Top Skor

5 Pelatih Terbaik Italia di Musim 2016/17

Pelatih-pelatih asal Italia seperti sedang unjuk gigi di musim ini, dimana ada begitu banyak pelatihnya berhasil merebut gelar di liga-liga top Eropa. Melihat ke belakang kita bisa melihat bagaimana tidak banyak pelatih Italia berhasil meraih juara di liga selain Seri A.

Namun sepertinya kemampuan Mancini, Ancelotti dan Ranieri menjuarai Liga Inggris memberi dorongan buat pelatih lainnya mencoba peruntungannya. Dan saat ini pelatih asal Italia tersebar di liga-liga top Eropa. Berikut 5 pelatih Italia yang dianggap berhasil tampil sangat baik musim ini  :

conte

  1. Massimo Carrera

Pria kelahiran Sesto San Giovanni ini sudah pernah mengenyam pendidikan dari guru sekaliber Arrigo Sacchi dan Antonio Conte. Carrera menjadi asisten pelatih Conte di Juventus dan Timnas Italia, sebelum akhirnya memutuskan melatih klubnya sendiri, Spartak Moscow, pada 2016.

 

Belajar banyak dari Sacchi dan Conte, Carrera pun sukses menghapus penantian titel Russian Premier League yang terakhir diraih pada 2001. 16 tahun berlalu, Carrera yang tadinya hanya jadi pelatih sementara pengganti Dmitri Alenichev, sukses memberikan gelar bermodalkan pemain seperti Quincy Promes, Salvatore Bocchetti, Serdar Tasci, dan Luiz Adriano.

  1. Carlo Ancelotti

Jika Carrera menguasai Rusia, maka Ancelotti meraih sukses di musim perdananya di Jerman. Carletto membawa Bayern Munchen meraih lima titel Bundesliga beruntun, di saat laga masih menyisakan enam laga lagi.

 

Titel Bundesliga ini merupakan bukti ‘tangan dingin’ Ancelotti sebagai salah satu pelatih terbaik dunia. Ke manapun ia pergi, Ancelotti selalu mempersembahkan gelar bersama Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG), Real Madrid, dan kini bersama Die Roten.

  1. Antonio Conte

Musim lalu pecinta sepak bola dunia digemparkan dengan kejutan Leicester City saat menjuarai Premier League. The Foxes mengukir kisah cinderella itu bersama manajer asal Italia, Claudio Ranieri.

 

Kini, kesuksesan itu berlanjut di Chelsea bersama manajer mereka, Antonio Conte. Sejak berganti formasi menjadi 3-4-3, The Blues sulit dibendung hingga akhirnya meraih titel Premier League kelima mereka musim ini.

 

Conte juga tidak sembarang merekrut pemain, dan rekrutannya bermain baik musim ini seperti David Luiz, Marcos Alonso, dan N’Golo Kante. Bahkan, Victor Moses kembali terlahir bersamanya dan bermain sangat baik sebagai bek sayap kanan. Conte benar-benar menyuntikkan semangat baru di kubu London Biru.

  1. Massimiliano Allegri

Untuk kedua kalinya sejak musim 2014/15, Juventus berpeluang meraih treble winners. Bianconeri masih bertarung dalam perebutan titel Serie A, Coppa Italia, dan Champions League.

 

Di Serie A, scudetto keenam beruntun tampak tak terbantahkan lagi karena mereka sulit digeser dari puncak klasemen. Sementara di ajang Coppa Italia dan Champions League, Gianluigi Buffon cs sudah mencapai fase final, mereka akan bermain melawan Lazio di final Coppa Italia, dan juga juara bertahan Champions League, Real Madrid, di final yang akan berlangsung di Cardiff.

 

Resep kesuksesan Allegri tak lepas dari variasi taktik yang diterapkannya di Juventus. Selain itu, pelatih berusia 49 tahun memiliki skuat yang selalu siap berjuang habis-habisan di tiap laganya seperti halnya tentara.

  1. Simone Inzaghi

Kejutan atau kuda hitam di Serie A musim ini. Tak ada yang menduga Simone Inzaghi menjalani musim yang baik bersama Lazio, apalagi jika mengingat ‘kegagalannya’ ketika berkarier sebagai pemain di masa lalu. Dibandingkan saudara kandungnya, Flippo Inzaghi, Simone tak punya catatan bermain yang mentereng.

 

Tapi, nasib dan kesuksesan tiap orang itu berbeda-beda, dan Simone sepertinya memang ditakdirkan sukses sebagai pelatih. Menggantikan Stefano Pioli, Simone mengangkat performa Le Aquile yang saat ini ada di peringkat empat klasemen Serie A (zona Europa League), dan akan melawan Juventus di final Coppa Italia.

 

Simone sukses memaksimalkan pemain-pemain yang dimilikinya seperti Ciro Immobile, Keita Balde Diao, Senad Lulic, Jordan Lukaku, Dusan Basta, dan Lucas Biglia.

 

Related Articles

Back to top button