Top Skor

5 Kapten Paling Populer di Seri A, Italia

Sebelum Liga Inggris menjadi tempat pelatih terhebat dunia dan La Liga Spanyol mengumpulkan pemain terbaik dunia saat ini, Seri A adalah liga yang paling popouler dan mengumpulkan kedua elemen di dua liga tersebut. Bobolers pasti masih mengingat bagaimana pelatih-pelatih hebat seperti Arrigo Sachhi, Marcello Lippi, atau Ancelotti bermula dari Seri A.

Belum lagi pemain-pemain terbaik dunia sekelas Maldini, Zidane atau Ronaldo pernah memilih untuk bermain di sengitnya Seri A. Namun krisis ekonomi dan adanya kasus Calciopoli membuat semuanya berubah. Dan Seri A pun hanya bisa menjadi liga terbaik ketiga bahkan keempat di dunia saat ini. Namun bukan berarti tidak ada sejarah persepakbolaan penting di sana. Kami mencatat ada 5 kapten yang sangat menginspirasi dan sulit untuk dilupakan di Seri A. Siapa sajakah mereka, berikut diantaranya :

maldini

1. Diego Maradona

Sang legenda Argentina merupakan sumber kreasi dan inspirasi Napoli selama dia memperkuat Partenopei periode 1984-1991.

Datang dari Barcelona, Diego Maradona disambut penuh sukacita oleh publik Naples. Harapan besar lantas menyeruak.
Harapan itu pun bukan sekadar harapan palsu. Maradona mewujudkannya dengan membawa Napoli meraih double Serie A dan Coppa Italia pada musim 1986/87. Scudetto musim itu adalah Scudetto pertama dalam sejarah Napoli.
Maradona lalu kembali menjadi sumber kekuatan Napoli ketika meraih Scudetto kedua di musim 1989/90 serta Piala UEFA 1989/89 dan Supercopa Italiana 1990.

Dominasi tim-tim dari Italia utara patah oleh Napoli dengan Maradona di skuat mereka. Sang jenius Argentina adalah legenda di Naples. Nomor 10 pun dipensiunkan seiring kepindahannya.
Maradona sendiri masih memegang rekor sebagai pemain tertajam sepanjang sejarah Napoli dengan 115 gol dalam 259 penampilan di semua ajang. Dari angka itu, 81 gol dalam 188 penampilan dia torehkan di pentas Serie A.

2. Alesandro Del Piero

Alessandro Del Piero adalah pemain yang paling identik dengan Juventus. Dia membela panji La Vecchia Signora periode 1993-2012, hampir 20 tahun lamanya.
Del Piero gabung Juventus dari Padova di usia 18 tahun pada 1993. Waktu itu, dia diproyeksikan menjadi pelapis Roberto Baggio. Superstar Italia tersebut kemudian dijual pada tahun 1995 setelah Del Piero memainkan peran penting dalam kesuksesan Juventus meraih Scudetto Serie A 1994/95.

Scudetto 2002/02 merupakan yang pertama diraih Juventus dengan Del Piero sebagai kapten. Mereka lalu menang lagi di musim 2002/03 dan 2011/12. Scudetto 2004/05 serta 2005/06 dicabut seiring skandal Calciopoli dan Juventus dilempar paksa ke Serie B.
Meski harus main di kasta kedua, loyalitas Del Piero tidak goyah. Dia kemudian membantu Juventus kembali ke Serie A untuk musim 2007/08. Hijrah ke Sydney FC di Australia pada tahun 2012, dia lalu menutup karier di Delhi Dynamos tahun 2014.

Del Piero dikenal sebagai pemain kreatif dengan teknik dan insting gol di atas rata-rata. Di Italia, dia dikenal sebagai fantasista.
Sampai titik ini, bahkan mungkin hingga beberapa dekade ke depan, tidak ada pemain Juventus lain yang memiliki gol (290) sekaligus jumlah penampilan (705) lebih banyak dari Del Piero. Dialah pemegang sederet rekor dalam sejarah Juventus.

3. Fransesco Totti

Francesco Totti dikenal memiliki teknik dan kreativitas tinggi. Dia juga diakui sebagai salah satu pemain terbaik Italia dalam sejarah sepakbola.

Hanya memperkuat AS Roma selama kariernya, loyalitas Totti tak terbantahkan. Pemegang rekor gol dan jumlah penampilan sepanjang masa Roma ini juga masih tercatat sebagai kapten termuda dalam sejarah Serie A.
Il Gladiatore menjadi kapten Roma pada musim 1998, menggantikan Abel Balbo. Waktu itu, Totti baru berusia 22 tahun. Roma meraih Scudetto 2000/01 dengan Totti sebagai kapten. Selain itu, hadir pula gelar Coppa Italia 2006/07 dan 2007/08.

Bersama Roma, Totti tak bertabur trofi. Namun, tawaran dari klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid dan Barcelona pernah dia tolak demi tetap membela panji Giallorossi. Tak banyak pemain dengan loyalitas dan kecintaan terhadap satu klub seperti Totti di Roma. Dia sudah memberikan segalanya.
Namun sayang, musim 2015/16 ini sepertinya bakal menjadi musim terakhir Totti bersama Roma. Di usia 39 tahun, sinar Totti dianggap sudah mulai pudar.

Totti berada di urutan ketiga dalam daftar pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A. Totti juga menempati peringkat dua dalam daftar top scorer sepanjang masa Serie A. Semua itu dia ukir bersama klub yang dicintainya, Roma.

4. Javier Zanetti

Massimo Moratti menjadi presiden Inter Milan pada tahun 1995. Salah satu rekrutannya adalah bek kanan berusia 21 tahun dari klub Banfield asal Argentina. Namanya: Javier Zanetti.
Waktu itu, Zanetti sudah termasuk bagian tim nasional senior Argentina. Dia pun dengan cepat menjadi pemain reguler Inter. Pada musim pertamanya, dia langsung memainkan 32 pertandingan di Serie A.
Zanetti menjadi kapten Inter pada tahun 1999, setelah Giuseppe Bergomi memutuskan pensiun. Zanetti sendiri pensiun di Inter tahun 2014. Zanetti pensiun dengan rekor penampilan terbanyak untuk Inter – 858 pertandingan (615 di Serie A).

Zanetti mendapatkan julukan El Tractor berkat stamina luar biasa yang membuatnya seolah tak kenal lelah naik dan turun di sektor sayap untuk bertahan maupun membantu serangan.
Sebagai kapten, dia dihormati oleh para suporter dan pemain lawan. Semua itu salah satunya berkat kesantunannya. Dalam 22 tahun kariernya, dia hanya pernah menerima dua kartu merah
Selama dikapteni Zanetti, Inter meraih lima Scudetto, empat trofi Coppa Italia dan satu gelar Liga Champions di tahun 2010. Sulit bagi Inter menemukan pemain dan kapten seperti Zanetti lagi.

strong>5. Paolo Maldini

ia adalah kapten yang mampu memancarkan aura unik di atas lapangan. Dia juga pandai memotivasi rekan-rekannya.
Melakoni debut Serie A bersama AC Milan di usia 16 tahun pada 20 Januari 1985, Maldini lalu menjadi pemain reguler Rossoneri di musim 1985/86. Dia adalah bagian periode emas sang raksasa merah-hitam kota Milan di bawah kepelatihan Arrigo Sacchi hingga Fabio Capello.

Maldini menjadi kapten Milan di tahun 1997, setelah pensiunnya Franco Baresi. Di bawah kepemimpinannya, Milan menyabet Scudetto Serie A 1998/99 dan 2003/04, gelar juara Coppa Italia 2002/03, dua titel Liga Champions, dua Piala Super Eropa serta takhta Piala Dunia Antarklub FIFA 2007.
Maldini aslinya bek kiri. Namun, berkat kemampuan multiposisinya, dia juga bisa berperan sebagai bek kanan maupun bek sentral, baik di Milan maupun timnas Italia. Sebagai bek, dia tak mudah dilewati. Saat ikut naik menyerang, dia bisa berbahaya.

Maldini dianggap sebagai salah satu bek terhebat sepanjang masa. Ketenangan dan kemampuan mumpuni dalam membaca permainan merupakan dua dari sekian atribut utamanya.
Maldini adalah bek pertama dalam sejarah yang pernah jadi kandidat peraih gelar FIFA World Player of the Year, di mana dia finis peringkat dua pada edisi 1995. Dia juga dua kali menjadi finalis Ballon d’Or, di tahun 1994 dan 2003 (selalu finis urutan tiga).
Maldini sendiri merupakan putra dari Cesare Maldini, mantan bek dan kapten Milan. Dia mengikuti jejak ayahnya, dan menapaki karier yang lebih cemerlang.
Maldini hanya pernah mempekuat Milan. Dia pensiun pada tahun 2009 dengan rekor penampilan terbanyak untuk Milan

Related Articles

Back to top button