Top Skor

5 Laga Arsenal Vs Manchester United yang Sulit untuk Dilupakan

Malam nanti liga Inggris akan menyajikan laga klasik dari dua penguasa liga inggris di era sebelumnya, Manchester United Vs Arsenal. Kedua klub saat ini dalam kondisi yang berbeda, Arsenal contohnya saat ini sedang berjuang untuk meraih titel liga inggris di posisi ketiga. Kemenangan akan membuat Arsenal terus menempel Leicester City di posisi pertama.

Sementara MU masih terseok-seok di peringkat kelima, Louis Van Gaal sepertinya akan digantikan di akhir musim. MU di tangan Van Gaal tidak memenuhi ekspektasi manajemen dan fans. Untuk kedua klub ada 5 laga klasik yang sulit untuk dilupakan, laga apa sajakah itu? Berikut datanya :
henry


1. 25 November 2001: Arsenal 3-1 Manchester United

Salah satu titik terendah dalam karier Fabien Barthez bersama Man. United. Hingga kini pun kiper eksentrik Prancis itu mungkin belum dapat melupakan penampilan horornya di Highbury pada tahun 2001 ini.

Kala itu kedua tim tengah bersaing dalam balapan menuju titel dan laga ini termasuk penting meski masih di separuh awal musim. Sampai sepuluh menit terakhir, kedudukan imbang 1-1 setelah gol Fredrik Ljungberg melenyapkan keunggulan United lewat Paul Scholes.

Kemudian, sama sekali tak berada dalam tekanan, Barthez secara ceroboh melakukan sapuan yang justru mengarah ke Thierry Henry sehingga memudahkan kompatriotnya itu mencetak gol.

Serangan pun lantas digencarkan United demi mencari gol balasan. Namun, satu umpan jauh dari sisi The Gunners yang terlihat bakal gampang ditangkap justru lolos dari sergapan Barthez, dan Henry sekali lagi memaksimalkan blunder sang kiper tanpa kesulitan berarti.

Ekspresi kefrustrasian tak bisa disembunyikan Barthez, dan rekan-rekan setimnya pun seakan tak percaya dengan apa yang terjadi. Kemenangan comeback yang vital bagi Arsenal.

2. 16 April 2003: Arsenal 2-2 Manchester United

Dengan liga tinggal menyisakan beberapa laga saja, Arsenal dan United sekali lagi bentrok dalam pertandingan yang dilabeli title-decider.

Sempat unggul delapan poin di puncak klasemen pada Maret, tepat sebelum gim ini digelar Arsenal justru berbalik tertinggal tiga angka. Meski begitu, karena punya simpanan satu laga dan selisih gol lebih bagus, saat itu mereka tetap sedikit lebih difavoritkan menjadi juara.

Duel klasik pun tergelar. Ruud van Nistelrooy mengantar United memimpin cepat dengan gol solo ciamiknya sebelum tuan rumah membalikkan kedudukan berkat sepasang gol Henry.

Hanya berselang semenit dari gol kedua Henry, tandukan Ryan Giggs menyamakan skor. Kartu merah kemudian muncul bagi Sol Campbell karena menyikut Ole Gunnar Solskjaer. Pertandingan berlangsung kian seru dan panas sampai akhir, namun skor 2-2 awet terjaga.

Selebrasi Ferguson dengan fans United selepas peluit panjang terdengar mengindikasikan keyakinannya bahwa satu poin dari laga ini cukup dalam perebutan gelar, dan ia benar. Hasil imbang Arsenal melawan Bolton di pekan berikut disusul kekalahan 3-2 dari Leeds United menghadirkan keuntungan bagi United, dan mereka tak menyia-nyiakannya sampai akhir.


3. 21 September 2003: Manchester United 0-0 Arsenal

Mungkin tampak aneh laga dengan skor kacamata bisa nongol dalam daftar ini sementara yang berakhir dengan 6-1 dan 4-0 agak ditepikan, tapi duel pada 2003/04 ini nyaris mengubah sejarah Liga Primer.

Perjumpaan pada fase awal musim yang mentas di Old Trafford ini berjalan keras dan diwarnai pengusiran Patrick Vieira karena berusaha menendang Ruud van Nistelrooy. Laga masih tanpa gol hingga Martin Keown menjatuhkan Diego Forlan dalam kotak terlarang di masa injury time. Penalti bagi United!

Catatan tak terkalahkan Arsenal sejak awal musim tampak bakal kandas, apalagi yang maju sebagai algojo adalah Van Nistelrooy yang terkenal piawai mengeksekusi penalti. Namun apa yang terjadi? Sepakan bomber Belanda itu membentur mistar!

Keown yang tampak murka kepada RvN — mungkin karena insiden dengan Vieira — sekaligus merayakan kegagalan penalti kemudian mengintimidasi sang striker. Para pemain kedua tim pun akhirnya terlibat kisruh di lapangan seusai laga.

Andai eksekusi Van Nistelrooy masuk, tentu tak akan ada The Invincibles Arsenal dalam sejarah. Pertemuan kedua klub sendiri tetap berjalan keras dan bertensi tinggi selama beberapa tahun berikut.

4. 24 Oktober 2004: Manchester United 2-0 Arsenal

Nyaris setahun kemudian, Arsenal kembali ke Old Trafford dengan rekor tak terkalahkan yang masih terjaga, mencapai 49 laga, dan angka 50 pun sudah membayang di pelupuk mata.

Hingga 20 menit tersisa, skor masih kacamata sampai akhirnya Wayne Rooney, berstatus rekrutan baru, tampak melakukan simulasi saat ditekel Campbell. Wasit Mike Riley secara kontroversial menunjuk titik putih. Van Nistelrooy sukses mengonversi penalti sekaligus menebus kesalahan musim sebelumnya.

Merasa bebannya terangkat, Ruutje merayakan golnya dengan sangat emosional di depan Stretford End. Rooney kemudian memastikan kemenangan dengan torehannya di menit-menit akhir menyusul sebuah situasi serangan balik.

Kendati tak terima dengan kekalahan dan melancarkan protes keras, rekor The Invincibles akhirnya terhenti, dan itu sekaligus menandai pudarnya dominasi mereka di persepakbolaan Inggris — Arsenal hingga kini belum pernah lagi menjuarai liga.

5. 28 Agustus 2011: Manchester United 8-2 Arsenal

Arsenal yang masih limbung setelah melego dua bintang andalan, Cesc Fabregas ke Barcelona serta Samir Nasri ke Manchester City, harus bertandang ke Old Trafford di pekan ketiga Liga Primer 2011/12.

Cedera dan suspensi kian memperparah kondisi tim, tapi mereka tetap berharap dapat membukukan hasil positif guna mendongkrak kepercayaan diri setelah sebelumnya seri kontra Newcastle dan keok oleh Liverpool.

Namun, yang terjadi amat jauh dari ekspektasi suporter The Gunners. Peragaan permainan ofensif nan cepat memberikan keunggulan 3-1 bagi tuan rumah di babak pertama, kans emas Arsenal dari sepakan penalti Van Persie pun mentah oleh penyelamatan De Gea.

Situasi buruk berganti menjadi bencana bagi Arsenal di paruh kedua. Wayne Roooney memastikan hat-trick-nya, Ashley Young mencetak gol keduanya dan gol keenam sudah digelontorkan United sebelum kartu merah Carl Jenkinson membuat lubang di lini belakang kian menganga.

Ogah memberi ampun, United menambah dua gol lagi di menit-menit akhir dan mengunci kemenangan dengan skor sensasional 8-2.

Dengan jendela transfer musim panas hanya tersisa beberapa hari lagi, hasil ini — kekalahan terparah klub dalam 116 tahun — membuat Wenger tak punya pilihan kecuali menarik pemain anyar. Ia akhirnya mendatangkan empat wajah baru dan mulai meretas jalur kebangkitan setelah mimpi buruk di awal musim.

Pastinya Arsenal sangat termotivasi menuntaskan dendam pada Minggu nanti, dan semoga saja kembali tersaji pertandingan klasik yang pantas dicantumkan dalam daftar ini.

Related Articles

Back to top button