8 Analogi Spesial Milik The Special One
asal Portugal ini. Semenjak membawa Porto meraih
gelar Liga Champions, karirnya terus melejit. Berturut-
turut bersama Chelsea, Internazionale, dan Real Madrid,
ia mencicipi berbagai gelar juara di tiga liga besar Eropa.Namun selain dikenal akan kelihaiannya dalam berstrategi,
Mourinho juga dikenal akan sikapnya yang sedikit nyleneh.
Tak hanya kerap mengeluarkan komentar pedas pada lawan,
ia juga gemar menggunakan analogi untuk menyampaikan
maksudnya pada media.
Entah apa maksud Mourinho melakukan hal semacam itu.
Apakah ia hendak mencari perhatian pers atau memang
bermaksud mempermainkan jalan pikiran lawan, tak ada
yang pernah tahu. Yang jelas, ucapan dan analogi
The Special One selalu menarik untuk disimak.
Berikut beberapa analogi Jose Mourinho yang cukup dikenang.
Alat Berat
“Satu-satunya hal yang bisa saya bawa untuk mendapatkan
kemenangan adalah Black & Decker (merk alat berat).
Sebuah Black Decker untuk menghancurkan
tembok (West Ham).”
Kalimat ini diucapkan oleh Mourinho tak lama usai timnya
ditahan imbang oleh West Ham, yang kala itu mengusung
pendekatan ultra defensif di depan suporter tuan rumah di
Stamford Bridge. Namun itu bukan satu-satunya analogi
yang dibuat oleh Mou terkait pertandingan ini.
Gaya Klasik
“Ini bukan Premier League, ini bukan liga terbaik di dunia.
Ini adalah sepakbola dari abad ke-19.”
Kali ini Mourinho masih mengomentari taktik bertahan yang
digunakan oleh Sam Allardyce saat West Ham mengunjungi
markas Chelsea beberapa saat yang lalu. Hasil 0-0 memang
sedikit mengejutkan karena kala itu The Blues sedang butuh
tambahan tiga angka untuk terus menempel ketat
Manchester City dan Arsenal di tiga besar klasemen.
Kuda
“Ada dua kuda dan satu kuda kecil.
Kuda kecil yang membutuhkan susu
dan belajar untuk melompat.”
Jose Mourinho menyebut Chelsea sebagai kuda kecil
dalam perebutan gelar juara Premier League,
tak lama usai timnya berhasil jadi yang pertama
mengalahkan Manchester City di kandang mereka
sendiri musim ini.
Jika tim top three Inggris disebut oleh Mourinho sebagai
kuda, kira-kira apa bagaimana dengan Manchester United.
Binatang apa yang pas untuk menggambarkan mantan tim
besutan Moyes itu brosis?
Telur
“Telur yang indah dan bagus.
Telur yang membutuhkan seorang ibu,
atau dalam kasus ini,
seorang ayah untuk merawat mereka,
untuk terus membuat mereka hangat
selama musim dingin, untuk memberikan
selimut dan bekerja dan membantu mereka tumbuh.
Satu hari akan tiba waktu ketika cuaca berubah,
matahari terbit, anda memecahkan telor itu dan
mereka siap untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.”
Mourinho mengucapkan ini ketika ia ditanya mengenai
seberapa bagus skuat Chelsea di Premier League musim ini.
Alih-alih menjawab dengan kalimat standar atau bernada
diplomasi, Mourinho malah menggunakan telur sebagai perumpamaan.
Atau mungkin Mourinho sedang memikirkan sarapannya
ketika ditanya oleh wartawan?
Hiu
“Sepakbola membutuhkan hiu. (Roman Abramovich adalah)
sebuah hiu yang pintar. Hiu yang tahu kapan harus
menyerang dan bagaimana caranya menyerang.”
Komentar Mourinho ini dilontarkan terkait kebijakan
transfer Chelsea, yang disebut tidak lagi seroyal dahulu
karena Roman Abramovich mau tak mau harus menuruti
peraturan UEFA soal Financial Fair Play.
Tentu saja jika Brosis menanyakan pertanyaan yang
sama kepada manajer lain, mereka mungkin akan menjawab
dengan kalimat seperti:
“Ya, Bos saya memang pintar.”
Sampah
“Saya katakan pada mereka setelah pertandingan pertama.
‘Kalian sudah membuat sampah, cepat bersihkan’
Mourinho mengaku ia mengucapkan hal ini pada para
pemainnya, tak lama usai Chelsea dibekuk oleh Basel
di Liga Champions musim ini. Harus diakui bahwa
analogi ini cukup bagus,
walaupun manajer lain mungkin akan menggunkan
pendekatan yang lebih langsung untuk memotivasi pemainnya.
Selimut
“Ini seperti memiliki selimut yang terlalu kecil untuk menutupi
seluruh ranjang. Anda menariknya untuk membuat dada anda
menjadi hangat dan kaki anda akan keluar. Saya tidak bisa
membeli selimut yang lain karena supermarket sudah tutup.
Namun selimut yang saya miliki ini terbuat dari kain kashmir.”
Wartawan di Inggris mungkin sedikit kaget mendengar Mourinho
kala berbicara tentang selimut, sedangkan mereka hanya menanyakan pendapatnya akan badai cedera yang
menghampiri Chelsea di bulan Februari 2007!
Omelet
“Omelet, telur. Tak ada telur, tak ada omelet.
Dan itu tergantung pada kualitas telur di supermarket.
Ada yang berkelas satu, dua, dan tiga, dan beberapa
di antaranya lebih mahal dibanding yang lainnya dan
bahkan ada yang membuat anda mendapat omelet
yang lebih baik. Ketika telur yang berkelas tidak tersedia
di pasar, maka anda akan memiliki masalah.”
Sama seperti sebelumnya, Mourinho memberikan komentar
kebijakan transfer yang diambil oleh Chelsea. Mengapa sang
pelatih amat gemar menggunakan telur sebagai analogi?
Tak ada yang pernah tahu.
Bagaimana dengan kalian Brosis. Apakah analogi Mourinho
membuat kalian semakin mengagumi cara kerja pelatih
berkharisma ini? Atau malah mungkin membuat kalian
jadi bingung?
Sumber : Bola.net