Hall of Famers

Anak Tukang Listrik yang Sanggup Menyetrum Hati Setiap Wanita

del piero 1

 

Dia mampu melakukan hal2 yang luar biasa, Del Piero adalah sosok yang sangat sederhana. (Fabrizio Ravanelli)

Dia memiliki Kemampuan besar serta intuisi yang tidak dimiliki beberapa pemain lainnya. (Marcello Lippi)

Del Piero adalah pemain besar yang pernah saya lawan, saya dibuat berputar olehnya. (Garry Neville)

Dalam Pandangan saya, dia adalah orang terbaik yang pernah saya temui. (Fabio Cannavaro)

Del Piero selalu menjadi inspirasi untuk saya. (Cristiano Ronaldo)

Dia adalah pemain kelas dunia yang tidak perlu dikenalkan lagi. (Carlo Ancelotti)

Dia adalah pemain kelas tinggi dengan rekor yang bagus. (Fabio Capello)

Dia adalah perbedaan, ia ingin selalu bermain, ia merasa itu dalam jiwanya. (Diego Maradona)

Alex adalah contoh bagi kita semua, ia bekerja keras dan berlatih tanpa banyak bicara. (Adrian Mutu)

Aku mengaguminya & sangat langka bila penonton di stadion ini (santiago Barnebeu) melakukan standing ovation terhadap pemain lawan (Iker Casillas)

Ini sudah menjadi bukti bahwa dia adalah orang yang santun dan pandai bersikap di dalam maupun di luar lapangan (Arsene Wenger)

Dia selalu memberikan 100 persen kemampuannya (Antonio Conte)

 


 

 del piero 2

Alessandro “ALE” Del Piero (king Alex) (lahir di Conegliano Veneto, sebuah rumah sakit yang jaraknya 5 km dari tempat tinggal mereka di San Vendemiano, Italia, 9 November 1974) adalah seorang pemain sepak bola asal Italia. Memulai karier pada tahun 1991 di Seri B di Padova, sejak tahun 1993 ia telah bermain di Juventus. Del Piero adalah putra Gino, tukang listrik, dan Bruna, pengurus rumah tangga. Dia sering memainkan sepak bola di halaman belakang dengan kedua teman, Nelso dan Pier paolo. Ketiganya bermimpi menjadi pemain sepak bola, tetapi hanya Del Piero yang akhirnya berhasil melakukannya.

 

Kakak tertua Alessandro, Stefano, pernah bermain sepak bola profesional untuk Sampdoria sebelum cedera menghantamnya. Keluarga itu tinggal di dusun Saccon, rumah pedesaan di San Vendemiano. Saat tumbuh dewasa, keluarga Del Piero tidak punya banyak uang untuk bepergian ke luar negeri, sehingga ayahnya bekerja menjadi seorang sopir truk untuk melihat dunia. Del piero berlatih dan bermain untuk tim muda lokal dari San Vendemiano sejak usia tujuh tahun, Del Piero bermain sebagai kiper karena dia lebih sering seperti itu. Ibunya pikir akan lebih baik baginya jika ia bermain sebagai kiper karena ia tidak akan berkeringat dan kemungkinan dia cedera sangat kecil. Saudaranya Stefano berkata kepada ibu mereka, “Jangan ibu melihat bahwa Alex bagus pada itu?”dan Del Piero beralih posisi. Saat del piero bermain di San Vendemiano pada tahun 1988 bahwa Del Piero pertama kali bertemu dengan seorang pramuka yang mengajak dia bermain bola di tempat lain. Dia meninggalkan rumah pada usia 13 tahun untuk bermain di tim muda dari Padova . Pada tahun 1993, ia pindah ke Juventus , dan menetap sejak saat itu.

 

 

Debut pertama Del Piero di Serie A yaitu melawan Foggia pada bulan September 1993, lalu Delpiero mencetak gol pertamanya dalam pertandingan berikutnya melawan Reggiana setelah tampil sebagai pemain pengganti, dan kemudian meraih sebuah hat-trick pertamanya saat melawan Parma. Juventus merebut kembali Scudetto mereka dalam delapan tahun penantian dan di musim pertama del piero, dan setelah itu sukses terus mengikuti. Dengan bermain di klub asal kota Turin ini, ia memenangkan kejuaraan Seri A delapan kali (1995, 1997, 1998, 2002, 2003, 2005, 2006 dan 2012 ), Liga Champion (1996). musim terbaiknya adalah di 1997-98 , ketika ia mencetak 21 gol di Serie A dan pencetak gol terbanyak di Liga Champions dengan 10 gol, yang termasuk gol dari tendangan bebas dan hat-trick ke gawang AS Monaco di semi-final. Namun Juventus kalah di final, 1-0 dari Real Madrid pada 20 Mei.

 

 

 

Gaya Bermain Delpiero Salah satu kekuatan terbesar Del Piero sebagai pemain sepak bola adalah fleksibilitas, yang memungkinkan dia untuk bermain di berbagai posisi menyerang, memberikan assist serta mencetak gol. Del piero lebih suka bermain di sekitar daerah kotak penalty. Sementara itu ia memulai karir klubnya bermain sebagai out-dan-out striker , lalu ia mendapat peran yang lebih, yaitu sebagai striker pendukung (rifinitore dalam bahasa Italia) karena visinya, kemampuan dribbling dan kreativitas. Ia juga dapat diposisikan sebagai playmaker (atau fantasista dalam bahasa Italia). Terkadang dia mendapat posisi di slot pusat sebagai gelandang serang (trequartista dalam bahasa Italia), meskipun ini bukan posisi bermain yang disukainya.

 

 

 

Di bawah asuhan Marcello Lippi sebagai pelatih Juventus, Del Piero diposisikan dalam formasi “trisula-serangan” bersama dengan veteran Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli. Setelah itu, ia mengambil peran dalam kombinasi dengan Zinedine Zidane dan Filippo Inzaghi. lalu Juventus untuk kedua kalinya bersama Lippi sebagai pelatih Juventus dimulai pada tahun 2001, Del Piero bermitra dengan pengganti Zidane, Pavel Nedved di lini tengah dan David Trezeguet didepan.

 

 

 

Ia juga sesekali digunakan sebagai pemain sayap untuk Italia , di bawah asuhan Arrigo Sacchi. Del Piero juga di kenal dengan spesialis tendangan bebas dan spesialis tendangan penalti sepanjang karirnya. Ia juga telah dikenal dengan mencetak lobs meringkuk yang ditempatkan disudut kanan setelah bergerak menggiring bola, yang kemudian digambarkan sebagai “gol Del alla Piero “.

 

Legenda Argentina Diego Maradona mengatakan sikap Del Piero dan gaya bermain Dia berbeda dengan Zinedine Zidane. Dia bermain dengan perasaan dan jiwanya. Antara dia dan Zidane, saya memilih dia (Ale). Suami dari Sonia Amoruso dan bapak dari ketiga anaknya (tobias, Dorotea, dan sasha) ini pernah dilirik oleh Arsenal, tetapi ia memilih tetap membela JUVENTUS yang karena skandal suap dihukum terdegradasi ke Serie B. Alessandro Del Piero juga terkenal karena tendangan bebasnya. Dia adalah kapten dan pemain yang paling di favoritkan masyarakat Turin. Walau dia bukan kelahiran Turin tapi dia adalah idola bagi kebanyakan masyarakat Turin.

 

 

 

Del Piero juga turut membantu timnas Italia memenangkan Piala Dunia 2006 lalu dengan sebuah golnya ke gawang Jerman yang membuat Italia unggul 2 – 0 atas tim tuan rumah. Setelah 19 tahun membela Juventus F.C, musim 2011-2012 menjadi musim terakhir bagi del Piero yang kotraknya tidak diperpanjang lagi. Pertandingan terakhir ALE di Serie-A bersama Juve yaitu melawan Atalanta di stadion “Juventus Stadium” dan Juve memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 3-1, dan Ale menyumbang 1 Gol dan menjadi gol terakhirnya bagi Bianconerri, dan pertandingan terakhirnya bersama juventus adalah pada saat juventus melawan Napoli di coppa italia 20 may 2012 di stadion olimpico Roma.


 

 del piero 4

 

Nama lengkap Alessandro Del Piero
Tanggal lahir 9 November 1974
Tempat lahir Conegliano, Veneto, Italia
Tinggi 1.73 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain Penyerang

 

 

Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1991–1993 Padova 14 (1)
1993–2012 Juventus 513 (208)
2012–2014 Sydney FC 48 (24)
2014– Delhi Dynamos 10 (1)
Tim nasional
1993—1996 Italia U-21 11 (3)
1995—2008 Italia 91 (27)

 


 

Jonathan Moscrop - LaPresse20 05 2012 Roma ( Italia )Sport CalcioJuventus vs. Napoli - Finale Coppa Italia TIM Cup 2011 2012 - Stadio Olimpico di RomaNella foto: Alessandro Del PieroJonathan Moscrop - LaPresse20 05 2012 Rome ( Italy )Sport SoccerJuventus versus SSC Napoli - Italian cup final 2011 2012 - Olimpic Stadium of RomeIn the Photo: Alessandro Del Piero

Prestasi

Juventus

  • 6 Serie A: 1994–95, 1996–97, 1997–98, 2001–02, 2002–03, 2011–12;
  • 1 Serie B: 2006–07
  • 1 Coppa Italia: 1994–95
  • 4 Supercoppa Italiana: 1995, 1997, 2002, 2003
  • 1 UEFA Champions League: 1995–96;
  • 1 UEFA Super Cup: 1996
  • 1 UEFA Intertoto Cup: 1999
  • 1 Intercontinental Cup: 1996
  • 1 Torneo di Viareggio: 1994
  • 1 Campionato Nazionale Primavera: 1993–94

Italy

  • 1 FIFA World Cup: 2006

 

Related Articles

Back to top button