UEFA sebagai badan sepakbola tertinggi di Eropa telah meilis best IX untuk tahun 2016. Ada kajutan yang diberikan UEFA dengan tidak merilis beberapa pemain terbaik saat ini. UEFA sendiri memiliki alasan kuat dengan melihat statistic yang ditorehkan pemain untuk kompetisi Liga Champion.
Ke-11 nama itu adalah Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci (Juventus), Sergio Ramos (Madrid), Gerard Pique (Barcelona), Jerome Boateng (Bayern Munchen), Andres Iniesta (Barcelona), Toni Kroos, Luka Modric (Madrid), Cristiano Ronaldo (Madrid), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), dan Lionel Messi (Barcelona).
Dan dibawah ini kami memiliki 5 nama pemain top yang justru secara mengejutkan tidak masuk dalam best eleven tersebut. Walaupun tampil baik di liga domestic dan bermain memuka untuk negara masing-masing, namun tetap saja kelima pemain tersebut tidak masuk kategori. Berikut daftar dari kelima pemain tersebut :
- Neymar
Di paruh kedua musim 2015/16 Neymar turut membantu Barcelona mempertahankan titel Copa del Rey dan La Liga, seraya melengkapi trisula maut MSN bersama Lionel Messi dan Luis Suarez.
Seperti halnya Messi, bintang Brasil berusia 24 tahun juga punya andil dalam permainan dan serangan Barcelona di sisi kiri serangan. Neymar kerap unggul dalam melewati lawan, membuka ruang bagi rekan setimnya, dan mampu mengonversi peluang menjadi gol.
Permainannya kian matang sejak merantau ke Eropa pada 2013 dan sepertinya tinggal menunggu waktu, untuk Neymar mengambil alih posisi Messi dan jadi pemain terbaik dunia. Syaratnya? Neymar hanya perlu konsisten bermain untuk perkembangan kariernya.
- Luis Suarez
Top skor Barcelona selain Messi dan melanjutkan ketajamannya sejak paruh kedua musim lalu, hingga paruh pertama musim 2016/17. El Pistolero juga menyabet Golden Ball atau Sepatu Emas top skor Eropa.
Suarez merupakan salah satu striker yang disegani lini belakang lawan, dan merupakan yang terbaik di dunia. Eks penyerang Liverpool bomber yang ulet dan lincah dalam mengelabui lini belakang lawan, terutamanya melewati jebakan offside.
- Gareth Bale
Seperti halnya Angel Di Maria yang menjadi unsung hero, atau pahlawan di balik layar saat membantu Real Madrid menjuarai Champions League 2013/14. Pun demikian dengan Bale yang konsisten membantu El Real sejak musim lalu.
Penyerang sayap berusia 27 tahun kerap membuka ruang bagi rekan setimnya saat bergerak, mengonversi peluang menjadi gol dan menjadi pemecah kebuntuan Madrid, jika Ronaldo dan Karim Benzema mati kutu.
- Mesut Ozil
Jadi raja assist Arsenal musim lalu dan terus menjadi motor serangan tim bersama Alexis Sanchez. Keduanya merupakan pemain dengan label bintang dunia yang dimiliki Arsenal, dan punya andilnya masing-masing dalam membantu tim.
Gelandang serang berdarah Turki berpaspor Jerman membantu Arsenal dengan visinya bermain musim lalu, namun di awal musim ini, Ozil juga mengembangkan permainannya dengan ketajamannya dalam mencetak gol.
- Harry Kane
Pada musim 2015/16, nama Kane muncul ke permukaan menggeser Roberto Soldado dan Emmanuel Adebayor. Tak butuh waktu lama baginya menjadi top skor tim di kancah lokal dan juga interkontinental, hingga ia mendapat julukan Hurri-Kane yang identik dengan badai Kane.
Kini, di usia 23 tahun, Kane mengembangkan permainannya ke level yang lebih tinggi. Striker Timnas Inggris kerap terlibat dengan serangan yang dibangun tim, dan membuka ruang bagi rekan setimnya.
