Top Skor

Best XI Pemain Internasional Berdarah Indonesia

Indonesia adalah negara dengan segudang talenta, hal itu bisa kita lihat dari banyaknya anak bangsa di negeri ini yang berjaya di kejuaraan Internasional. Tidak hanya untuk cabang olah raga badminton, tapi juga dalam cabang di kejuaraan olimpiade lainnya seperti yang sifatnya akademik sebagai contoh fisika dna robotic. Dan kita bersyukur serta bangga hidup di negara yang kaya talenta ini.

Dan berbicara sepakbola walaupun prestasi internasional negara ini masih sedikit, tetapi sebenarnya kita memiliki pemain internasional yang berdarah Indonesia. Ada begitu banyak pemain berdarah Indonesia yang tersebar di negara-negara di dunia khususnya Belanda. Dan di bawah ini kami memiliki kesebelasan berdarah Indonesia, siapa sajakah mereka berikut daftarnya :

radja nainggolan


11. Kiper: Emilio Audero Mulyadi

Pemain berdarah Indonesia-Italia ini kini bermain sebagai penjaga gawang dari klub raksasa Italia, Juventus. Kendati masih berusia 17 tahun, Audero sudah menjadi bagian dari tim utama I Bianconneri.

Lahir di Mataram tahun 1997, Audero memiliki ayah Indonesia dan ibu seorang Italia. Dia sudah bermain untuk semua level usia di Juventus sebelum dipromosikan ke tim senior pada musim 2015/16 oleh pelatih Juventus kala itu, Antonio Conte.

10. Bek: Michael Timisela

Satu dari beberapa pemain berdarah Maluku di daftar ini. Michael Timisela merupakan pemain reguler dari klub liga utama Norwegia, Lillestrom SK.

Mengawali kariernya di Ajax Amsterdam, Timisela kemudian sempat bermain bersama klub Eredivisie Belanda, VVV Venlo, selama kurun waktu 2007 hingga 2012. Disana dirinya menorehkan dua gol dari 111 penampilan sebagai bek kanan, sebelum pindah ke divisi utama Swedia bersama Hammarby musim 2013/14.

Sempat diisukan ingin bermain di liga Indonesia, Timisela justru memilih untuk tetap berada di Eropa bersama Lillestorm sejak musim 2015/16.

9. Bek: John Heitinga

Salah satu pemain keturunan Indonesia yang cukup populer di Eropa. Heitinga telah berpengalaman membela berbagai klub papan atas Eropa semenjak debutnya bersama Ajax Amsterdam pada musim 2001/02.

Tujuh tahun bersama Ajax, Heitinga kemudian berpetualang dengan membela Atletico Madrid (2008-2009), Everton (2009-2014), Hertha BSC (2014-2015), sebelum kembali ke Ajax (2015-2016).

Pemain yang kini berusia 32 tahun ini juga menjadi bagian dari Timnas Belanda antara tahun 2004 hingga 2013 dan telah mengoleksi 87 caps.

8. Bek: Giovanni Van Bronckhorst

Pemain yang dikenal dengan nama Gio ini merupakan pemain berdarah Indonesia tersukses dalam sejarah. Lahir di Rotterdam tahun 1975 dari ayah seorang Indonesia ibu seorang Belanda, Von Bronckhorst muda belajar bermain sepak bola bersama klub lokal LMO Rotterdam.

Memulai karier seniornya di Feyenoord Rotterdam musim 1994/95, Von Bronckhorst menuntaskan kepindahannya ke Glasgow Rangers pada musim 1997/98. Musim 2001/02 dirinya hijrah ke Arsenal dan meskipun lebih bayak menjadi pelapis, dia mampu membukukan 21 penampilan di musim 2001/02, dan membantu Arsenal memenangi gelar Premier League 2001/02.

Namun puncak kariernya terjadi kala dirinya bergabung dengan Barcelona pada musim 2004/05. Di bawah asuhan Frank Rijkaard, Von Bronckhorst menjadi bagian tim Barcelona yang memenangkan gelar La Liga 2004/05 dan 2005/06. Dia juga memenangkan Champions League musim 2005/06.

Dia memutuskan untuk kembali ke Feyenoord pada msuim 2007/08, dan bertahan disana hingga gantung sepatu pada tahun 2010.

Pemain bertinggi 178 sentimeter ini juga merupakan kapten dari timnas Belanda kala mereka melaju ke final Piala Dunia 2010.

7. Gelandang bertahan: Nigel De Jong

Salah satu nama populer lainnya di daftar ini, Nigel de Jong merupakan pemain top yang kini merumput bersama klub MLS, LA Galaxy sejak musim 2016/17.

Sebelum merumput di Amerika Serikat, karier De Jong melejit semenjak membawa Ajax Amsterdam menjuarai Eredivisie musim 2003/04. Setelah Ajax, dirinya berpindah ke Hamburg (2006-2009), sebelum menghabiskan tiga musim bersama Manchester City (2009-2012) dan AC Milan (2012-2016).

Pemain yang terkenal dengan tekel kerasnya ini juga menjadi bagian integral kala membawa Timnas Belanda ke final Piala Dunia 2010 dan peringkat ketiga Piala Dunia 2014.

6. Gelandang kanan: Demy De Zeeuw

De Zeeuw memulai kariernya kala berseragam Go Ahead Eagles musim 2001/02. Namun namanya baru dikenal kala menjadi pemain inti kala membawa AZ Alkmaar menjuarai Eredivisie pada musim 2008/09, yang merupakan gelar pertama Alkmaar selama 28 tahun. Mengikuti sukses tersebut, dirinya dibeli oleh Ajax Amsterdam dan membantu mereka memenangkan Dutch Cup 2009/10 serta Eredivisie 2010/11.

Musim 2011/12 dirinya menuntaskan transfer ke Spartak Moscow, namun cedera membuatnya tidka maksimal sehingga dia dipinjamkan ke Anderlecht musim 2013/14. Kini dirinya berstatus tanpa klub semenjak membela, NAC Breda musim 2015/16.

5. Gelandang tengah: Denny Landzaat

Pemain keturunan Maluku ini merupakan gelandang tengah yang cukup produktif dalam urusan mencetak gol. Selama kariernya dia telah menetak 82 gol dari 461 penampilan bersama tujuh klub berbeda.

Memulai kariernya di Ajax Amsterdam, Landzaat hijrah ke berbagai klub lainnya seperti MVV (1996-1999), Willem II (199902003), AZ Alkmaar (2003-2006), Wigan Athletic (2006-2008), Feyenoord (2–8-2010), FC Twente (2010-2013), sebelum kembali ke Wilhem II musim 2013/14.

Musim 2013/14 sekaligus menjadi musim terakhirnya sebelum dirinya memutuskan untuk pensiun pada tahun 2014. Landzaat juga sempat menjadi bagian dari timnas Belanda selama periode 2001 hingga 2008 dengan catatan 38 caps.

4. Gelandang tengah: Radja Nainggolan

Sosok pesepak bola modern paling populer di daftar ini, Radja Nainggolan merupakan pemain timnas Belgia yang kini merumput bersama raksasa Italia, AS Roma. Lahir di Antwerp dari Lizy Bogaerts, warga Belgia, dan Marianus Nainggolan, seorang Indonesia dari suku Batak, Nainggolan memulai kariernya bersama klub Italia Piacenza.

Kariernya terus berkembang setelah dipermanenkan oleh Cagliari musim 2010/11. Penampilan cemerlangnya bersama Cagliari membuatnya menjadi incaran tim-tim raksasa Eropa, dengan Chelsea berupaya mendatangkannya di musim 2014/15. Namun Nainggolan justru memilih untuk bergabung dengan AS Roma di musim tersebut dan menjadi pemain reguler Il Lupo hingga kini.

Pemain 28 tahun ini juga menjadi andalan di lini tengah Timnas Belgia semenjak debutnya tahun 2009. Nainggolan memiliki saudara kembar wanita, yang uniknya, juga bermain di tim wanita AS Roma serta timnas wanita Belgia.

3. Gelandang Kiri: Bobby Petta

Berposisi sebagai sayap kiri, Bobby Petta merupakan pemain yang tidak pernah mampu benar-benar memenuhi potensinya akibat cedera berkelanjutan.

Memulai kariernya di Feyenoord musim 1993/94, Petta tidak pernah mampu menembus tim inti dan kemudian dipinjamkan ke beberapa klub sebelum dibeli oleh Ipswich Town musim 1996/97. Meskipun awalnya mengalami kesulitan beradaptasi, Petta berhasil menembus tim inti Ipstwich Town dan mencatatkan 71 penampilan serta sembila gol selama tiga musim disana.

Dia kemudian melanjutkan kariernya ke Skotlandia dan berhasil membawa Glasgow Celtic memenangi Scottish Premier League musim 2000/01 dan 2001/02. Kecemerlangannya bersama Celtic juga menjadi alasan dirinya mendapat panggilan ke Timnas Belanda.

Namun rangkaian cedera membuat kariernya terhambat. Dirinya tidak pernah lagi mereplika level permainan seperti saat membela Ipswich maupun Celtic. Dia terus berpindah klub sebelum akhirnya pensiun tahun 2016 setelah satu tahun berkiprah bersama klub divisi ke-4 Skotlandia, Rossvale F.C.

2. Gelandang serang: Massimo Luongo

Lahir di Sydney pada 25 September 1992, Luongo merupakan anak dari Mario, seorang Italia, dan Ira Luongo, seorang Indonesia. Kendati memiliki dua paspor yakni Italia dan Australia, Luongo memilih untuk menjadi warga negara Australia. Dia juga menjadi bagian dari timnas Australia kala menjuarai AFC Asian Cup 2015, sekaligus menyabet gelar pemain terbaik.

Kariernya klubnya pun cukup konsisten. Terdaftar sebagai pemain yunior Tottenham Hotspur, dirinya lebih banyak dipinjamkan ke Ipswich Town (2012/13) dan Swindown Town (2013) sebelum dipermanenkan oleh klub yang disebut terakhir.

Kariernya mencuat bersama Swindown Town dengan membukukan 10 gol dari 76 penampilan. Aksinya membuka jalannya untuk bergabung dengan Queens Park Rangers pada musim 2015/16, dan dia selalu turun di semua laga QPR di Championship musim lalu dengan catatan 31 penampilan.

1. Striker: Michael Mols

Pemain keturunan Maluku ketiga di daftar ini, Michael Mols merupakan pemain sepak bola profesional yang telah pensiun sejak tahun 2009 lalu. Selama kariernya, Mols telah menghiasi berbagai klub yang sebagian besar merupakan klub Eredivisie.

Kendati mengawali karier bersama Ajax, dirinya tidak terpakai dan dijual ke Cambuur pada musim 1991/92. Kariernya baru mulai bersinar kala bermain untuk FC Twente, antara tahun 1993 hingga 1996, Mols mencetak 26 gol dari 107 laga. Kecemerlangannya berlanjut kala membela FC Utrecht, dengan torehan 49 gol dari 94 laga.

Kariernya menggapai puncak kala dia direkrut oleh Glasgow Rangers. Di Skotlandia, torehan 38 gol dari 98 laga selama kurun waktu 1999 hingga 2004 membantu Rangers memenangi dua gelar Scottish League, dua gelar Scottish Cup, serta dua Piala Liga.

Di penghujung kariernya, Mols kembali ke Belanda hingga pensiun di tahun 2009 bersama Feyenoord.

Related Articles

Back to top button