Top Skor

3 Alasan Timnas Indonesia bisa Menjuarai Piala AFF

 

Timnas Indonesia baru saja meraih hasil imbang dari ujicobanya melawan tuan rumah Myanmar tanggal 4 November yang lalu. Alfred Riedl menganggap ini hasil yang cukup baik dan menjadi uji coba yang bisa menjelaskan komposisi skuadnya. Timnas Indonesia sendiri sudah memainkan laga ujicoba sebelumnya dengan meraih satu kemenangan dan hasil seri.

 

Ada beberapa faktor yang membuat Riedl optimis dengan skuadnya kali ini. Dan hasil-hasil ujicoba ini pun diharapkan mampu menaikkan kepercayaan diri pasukan Garuda. Hal lain yang menjadikan timnas ini optimis diantaranya pengalaman Riedl sebagai pelatih yang berpengalaman di Piala AFF. Selain itu kami juga memiliki 3 faktor lainnya, seperti :

alfred riedl

  1. Komposisi Pemain Muda Potensial

Tim Nasional (Timnas) sudah empat kali melakukan pemusatan latihan. Dalam kesempatan tersebut, pelatih Alfred Riedl membuat kejutan dengan memanggil mayoritas pemain muda.

Nama-nama seperti Evan Dimas, Yanto Basna, Manahati Lestusen, hingga Andik Vermansah mampu membuat Alfred Riedl bahkan menepikan pemain-pemain kenyang pengalaman di Timnas seperti Firman Utina dan Raphael Maitimo.

Kemampuan para pemain muda yang dipanggil ke seleksi tidak perlu diragukan lagi. Mereka selalu menjadi andalan di klub selama berlangsungnya kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

“Coach Alfred Riedl memang mau mengutamakan pemain muda. Apalagi, pemain muda yang dipilih saat ini memiliki potensi bagus,” ujar asisten pelatih Timnas, Wolfgang Pikal.

 

Pemanggilan pemain muda itu pun didukung oleh penyerang senior Timnas, Boaz Solossa. Ia mengaku senang dengan kebijakan pelatih Alfred Riedl, karena kehadiran para pemain muda tersebut menjadi modal untuk Timnas di masa mendatang.

 

“Tentu bagus ya kalau banyak pemain muda, karena itu bagus buat timnas,” ujar pemain yang akrab disapa Bochi tersebut.

Banyaknya muka baru dan pemain muda yang dipanggil ke Timnas untuk menjalani seleksi, menghadirkan optimisme di skuat Garuda meski tergabung di grup neraka bersama tuan rumah Filipina, Singapura dan juara bertahan, Thailand.

“Insya Allah kita bisa bersaing lah, kita banyak pemain muda yang bagus dan kualitas permainan juga tidak berbeda jauh dengan lawan. Malahan bisa dibilang sama, jadi kita bisa bersaing di Piala AFF tahun ini,” ujar salah pemain muda potensial yang dapat bermain di banyak posisi, Manahati Lestusen.

Kombinasi pemain muda dan senior yang diterapkan Alfred Riedl tentu akan menciptakan efek bagus untuk masa depan Timnas. Pasalnya para pemain muda bisa mencari pengalaman bermain di level internasional dan belajar dari para pemain senior.

Berbekal pengalaman tersebut, para pemain muda yang kelak akan membela skuat Garuda tentunya tidak susah untuk beradaptasi dan sudah punya jam terbang yang mumpuni di kejuaraan antar negara.

 

  1. Pembuktian Diri Setelah Dihukum FIFA

Piala AFF kali ini merupakan kejuaraan resmi pertama yang dijalani Timnas Indonesia usai disanksi federasi sepakbola dunia, FIFA akibat adanya intervensi dari pemerintah.

Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi skuat Garuda untuk memberikan hasil terbaik. Meski dinilai minim persiapan untuk menjalani kejuaraan tersebut, progres yang ditunjukan penggawa Timnas dinilai sangat bagus, dibanding Piala AFF 2014 lalu.

“Kita kelihatan tim ini mengalami kemajuan baik dari teknik, fisik, maupun taktik. Kita senang, karena persiapan beberapa kali jauh lebih baik dari 2014. Hanya saja, kita cuma pilihan di mana hanya ada dua pemain dari satu klub,” ungkap Alfred Riedl usai memimpin latihan di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang.

Timnas sendiri sudah melakukan empat kali pemusatan latihan dan menjalani dua laga uji coba melawan Malaysia (menang 3-0) dan Vietnam (imbang 2-2).

Di sisi lain, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesi, PSSI juga turut menularkan semangat positif untuk kebangkitan sepakbola nasional usai tertinggal akibat satu tahun absen di kancah internasional.

 

“Indonesia ingin membangun kembali sepak bola, termasuk belajar dari Thailand, Vietnam, dan Filipina, supaya bisa lebih baik lagi,” ujar wakil Ketua Umum PSSI Erwin Budiawan dilansir situs AFF.

 

 

  1. Banyak Opsi dalam Taktik dan Strategi

Meski sempat disanksi oleh FIFA, Timnas Indonesia bisa berlaga di Piala AFF 2016 tanpa harus melewati proses kualifikasi. Absennya Indonesia dari laga internasional justru menghadirkan berkah tersendiri.

Permainan Timnas Indonesia jadi jarang terekspos dan tidak diketahui calon lawan di Piala AFF. Hasilnya, Indonesia mampu menundukan Malaysia 3-0 dan menahan imbang Vietnam di dua laga uji coba sebelumnya.

Selain itu, banyaknya pemain muda yang dipanggil untuk menjalani seleksi juga menjadi nilai tambah lawan tidak bisa menebak gaya permainan skuat Garuda. Hadirnya muka baru tentu mengubah gaya bermain Timnas Indonesia.

Hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi pelatih Timnas, Alfred Riedl untuk bereksperimen dan mematangkan strateginya untuk mengulang pencapaian gemilang di Piala AFF 2010 lalu, dimana Indonesia mampu melaju ke babak final.

 

Related Articles

Back to top button