Top Skor

3 Strategi Guardiola Mengalahkan Mou di Old Trafford

 

Guardiola berhasil memperpanjang rekor kemenangannya atas Mourinho menjadi 8 kali menang, melalui pertandingan yang sangat seru di Old Trafford malam tadi. Guardiola yang di laga tersebut tidak dengan komposisi terbaiknya mampu menguasai laga dengan ball possession yang menjadi ciri khasnya. Adalah dua andalan lini depannya yakni Kevin de Bruyne yang berhasil mencetak gol pertama buat City hasil dari assist Ichenacho.

 

Gantian Ichenacho yang berhasil mencetak gol hasil dari assist de Bruyne. Dengan kemenangan ini Pep berhasil memenangkan 4 laga di liga secara sempurna. Namun keberhasilan ini lebih berharga karena didapat dari bermain di kandang lawan yang merupakan rival sekotanya. Sontak kemenangan ini membuat Manchester menjadi biru. Di catatan kami ada 3 strategi Pep yang menjadi kunci kemenangan malam tadi, diantaranya :

mu-vc-city

  1. Keseimbangan Permainan Pep

Pep Guardiola merupakan pelatih yang mengidamkan permainan yang seimbang. Pep dikenal membangun sebuah tim yang mampu melakukan serangan dan bertahan sama baiknya.

Hal inilah yang membuat Pep melepas Joe Hart dan Yaya Toure. Hart dinilai tidak memiliki kemampuan melepas umpan akurat dan peran seorang sweeper di lini belakang.

Sementara Toure dianggap kurang memiliki visi permainan yang kuat. Toure tidak bisa bermain dengan visi bertahan dan menyerang sama baiknya.

Hitungan ini terbukti pas, kala Pep akhirnya menang judi dalam laga derby. Dua gol dari skuatnya lahir dari sebuah proses transisi menyerang yang cukup mematikan.

Kevin De Bruyne yang mencetak gol pertama mampu menjadi pembuka angka. Pada menit lain, pemain asal Belgia ini mampu menjadi penghalau serangan lawan.

Hal inilah yang membuat kubu Man United kerepotan sepanjang pertandingan. Meskipun nampak bermain bertahan, namun anak asuh Pep mampu mencuri peluang menjadi sebuah hal yang mematikan.

 

  1. Kolaborasi Lini Tengah

Pep Guardiola menurunkan trio Kevin De Bruyne, David Silva, dan Fernandinho sebagai starter saat melawan Setan Merah. Ketiganya mampu menjadi pemain City yang paling dominan dalam laga ini.

De Bruyne diplot sebagai pengatur serangan, Silva menjadi jembatan penyerangan, dan Fernandinho sebagai tembok pertama yang menahan serangan lawan. Strategi ini terbukti ampuh sejak babak pertama.

Man City seakan tak membiarkan para pemain lawan memegang bola dengan nyaman. Anak asuh Pep pun mampu menerjemahkan permainan pendek nan cepat.

Mumpuninya lini tengah, membuat garis pertahanan City sedikit lebih tinggi. Imbasnya para pemain Man United kesulitan menembus pertahanan ketat lawan.

Akan ada 5 pemain yang siap mendukung saat Man City membangun serangan dari lini tengah. Sementara itu, tiga pemain lain mengunci garis pertahanan.

Saat menyerang pun, Man City hanya menyisakan tiga orang pemain dekat dengan lingkar tengah. Sehingga membuat para Man United repot dengan menumpuknya pemain City di lini pertahanan mereka.

Hasilnya terbukti efektif dalam laga ini. The Citizens mampu menguasai ball possesion sejak awal pertandingan.

 

  1. Pressing di Awal Laga

Sejak awal laga Man City seperti tak rela jika kehilangan bola. Dominasi permainan ala Guardiola mulai tercipta di skuatnya.

Para pemain City langsung melakukan pressing hebat saat kehilangan bola. Bahkan, Kevin De Bruyne dan kawan-kawan membuat Zlatan Ibrahimovic turun jauh ke dalam pertahanan sendiri.

Seluruh pemain Man City tak akan membiarkan kubu tuan rumah mengembangkan permainan lebih jauh. Bahkan, Nolito harus terlibat duel hebat dengan Marouane Fellaini di lini tengah saat berebut bola.

Pressing yang diterapkan oleh Guardiola sukses menaklukan permainan efektif ala Mourinho. Apalagi ditambah dengan blunder Mou yang telat memperbaiki lini tengah Man United saat menjadi bulan-bulanan The Citizens di babak pertama.

Related Articles

Back to top button