Di Maria merupakan salah satu dari sedikit pemain beruntung yang bisa merasakan ruang ganti bersama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Tampaknya bukan rahasia lagi siapa yang lebih diidolasi Di Maria diantara keduanya, karena pemain Argentina itu baru-baru ini benar-benar tidak memasukkan Ronaldo dari best eleven dari ‘rekan setimnya sepanjang masanya’.
Meski mewakili timnas Argentina, tampaknya Garnacho justru berpandangan sebaliknya, dan menunjukkan kecintaannya terhadap Ronaldo yang terdokumentasi dengan baik.
Remaja itu merayakan gol pertamanya untuk United di Liga Europa bersama Ronaldo dengan meniru selebrasi pemain berusia 38 tahun itu.
Garnacho juga menandai salah satu gol terhebat Premier League sepanjang masa dengan selebrasi ‘gaya CR7’, saat ia melakukan selebrasi ikonik ‘Siu’ di Goodison Park setelah tendangan bicyclenya yang spektakuler.
Selebrasi-selebrasi ini adalah hal yang dipermasalahkan oleh Di Maria, ketika ia meminta Garnacho untuk membuang sandiwara Ronaldo-nya dan menjadi lebih seperti rekan setim internasionalnya yakni Lionel Messi.
“Satu-satunya hal yang tidak akan saya lakukan adalah selebrasi ala Cristiano. Saya akan mencetak gol dan saya akan melakukan seperti yang dilakukan Messi. Saya akan tetap berpegang pada hal itu,” katanya kepada surat kabar Argentina, Ole.
Terlepas dari kritik ini, Di Maria sangat memuji pemain sayap berusia 19 tahun itu dan memuji Garnacho untuk hal-hal besar.
“Dia adalah pemain yang sangat cepat, dia memiliki kemampuan yang luar biasa. Dia akan memperolehnya dengan pengalaman dan bergabung dengan Tim Nasional, ini adalah tempat di mana Anda belajar banyak dan terus berkembang. Itu banyak membantu saya untuk berkembang secara teknis. dalam segala hal, ini spektakuler,” tambah Di Maria.
“Saya pikir dia akan berkembang seiring dengan pengalamannya juga. Ketika saya masih muda, saya ingin bermain 30 kali dalam permainan. Selama bertahun-tahun Anda menyadari bahwa jika Anda melakukannya 10 kali, tetapi Anda melakukannya dengan lebih baik, itu sepadan.
“Dia punya banyak masa depan, masa depan yang sangat besar. Itu tergantung pada dirinya, pada kepalanya, untuk mampu mengatasinya. Saya tidak banyak bicara, ada alasan dia bermain untuk Manchester United,” pungkas pemenang Piala Dunia itu.
