Top Skor

5 Hal yang Dapat Dipelajari dari Kekalahan Man United dari Feyenoord

 

Manchester United masih belum bisa move on dari kekalahannya di Old Trafford atas City akhir pekan lalu. Setelah City yang mempermalukan anak asuh Mourinho ini, gantian Feyenoord yang membungkam para pemain MU di Belanda. Di laga pertama Europa Cup ini sendiri Mou sempat menyampaikan ambisinya untuk bisa menjuarai kejuaraan ini.

 

Namun apa boleh buat, pasukan yang memiliki pemain termahal dunia dalam diri Pogba ini bukan hanya kalah tapi juga bermain di bawah standard. Apalagi mengingat komposisi pemain MU yang berisi Ibrahimovic, Rasford, Martial,Mata, De Gea dan yang pasti Pogba. Apa yang sebenarnya terjadi di skuad mahal ini? Namun setidaknya kita bisa mengambil 5 pelajaran dari laga versus Feyenoord ini, diantaranya :

 

van

 

  1. Dua Kekalahan Beruntun

​Manajer United, Jose Mourinho, memang tidak main-main dalam membawa skuatnya ke Rotterdam. Pasalnya masih banyak pemain berpengalaman yang dibawanya. Akan tetapi hal itu tidak membantu mengangkat kepercayaan diri pemain setelah kalah 1-2 dari Man City.

 

United kembali kalah dari gol tunggal Vilhena dan terdampar di dasar klasemen grup A, karena di waktu bersamaan Fenerbahce imbang 1-1 dengan Zorya.

 

 

  1. United Tambah Rekor Buruk di Eropa

​Tiga rekor buruk langsung dicatatkan Setan Merah pasca kekalahan mengejutkan di markas Feyenoord itu. Catatan yang langsung menambah luka Chris Smalling dan kawan-kawan, atas dua kekalahan beruntun yang dialami mereka.

 

“Untuk kali pertamanya dalam sejarah, Man United kalah di laga pembuka grup di Eropa dalam dua musim beruntun. Sangat jatuh,” kicau @OptaJoe.

 

“Manchester United tidak mencatatkan clean sheet di Eropa sejak imbang 0-0 melawan PSV Eindhoven pada November 2015 (enam laga selalu kebobolan). Kotor,” lanjut akun Twitter yang sama.

 

“Untuk kali pertamanya, Man United kalah empat kali beruntun di laga tandang Eropa. Tidak seperti biasanya,” pungkas @OptaJoe.

 

 

  1. Bukti United Tak Pantas di Champions League

​Fans boleh saja berkoar bahwa United lebih pantas di Champions League, jika melihat nama-nama besar seperti Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Juan Mata, Wayne Rooney, dan David De Gea.

 

Namun kekalahan dari Feyenoord seharusnya membuka mata mereka, dan tentunya skuat United. Bahwa Europa League tidak mudah, bahkan levelnya nyaris sama dengan Champions League.

 

 

  1. Sejarah Feyenoord

​“Man United memenangi dua pertemuan terakhir dengan Feyenoord di fase grup Champions League 1997/98,” kicau @OptaJoe.

 

Namun itu adalah masa lalu, dan Giovanni van Bronckhorst sukses meredam permainan United untuk meraih kemenangan bersejarah di Rotterdam. Para pemain United pun cenderung dibuat frustrasi oleh Dirk Kuyt dkk

 

 

 

  1. Fear Factor Belum Kembali

​Mengembalikan rasa takut lawan, merupakan target yang diinginkan Mourinho musim ini bagi United. Manchester Merah merupakan tim yang disegani di era Sir Alex Ferguson, namun setelahnya United seperti ‘mudah’ ditaklukkan. Bahkan oleh tim-tim semenjana seperti MK Dons, Middlesbrough, dan musim lalu sempat kalah oleh Midtjylland.

 

Kali ini pun sama. United bergantung kepada Ibrahimovic untuk mencetak gol, dan masih belum mengembalikan image mereka sebagai tim yang patut ditakuti. Hingga saat ini tak ada satupun pemain United yang mampu muncul sebagai pembeda hasil akhir pertandingan.

Related Articles

Back to top button