Top Skor

5 Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kemenangan Italia atas Spanyol

Spanyol sepertinya telah kehilangan periode emasnya setelah dalam dua turnamen besar harus kalah lebih awal sebelum turnamen itu berakhir. Di Brazil 2014, tim asuhan Del Bosque ini justru harus tersingkir lebih awal di babak penyisihan grup. Setelah itu, baru saja tadi malam di babak 16 besar harus mengakui keunggulan Italia 2-0. Yang paling harus mendapat kredit dari kekalahan tadi malam tersebut adalah Antonio Conte dengan timnya yang sanggup mengalahkan tiki-taka Spanyol ala Del Bosque.

Italia memang memang memainkan formasi catenacionya, namun di eranya Conte ini Italia bermain jauh lebih berani dibanding pelatih-pelatih sebelumnya. Conte berani meminta timnya untuk bermain lebih terbuka dan bermain passing cepat dan akurat. Dan ini juga yang jarang kita temukan pada era pelatih sebelumnya yang lebih mengandalkan serangan balik dan umpan panjang. Seperti apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kemenangan Italia atas Spanyol tadi malam, berikut catatan kami :
pelle

5. Sepakbola Itu Adil

​Publik Negeri Pizza, Italia, takkan pernah melupakan kekalahan pahit 0-4 dari Spanyol di final Euro 2012. Kemenangan Spanyol itu juga menegaskan superioritas Negeri Matador, yang sebelumnya juara Euro 2008.

Namun istilah sepak bola, adalah olahraga yang adil, karena selalu menyediakan kesempatan untuk melakukan balas dendam itu, benar adanya. Italia yang tidak diunggulkan, mampu membalas kekalahan itu dengan kemenangan 2-0, membuat Spanyol tidak berkutik, dan memupus mimpi hattrick titel Euro mereka.

4. Catenaccio Italia ala Conte

​Pertahanan gerendel yang sudah mengakar di Italia, atau yang beken disebut Catenaccio, menjadi kekuatan Italia asuhan Antonio Conte saat ini. Bermodalkan strategi utama 3-5-2, pertahanan Italia sulit dibongkar lawan.

Selain fakta adanya andil Juventus di lini belakang, karena ketiga beknya pemain Bianconeri, Chiellini, Andrea Barzagli, dan Leonardo Bonucci, serta sang kiper Gianluigi Buffon. Conte juga menciptakan kolektivitas dalam skuat.

Kemenangan tanpa kebobolan melawan Spanyol, merupakan catatan clean sheets Italia ke-19 di Euro, dan lebih banyak dari tim manapun.

“Italia telah menjaga clean sheets sebanyak 19 kali di Euro, lebih dari tim manapun. Granit,” kicau akun Twitter @OptaPaolo, Selasa (28/6).

3. Conte Jenius dan Kaya Akan Ide

​Baik Italia dan Spanyol sama-sama menelan kekalahan di laga pamungkas penyisihan grup, Italia kalah 0-1 dari Republik Irlandia, sementara Spanyol kalah 1-2 dari Kroasia. Namun ada perbedaan di antara kedua tim.

Conte lebih jenius, dan memiliki visi ke depan. Ia tak memaksakan menurunkan skuat yang sama kontra Republik Irlandia, dan merotasi sebagian besar pemain. Alhasil, saat melawan Spanyol, pemain yang sebelumnya diistirahatkan tampil lebih bugar, dan disiplin menjalankan filosofi Conte dalam formasi 3-5-2.

Bandingkan dengan Vicente del Bosque di kubu Spanyol. Dalam empat laga beruntun, Del Bosque menurunkan skuat yang sama, dengan potensi kelelahan, dan cedera. Ia tak mempertimbangkan menurunkan pemain lainnya, dan memilih skuat yang sama – dan sebagian besar andalan di klubnya masing-masing di musim 2015/16.

Enerji Italia jelas lebih besar, dan Del Bosque kehabisan ide menurunkan pemainnya, karena segala cara yang ia coba gagal menembus ketatnya pertahanan Italia.

“Spanyol telah mengonfirmasi starting eleven yang sama untuk keempat kalinya beruntun, Italia selalu mengubah starting eleven mereka di Euro 2016. Enerji.”

2. Akhir Era Keemasan Spanyol

​Sejak 2008 menjuarai Euro, Spanyol terus menunjukkan supremasi menjuarai Piala Dunia 2010, Euro 2012, hingga FIFA Confederations Cup 2013. Namun di Piala Dunia 2014, La Furia Roja hancur lebur tak mampu keluar dari penyisihan grup.

Regenerasi dilakukan Del Bosque. Namun Spanyol tetap gagal memberi pesan, bahwa mereka telah bangkit, dan gugur di fase 16 besar Euro 2016 – sekaligus mengubur impian hattrick titel Euro.

Spanyol kalah 0-2 dari tim Italia yang disebut sebagai generasi terburuk, dan kemenangan itu menciptakan sejarah baru – dan mungkin awalan yang baru bagi era Italia.

“Italia menang 2-0, kemenangan terbesar mereka melawan Spanyol sejak 1949 (3-1). Hebat,” kicau @OptaPaolo.

1. Pembuktian Kejeniusan Conte atau Joachim Loew

​Drawing 16 besar Euro 2016 sedikit timpang di sisi kanan bracket, karena di sana bercokol tim-tim kuat seperti Jerman, dan Prancis. Dan kemenangan 2-0 Italia itu tak bisa terlalu lama terbawa euforia, karena Nazionale ibarat keluar kandang harimau, masuk kandang singa.

Usai menaklukkan juara bertahan Euro 2012, Italia dinanti juara Piala Dunia 2014, Jerman di perempat final yang akan berlangsung Minggu, 3 Juli 2016 dini hari WIB. Dan jika mampu lolos ke semifinal, Italia bertemu dengan pemenang laga Prancis kontra Islandia.

Related Articles

Back to top button