Formasi

“Dia yang Telah Berlalu Dalam Hidupku adalah GURUKU”

pep vs ibra

Pernah diomongin orang lain,
Pernah dikhianati orang yang kamu percayai…
Atau apalah itu yang menyeret kita kepada pemainan karakter orang lain.
Seolah2 kita menjadi sangat bersalah dan seolah2 kita harus membuktikan sesuatu ke orang2 tersebut..
Let’s see…beberapa cara orang besar menanggapi beberapa kasus seperti itu :

“Saya mengerti mereka tidak senang dengan saya. Saya mengerti mereka mungkin merasa tersakiti, namun sebagai pelatih saya tidak diminta untuk bekerja dengan kepribadian para pemain.Tetap saja, saya tidak dapat mengatakan hal yang buruk tentang Ibrahimovic. Saya harap di Milan dia menemukan tim yang pantas untuknya. Dia telah membantu saya berkembang sebagai pelatih.”

Ini adalah kalimat yang dilontarkan mantan pelatih Barcelona Josep Guardiola terhadap pemainnya Ibrahimovic dan agennya Raiola yang pindah ke Klub lain AC.Milan.
Kalimat Guardiola diatas merupakan tanggapannya terhadap pernyataan Ibrahimovic yang mengklaim bahwa dirinya hanya berbicara dua kali dengan Guardiola dalam setengah tahun terakhir.
Sementara sang agen Ibrahimovic, Raiola, menambahkan bahwa entrenador yang mengantar Barca meraih enam gelar sekaligus pada tahun lalu itu membutuhkan bantuan mental karena telah meminggirkan kliennya dari skuad Blaugrana.

Dalam keseharian, kasus seperti ini selalu ada dan harusnya lebih mendewasakan kita.. Namun hanya sebagian kecil orang yang sadar untuk mengakuinya dan menjadikannya latihan kerendahan hati.

Di dunia sepak bola dewasa ini salah satu cara mengalahkan lawan tidak hanya di atas lapangan melainkan memakai perang kata2. Hal ini di maksudkan untuk merubah konsentrasi lawan diatas lapangan dan terlebih membuat mental lawan terjatuh karena fokusnya lebih menanggapi pernyataan di luar lapangan bukan fokus untuk berperang diatas lapangan.
Jose mourinho adalah Pelatih yang ahli dan sering menggunakan jurus ini. Selain dia peracik strategi yang hebat dan diakui, dia juga mengedepankan faktor psywar ini sebagai alat bantunya.

Tapi yang ingin saya tekankan adalah cara menanggapi dan merespon dari strategi ala Mourinho ini, seperti apa yang dilakukan kubu Barcelona sebagai lawan dari kubu Mourinho.
Mourinho berpendapat, wasit dan otoritas sepakbola Eropa, UEFA, terlalu membela Barcelona untuk bisa lolos ke final Liga Champions. Mourinho juga membawa nama Arsenal, Chelsea dan Inter sebagai salah satu korban dari keberpihakan terhadap Barcelona ini.

Namun pihak Barcelona melalui juru bicaranya Antoni Freixa mengatakan : Kami tidak akan menyiram api dengan bensin tapi berusaha mematikannya. Kami percaya lebih baik pelatih lebih fokus pada sepakbola dan berbicara di luar sepakbola. Kami menolak dialek konfrontasi. Berbeda dengan Mourinho yang suka menggunakannya.”

Pelatih Barcelona sendiri menanggapi dingin dengan mengatakan : “Reaksi saya kepada Mourinho soal wasit dan Barcelona? TIDAK ADA”

Yah, berpikirlah lebih dewasa dari lawan bicaramu.. jangan berusaha mencari kemenangan dari sebuah perangkap debat namun jadilah tersenyum tulus melalui kata2mu untuk lawan bicara dan buktikan bahwa kamu tidak terbawa arus karakternya melainkan kamu berdiri di atas fondasi kerendahan hatimu.

Karna kerendahan hati adalah resep universal dalam komunikasi.
Jadilah RENDAH HATI tapi jangan RENDAH DIRI.
Nilai diri menjadi tinggi dengan keRENDAHan HATI, namun
Kamu menjadi benar2 RENDAH dengan menjadi RENDAH DIRI

Related Articles

Back to top button