Top Skor

5 Alasan Alfred Riedl Tepat Menjadi Pelatih Indonesia

 

Indonesia merupakan sebuah negara dengan populasi besar di Indonesia dimana sebagian besar rakyatnya menyenangi sepakbola. Ditambah lagi kenyataan bahwa para pendukung tersebut memiliki rasa cinta yang besar terhadap negaranya ketika bertanding dengan negara lain. Rasa patriotisme ini yang tidak pernah pudar dan menjadi semangat buat para pesepakbola kita yang bertanding di atas lapangan.

 

 

Dan sepakbola Indonesia sempat dikejutkan dengan penujukkan kembali Alfred Riedl sebagai pelatih timnas. Alfred telah dua kali memimpin timnas ini dan di kesempatan pertamanya, ia belum berhasil memberikan gelar kepada Indonesia. Semoga saja di kesempatan kedua ini, ia mampu memberikan hadiah teristimewa buat negara ini. Dan berikut 5 alasan penunjukkan kedua kali Riedl adalah benar untuk Indonesia :

riedl pi

  1. Meskipun Pelatih Asing, Riedl Sudah Mengetahui Situasi Sepakbola Indonesia

 

Riedl bukanlah orang baru di timnas Indonesia, ia pun sempat membesut timnas Indonesia saat keadaan PSSI stabil hingga tidak stabil.

 

Pada kesempatan pertama, saat Indonesia dalam kondisi stabil. Skuat Garuda mampu dibawanya hingga ke final Piala AFF 2010. Saat itu ia hanya diberikan waktu sebulan untuk melakukan persiapan.

 

Hal sama juga dialaminya saat ini, persiapan mepet pasca pelepasan sanksi membuat PSSI kembali memilih Riedl menjadi pelatih. Riedl sudah memiliki pengalaman membesut Indonesia saat keadaan yang mepet. Jadinya Riedl memang spesialis pelatih yang siap melatih timnas dalam kondisi yang tidak ideal

 

  1. Disiplin dan Tak Kenal Kompromi

 

Para pemain Indonesia yang pernah dilatih Alfred Riedl sangat suka karakater sang pelatih. Terlebih ia salah satu pelatih yang dikenal disiplin di kalangan pemain.

 

Pemain senior sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas, menilai bahwa Alfred Riedl merupakan sosok yang pas dan dibutuhkan tim nasional Indonesia. Menurutnya Riedl adalah pelatih yang sangat kuat dan disiplin sangat tinggi dalam membangun sebuah tim. Dua hal ini yang saat ini yang diperlukan untuk timnas Indonesia saat ini.

 

Sifat displin Riedl dan tak kenal kompromi pernah ditunjukkan di AFF 2010. Saat it Riedl membuat satu keputusan penting yakni mencoret nama Boaz Salossa, yang indisipliner dalam latihan. Riedl tidak ingin di dalam tim terdapat kecemburuan terhadap pemain lain yang bertindak tidak disiplin. Ini poin bagus untuk perkembangan timnas di Piala AFF 2016.

 

  1. Sangat Berpengalaman di Sepakbola ASEAN

 

Alfred Riedl sebelum melatih Indonesia telah lama berkecimpung melatih tim-tim di ASEAN seperti Vietnam dan Laos. Prestasinya pun cemerlang dengan membawa Vietnam ke perempatfinal piala Asia 2007 dan Laos ke semifinal SEA GAMES 2009. Keduanya merupakan pencapaian pertama kalinya bagi negara tersebut. Pengetahuannya tentang sepakbola ASEAN pastinya sudah sangat baik dan ini sangat membantu dalam merancang taktik timnas melawan lawan-lawan di ASEAN.

 

  1. Mampu Memunculkan Bintang Baru

 

Di tahun 2010, Riedl menyulap beberapa bintang baru sebut Okto Maniani, Yongki Ariwibowo, Ahmad Bustomi hingga Irfan Bachdim. Nama-nama tersebut diselipkan dengan beberapa bintang lawas Indonesia.

 

Pada AFF 2016 dirinya juga ingin menerapkan hal sama dengan di Piala AFF 2010, kali ini fokusnya dengan pemain muda. Ia juga berpengalaman dengan pemain muda karena menjadi direktur perkembangan teknik pemain muda di CS Vise.

 

Riedl bisa mengubah paradigma yang sebelumnya mengandalkan pemain senior dan memberikan kepercayaan kepada pemain muda berkualitas dan pantas mengenakan kostum timnas. Ia membiarkan pemain-pemain muda ini mencari pengalaman justru di level timnas.

 

Hal ini akan berdampak bagi masa depan sepakbola Indonesia karena jika ini dipertahankan, proses regenerasi pemain Indonesia di masa yang akan datang tidak akan menemui hambatan berarti.

 

  1. Riedl Jadi Pelatih Transisi Saja

 

Riedl dikontrak selama tujuh bulan atau sampai berlangsungnya Piala AFF 2016 pada November-Desember. Di tangan Riedl, PSSI menargetkan untuk bisa menembus babak final Piala AFF.

 

Namun bukan itu tujuan utama PSSI saat ini, sepakbola Indonesia dalam masa transisi untuk membangun lagi pasca lepas dari sanksi FIFA. Kehadiran Riedl yang sudah mengetahui sepakbola Indonesia dapat membantu pelatih yang nantinya akan membesut Indonesia di masa depan.

 

Terlebih dirinya mengungkapkan keinginannya untuk mengandalkan lebih banyak pemain muda di timnas senior yang akan tampil di ajang AFF Cup 2016. Juru taktik asal Austria ini berharap, para talenta muda Indonesia bisa jadi pondasi di masa depan timnas Indonesia. Apalagi Indoensia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Related Articles

Back to top button