Top Skor

7 Sosok yang Tidak Dihargai Real Madrid

Real Madrid dengan semua prestasi yang diraihnya merupakan salah satu klub tersukses di sejarah sepakbola.

Namun kejayaan itu meninggalkan catatan buruk kala kita melihat bagaimana cara mereka menghargai jasa sosok-sosok yang telah membangun klub tersebut.

Saat ini nama Gareth Bale menjadi contoh, bagaimana selama 6 tahun dan telah memberikan 4 gelar liga champions namun dipersulit kepindahannya dan bahkan seolah ditelantarkan nasibnya di klub tersebut.

Namun Bale tidak sendiri, ada 8 sosok lainnya yang dalam sejarah Madrid telah tercatat sebagai sosok yang kurang dihargai, berikut diantaranya :

1. Iker Casillas

Publik tidak akan melupakan momen yang sangat menyedihkan ini. Dedikasi dan loyalitas Iker Casillas selama 16 tahun di tim utama Madrid (1999-2005), setelah sebelumnya berada di akademi Madrid sejak usia sembilan tahun, dibayar dengan ‘pahit’ oleh Madrid.

Diawali keributan dengan Jose Mourinho yang lebih memilih Diego Lopez sebagai kiper utama, Casillas memilih berpisah pada 2015 menuju Porto dan konferensi pers perpisahannya diadakan tanpa didampingi oleh satu pun perwakilan klub.

Seluruh rekan setimnya sedang menuju Australia kala itu untuk tur pramusim.

Florentino Perez, Presiden Madrid, tidak mendampinginya. Casillas berpisah seraya menangis sedih karena perpisahannya yang menyedihkan itu.

Meski di hari berikutnya Madrid mengadakan perpisahan yang layak, apa yang terjadi di hari pertama sungguh sulit dipercaya.


2. Cristiano Ronaldo

Megabintang sekaliber Cristiano Ronaldo pun tidak dihargai saat ia memutuskan pindah ke Juventus tahun lalu.

Sembilan tahun (2009-2018) dedikasinya berakhir karena Perez. Ronaldo mengaku sang Presiden tak lagi menghargainya.

“Saya merasa di dalam klub, terutama dari Presiden, mereka tak mempertimbangkan saya sebagai pemain yang sama seperti yang mereka lakukan di awal (kedatangan saya).

Dia (Perez) hanya melihat saya dari sisi hubungan bisnis. Saya tahu itu.

Apa yang dia katakan pada saya tak pernah datang dari dalam hatinya,” tutur Ronaldo di tahun 2018.


3. Raul Gonzalez

Pangeran Santiago Bernabeu yang sudah berada di klub Ibu Kota Spanyol dari tahun 1992 hingga 2010.

Raul Gonzalez kemudian bermain di Schalke (2010-2012), Al Sadd (2012-2014), dan New York Cosmos (2014-15).

Ikon sepertinya seharusnya pergi dengan perpisahan yang tepat. Namun, Raul pergi begitu saja bak pemain yang baru sebentar memperkuat Madrid.

Sang legenda pun mengaku perpisahannya seharusnya bisa lebih baik lagi.


4. David Beckham

Pada musim terakhirnya membela Real Madrid (2006/07), David Beckham begitu saja dilupakan Fabio Capello, pelatih El Real kala itu, dengan berkata Beckham tidak akan lagi mengenakan jersey Madrid.

Meski pelatih asal Italia itu meralat ucapannya, Beckham sudah kadung kecewa dan pergi ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan Los Angeles Galaxy. Beckham bermain empat tahun di Madrid.


5. Fernando Hierro

Kepergian Fernando Hierro terjadi dengan cara yang pahit. Kala merayakan titel La Liga 2002/03, Hierro kesal ada jurnalis masuk ruang ganti tanpa sepengetahuannya.

Klimaksnya terjadi pada acara makan malam di restoran lokal.

Hierro dan pemain Madrid lainnya mengancam memboikot seluruh acara, termasuk kunjungan ke pusat kota dan Cibeles.

Pihak klub langsung meresponsnya dengan memberitahukan bahwa Hierro tak lagi jadi bagian skuat Madrid.

Hierro, yang sebelumnya sepakat teken kontrak baru, pergi ke Al Rayyan dan Bolton Wanderers.

Dua musim setelah berpisah dengan Madrid, yang diperkuatnya dari medio 1989-2003, pihak klub baru mengadakan seremoni penghargaan untuk Hierro.


6. Claude Makelele

Perez dengan sombongnya melepas Claude Makelele pada 2003 ke Chelsea setelah tuntutan kenaikan gaji dalam kontraknya ditolak. Perez yakin Makelele tidak dirindukan – hal yang sebaliknya justru diutarakan rekan setimnya kala itu seperti Zinedine Zidane.

Makelele, setelah tiga tahun bermain di Madrid, hengkang ke Chelsea karena gajinya tidak dinaikkan untuk setidaknya menyamai legenda lainnya seperti Guti, Steve McManaman, Roberto Carlos, Ronaldo, Raul, Luis Figo, dan Zidane.


7. Vicente Del Bosque

Real Madrid, di era Vicente Del Bosque, merupakan yang terbaik. Dia mempersembahkan dua titel La Liga, dua Champions League, satu UEFA Super Cup, Intercontinental Cup, dan Supercopa de Espana, dari medio 1999-2003 (sebelumnya dua kali menjadi caretaker di tahun 1994 dan 1996).

Akan tetapi, Perez enggan memperpanjang kontraknya dan Del Bosque hengkang pada 2003 dan di tahun 2004 mulai melatih Besiktas.

Alasan Del Bosque pindah kala itu bukan kontrak semata, melainkan juga intervensi klub yang berlebihan di transfer pemain.

Related Articles

Back to top button