Top Skor

5 Kesimpulan Dari Kemenangan Man City atas Man Utd

 

Skor 2-1 untuk tim tamu membuat terdiam public Old Trafford, tidak terkecuali Sir Alex Ferguson di tribun penonton yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Pep si jenius akhirnya berhasil meredan trio Manchester United yakni R.I.P dalam diri Rooney, Ibra dan Pogba. Justru kolaborasi Kevin de Bruyne, David Silva dan Fernandinho yang menguburkan mimpi Mourinho dan fans red devils.

 

Di pertandingan tersebut, Fernandinho berhasil mematikan pemain termahal dunia yang tidak terlihat aktif di laga tersebut. Tidak kalah dengan Fernandinho, David Silva pun menunjukkan kapasitasnya menjadi kapten tim dengan pergerakannya yang seimbang dalam membantu pertahanan dan penyerangan. Dan de Bruyne menjadi penyelesai akhir dengan menggantikan peran Aguero yang absen. Dan berikut 5 kesimpulan dari laga sengit tadi malam tersebut :

pep-vs-mou-2

  1. Penegasan Kualitas Pep diatas Mou

​Dari catatan 16 pertemuan terakhir, Guardiola unggul dari Mourinho dan memenangi laga lebih banyak. Kemenangan City ini juga menegaskan superioritas Guardiola dari The Special One.

 

Terhitung dari 10 laga terakhir kedua manajer. Mourinho hanya sekali menang, sementara sisanya empat kali imbang dan lima kali kalah.

 

“Jose Mourinho hanya memenangi satu dari 10 pertemuannya dengan Pep Guardiola (imbang empat kali, kalah lima kali),” kicau akun Twitter @OptaJoe.

  1. De Bruyne Pemain Paling Berpengaruh

​Keberadaan Fernandinho di lini tengah, membebaskan De Bruyne dari kewajiban untuk bertahan. Eks pemain Chelsea dan Wolfsburg justru mampi memaksimalkan potensinya di skema bermain Guardiola.

 

Ia lebih aktif membantu serangan, mencetak gol, membuka ruang bagi rekan setimnya, dan memberi assist. Satu gol dan keterlibatannya di gol kedua City saat melawan United, menambah catatan gemilannya bersama Manchester Biru.

 

“Kevin De Bruyne telah terlibat 32 gol dari 46 penampilan Man City di seluruh kompetisi (17 gol dan 15 assist). Penghancur,” kicau @OptaJoe.

  1. Konsistensi Ibrahimovic

​United boleh kalah. Namun Ibrahimovic terus melanjutkan ketajamannya dalam merobek gawang lawan di Premier League. Golnya ke gawang Claudio Bravo, merupakan gol keempatnya musim ini.

 

Ia sudah mencetak gol ke gawang Bournemouth dan dua gol ke gawang Southampton. Catataan penyerang Swedia berusia 34 tahun itu pun menyamai eks penyerang United, Louis Saha dan Robin van Persie

 

“Zlatan Ibrahimovic adalah pemain ketiga yang mencetak empat gol di penampilannya pada empat laga Premier League untuk @ManUtd (sama seperti saha dan Van Persie),” kicau @OptaJoe.

  1. Kejeniusan Pep

​Ketajaman dan penampilan gemilan Iheanacho sudah membuktikan, bahwa City tidak bergantung kepada Sergio Aguero. Bomber Argentina menjalani sanksi tiga laga karena menyikut wajah Winston Reid, di laga melawan West Ham United.

 

Tak hanya itu, Guardiola juga bisa mengandalkan Nolito atau Leroy Sane untuk menambah ketajaman di lini depan. Keberadaan pemain anyar di City, juga menambah kedalaman skuat.

  1. Filosofi Pep Lebih Ampuh

​Pertemuan Mourinho dengan Guardiola tak ubahnya pertemuan dua kutub yang berbeda. Mourinho memiliki filosofi jelas akan pentingnya efektivitas bermain, dan mementingkan hasil pertandingan, hingga ia akan melakukan segalanya untuk meraih hasil positif.

 

Tak jarang Mourinho menerapkan strategi parkir bus alias bertahan total, jika timnya dalam kondisi unggul. Namun Guardiola jauh berbeda dari Mourinho, karena ia memiliki filosofi ofensif, bermain indah dan mendominasi permainan.

 

Filosofi bermain Guardiola menjadi hiburan bagi fans, dan di Derby Manchester ke-172, filosofi bermain Guardiola mengungguli pemikiran pragmatis Mourinho.

Related Articles

Back to top button