Formasi

Alasan Twitter Penting Buat Pesepakbola Profesional

Rio.Ferdinand

Twitter dan media social lainnya saat ini menjadikan seorang pesepakbola dengan fansnya. Namun tidak sedikit pelatih yang melarang pemainnya menggunakannya. Alasannya cukup sederhana, meminta focus pemain dan tidak focus ke hal lain selain performa terbaiknya untuk tim dan sepakbola. Dulu kita mendengar Sir Alex ferguson adalah pelatih yang sangat menginginkan pemainnya untuk focus memeberikan yang terbaik di lapangan dan sebisa mungkin tidak berbicara terlalu banyak di twitter atau medsos lainnya.

Apa tanggapan Rio Ferdinand terhadap tanggapn mantan pelatihnya tersebut? Langsung aja meluncur ya gan…


 

Beberapa orang berpikir pemain sepakbola itu soal mobil keren, liburan seru dan jet privat. Aku bersumpah beberapa orang bahkan berpikir aku naik pesawat jet hanya untuk pergi ke toko membeli sebotol susu!


RioFerdinand

Hal-hal kecil, seperti aku nge-tweet sedang duduk di kereta, semoga orang menyadari bahwa para pemain sepakbola juga manusia,


 

Intinya adalah untuk menunjukkan siapa diriku sebenarnya kepada orang-orang. Banyak orang sudah membayangkanku dengan kesan tersendiri dan banyak dari kesan itu lahir dari cara media menggambarkanku,


 

Aku acap melihat diriku di koran-koran dengan anting-anting bergaya, rantai berlian besar atau arloji emas, tapi itu bukan diriku lagi. Sekarang aku sudah berbeda, aku jadi lebih dewasa,


 

Sikap yang selalu terhubung dengan fans dan membina komunikasi ini memberi kenyamanan buat Rio dalam kehidupan profesionalnya. Dan ia pun tidak mau terputus, twitter menjadi media yang ia pilih.

Sudah pasti. Banyak fans yang mengeluh kalau dewasa ini mereka terputus dari para pemain dan mungkin komentar itu tepat. Aku bisa memahami kenapa mereka mengatakannya.

Tapi tidak semuanya dari kami yang seperti itu. Aku suka kok merespon fans dan berdebat dengan mereka. Aku pikir itu sudah menjadi sebuah pengalaman yang sangat positif, kata si pemain yang memulai karir profesional di West Ham United.

 

Related Articles

Back to top button