Top Skor

7 Pembelian Terburuk Pep Guardiola Sebagai Pelatih

Pep Guardiola memiliki karir yang lebih hebat ketika menjadi pelatih dibanding menjadi seorang pemain.

Untuk ukuran sabagi seorang pemain, ia adalah legenda Barcelona sebagai salah satu pemain yang mampu mempersembahkan gelar liga champions pertama untuk Barcelona.

Namun menjadi seorang pelatih, ia memenangi semua piala yang pernah ia ikuti.

Bahkan ia disebut-sebut sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa.

Dalam hal pembelian pemain, Pep memiliki beberapa kelemahan, ada beberapa pembelian yang ia lakukan dianggap gagal.

Dan berikut 7 nama pembelian pemain yang dianggap terburuk pada saat Pep membelinya :

1. Ibrahim Afellay (Barcelona)

Pemain asal Belanda ini dibeli dengan harga 2,25 juta pound oleh Barcelona pada tahun 2011 karena performa menjanjikannya bersama PSV Eindhoven.

Namun perkembangannya tak semulus harapan setelah sejumlah cedera menghampirinya di musim keduanya. 

Saat dia kembali dari cedera, Afellay dipinjamkan ke Schalke dan Olympiacos di dua musim terpisah sebelum akhirnya dilepas secara permanen ke Stoke City pada 2015 dan hanya memainkan 35 pertandingan, dengan 24 di antaranya sebagai pemain pengganti untuk Barcelona.


2. Pepe Reina (Bayern Munich)

Penjaga gawang asal Spanyol ini bergabung dengan Bayern Munchen dari Liverpool dengan harga 2,25 juta pound pada musim panas 2014, saat Pep Guardiola memasuki musim keduanya bersama klub Bundesliga tersebut. 

Tentunya Reina hanya menjadi kiper pelapis untuk Manuel Neuer dan hanya tampil sebanyak tiga kali sebelum dilepas ke Napoli pada semuaim berselang.

Namun performa terakhirnya untuk Die Roten bak mimpi buruk saat pelanggarannya terhadap pemain Augsburg Raul Bobadilla menghasilkan hadiah penalti yang membuat tim lawan menang 1-0.


3. Henrique (Barcelona)

Pemain asal Brasil ini mungkin sudah dilupakan namanya oleh pecinta sepak bola karena hanya satu kali bermain untuk Barcelona setelah direkrut pada 2008, tak lama setelah Pep Guardiola ditunjuk sebagai pelatih Blaugrana. 

Dia kemudian dipinjamkan ke Bayer Leverkusensebelum menikmati arena Serie A dan akhirnya kembali ke Brasil. Talenta muda yang gagal berkembang sebelum waktunya.


4. Martin Caceres (Barcelona)

Bek asal Uruguay ini didatangkan dari Villarreal pada 208 dengan banderol mencapai 12,3 juta pound untuk menambah amunisi di lini belakang Barca di bawah kepelatihan anyar Pep. 

Namun sang pemain gagal bersaing dengan bintang-bintang Barcelona dan hanya bertahan semusim dengan catatan 23 penampilan sebelum dipinjamkan ke Juventus dan Sevilla dan meninggalkan Camp Nou dengan harga hanya 2,25 juta pound.

Saat ini Caceres berseragam klub Serie A, Fiorentina.


5. Dmytro Chygrynskiy (Barcelona)

Performa Dmytro Chygrynskiy bersama Shakhtar Donetsk membuat dirinya menjadi pemain Ukraina pertama yang memperkuat Barcelona saat dibeli dengan banderol 18,75 juta pound pada musim panas 2009. 

Diproyeksikan sebagai penerus Carles Puyol, sang pemain justru gagal bersinar di Katalan dan hanya bermain selama semusim dengan 14 penampilan sebelum dilepas kembali ke Shakhtar dengan harga 11,25 juta pound.


6. Aleksandr Hleb (Barcelona)

Sang gelandang merupakan salah satu pembelian pertama Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona setelah direkrut dari Arsenal dengan harga 12,75 juta pound. 

Performa apiknya bersama The Gunners membuat Hleb diprediksi tak bakalan kesulitan menembus tim inti Blaugrana, namun kenyataan berkata lain.

Performanya terus menurun higga akhirnya dipinjamkan ke sejumlah klub seperti Stuttgart, Birmingham City, dan Wolfsburg, sebelum akhirnya merumput di Liga Rusia Russian bersama Krylia Sovetov.


7. Zlatan Ibrahimovic (Barcelona)

Jika dilihat dari kontribusinya untuk Blaugrana, Zlatan Ibrahimovic jelas bukan transfer gagal karena berhasil menyumbangkan 16 dari 29 penampilan di La Liga pada musim 2009/10. 

Namun hubungan yang memburuk di antara pria Swedia dan Pep Guardiola membuat Zlatan ditendang ke AC Milan hanya semusim setelah dia dibeli dari Inter dengan banderol mencapai 46 juta euro plus Samuel Eto’o. 

Dalam banyak kesempatan Zlatan sudah sering mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak cocok dengan cara Pep Guardiola melatih dan tidak berkomunikasi selama dua bulan terakhirnya di Barcelona.

Sumber : 90min.com

Related Articles

Back to top button