dipinjamkan lagi ke Reading dan Burnley, Chadwick akhirnya resmi keluar dari United dan berlabuh di West Ham. Ketika West Ham promosi ke Premier League, apesnya Chadwick malah dipinjamkan lagi ke Stoke.
4. Francis Jeffers
Membuat debut Premier League di usia 16 tahun bersama Everton, Jeffers cukup menjanjikan sebagai pemain muda. Namun, ketidakakurannya dengan Walter Smith, pelatih Everton saat itu ditambah cedera membuat ia harus menepi sesaat. Ketika pulih, Jeffers ditransfer ke Arsenal dengan biaya 8 juta poundsterling pada 2001. Gagal bersinar bersama Arsenal, Jeffers kembali dipinjamkan ke Everton 2 tahun kemudian. Moyes mengembalikannya lagi ke Arsenal dan sejak itu, Jeffers sempat bermain di Charlton, Malta dan Australia.
5. Quincy Owusu-Abeyie
Insting tajam mencium pemain muda milik Arsene Wenger tak selamanya menuai keberhasilan. Quincy sudah terkenal di
Ajax sejak usia 16 tahun, sempat tampil menjanjikan si beberapa petandingan League Cup bersama Arsenal, pemain Ghana ini kalah bersaing dengan Emanuel Adebayor dan Theo Walcott. Quincy sempat bermain bersama di Premier League bersama Portsmuth namun akhirnya terdegradasi. Malaga dan Qatar sempat jadi pelabuhan Quincy, sebelum akhirnya berkarir di Panathinaikos.