Top Skor

Kata Kontroversial Mourinho yang Wajib Anda Ketahui

Jose-Mourinho

 

 

 

 

 

Mourinho adalah pelatih yang di benci sekaligus dicintai… ada begitu banyak alasan yang menyertai hal tersebut. Salah satunya adalah bagaimana ia selalu mengumbar perang kata-kata kepada lawan-lawannya.

 

 

Berikut kami sajikan kata-kata yang membuat Mou dibenci sekaligus dicintai oleh para pecinta bola :

 

 

 

 

 

“Jangan panggil aku sombong, aku juara Eropa dan kurasa aku adalah “sang istimewa” ( The Special One ).”


 

 

 

 

 

“Bagaimana Anda bisa mengungkapkan kecurangan di Catalan? Apakah Messi bisa dihukum karena aktingnya? Barcelona merupakan kota budaya yang memiliki banyak teater dan anak ini (Messi) telah belajar banyak. Dia belajar akting.”


 

 

 

 

 

“Pertanyaan Anda terdengar seperti gay bagi saya. Anda bilang type pirang atau coklat?” jawaban Jose Mourinho (Inter Milan) menanggapi pertanyaan wartawan tentang type defender pilihannya.


 

 

 

 

 

“Saya tentu saja bangga (jadi pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Sepakbola memang sangat powerfull. Sepakbola adalah hak semua orang, tidak terbatas pada negara-negara top.”


 

 

 

 

 

“Tuhan pasti menganggap aku orang yang hebat!”


 

 

 

 

 

“Mungkin, saya punya dua kepribadian. Tapi, itu semua tergantung situasi. Saya seorang pecundang yang baik dan tidak munafik!”


 

 

 

 

 

“Saya seorang pelatih, bukan Harry Potter. Dia punya ilmu sihir, tapi di kehidupan nyata tak ada sihir. Sihir itu fiksi dan saya suka sepakbola karena itu nyata.”


 

 

 

 

 

“Tekanan? Tak ada tekanan. Bagi saya yang lebih membuat frustasi adalah flu burung. Tidak, Anda tertawa, tapi saya serius. Saya lebih takut angsa dibanding sepakbola. Apa artinya sepakbola dibanding kehidupan?”


 

 

 

 

 

“Bahkan tidak setiap orang menyukai Yesus Kristus. Adakah harapan bagi saya? Lalu apa yang bisa saya harapkan, jika orang membenci saya.”


 

 

 

 

 

“Sepakbola adalah misteri, kita tidak tahu misteri itu dan misteri itu membuat kita bersemangat.”


 

 

 

 

 

“Jika aku dibenci di Barcelona, itu masalah mereka, bukan masalahku. Kata ‘takut’ tidak ada dalam kamus sepak bolaku.”


 

 

 

 

 

“Pemain yang gagal mengeksekusi penalti (Cristiano Ronaldo, Kaka dan Sergio Ramos) adalah orang-orang yang memiliki nyali untuk menembak. Tak kenal takut, tidak egois, mereka pergi, dan mencoba. Mereka adalah lelaki super tapi Superman adalah sebuah film. Messi gagal kemarin menghadapi Chelsea dan hari ini tiga pemain saya (juga) gagal karena ini adalah sepakbola. Segala sesuatu bisa terjadi.”


 

 

 

 

 

“Menjual citra sebagai sosok sempurna bukanlah hal wajar, karena pada akhirnya tak ada manusia yang sempurna di dunia ini.”


 

 

 

 

 

“Seperti yang kami katakan di Portugal, mereka membawa bus dan meninggalkan bus itu di depan gawang.”


 

 

 

 

 

“Saya belajar lebih banyak daripara pemain ketimbang yang mereka pelajari dari saya.”


 

 

 

 

 

“Wenger telah menjadi pelatih Arsenal selama 15 tahun tetapi dia tidak pernah menang bahkan untuk Piala Carling sekalipun selama 6 tahun. Benitez tidak memenangkan satu gelar ligapun selama 6 tahun tetapi dia tetap menjadi pelatih Liverpool. Ini bukan mentalis di Italia. Untuk bisa tetap di sini, saya harus terus memenangkan gelar dan bekerja dengan baik.”


 

 

 

 

 

“Dia mungkin bisa mengalahkan rekor saya dalam kemenangan di awal musim bersama Chelsea di Liga Premier, tetapi dia tidak akan pernah bisa mengalahkan rekorku. Saya telah memenangkan gelar di Inggris setelah klub tidak memenangkannya selama 50 tahun.”


 

 

 

“Ada di posisi ke berapa istriku? Setidaknya ia berada di posisi delapan.”


 

 

 

 

 

“Saya menghormati opini semua orang, dan itu termasuk Zeman. Tapi siapa dia itu? Di mana dia bermain? Saya tak tahu ia dulu pelatih Roma dan saya harus mencari tahu apa yang sudah ia menangkan. Saya tengah berlibur saat ini, tapi saya punya waktu luang. Saya akan mengetahui tentang dirinya dengan bantuan Google.” Tanggapan Mourinho saat dikritik oleh Zdenek Zeman


 

 

 

 

 

“Kekalahan itu menyakitkan saya karena mereka telah bekerja keras untuk bisa sampai ke sana. Kini, para pemain harus kembali ke rumah, mencium istri mereka dan anak-anak mereka, serta tetap menegakkan kepala mereka.”


 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button