Kisah Pengamen yang Menjadi Miliyuner
Masa kecilnya tidaklah sebahagia kebanyakan anak seusianya di Cile. Sanchez kecil harus bekerja sebagai pencuci mobil bahkan harus ‘ngamen’ unjuk kebolehan bersalto untuk mendapatkan uang dari pejalan kaki.
Kesukannya kepada sepak bola membuat Sanchez rela bermain tanpa alas kaki di jalanan. Bahkan, ia baru memiliki sepasang sepatu bola berkat pemberian Walikota tempatnya tinggal setelah sang ibu menemuinya.
“Saya memang piawai bersalto. Orang-orang meminta saya melakukan salto dan akan memberi saya 50 atau 100 peso (dua ribu Rupiah),“ ungkapnya
“Saya biasanya mencuci mobil (untuk mendapat uang). Sepatu bola pertama saya merupakan pemberian dari walikota setempat setelah ibu saya menemuinya,“ ia melanjutkan.
“Jika tidak menjadi pesepak bola, saya mungkin akan bekerja di tambang atau melakukan pekerjaan kasar lainnya,” kata Alexis
Sosok ayah nyaris tak ada dalam hidup Alexis Sanchez karena pria bernama Guilermo Soto tersebut kabur, meninggalkan keluarganya sejak Alexis masih kecil. Sang ibu, Martina, seorang diri membesarkan Alexis dan ketiga saudaranya, yakni Marjorie (32), Humberto (28), dan Tamara (17), dengan bekerja sebagai tenaga kebersihan di sekolah tempat Alexis menimba Ilmu. Martina mendapat uang tambahan dengan membersihkan ikan serta menjual bunga. Hal ini pula yang membentuk pribadi Alexis menjadi anak pantang menyerah, berbakti pada orang tua dan randah hati.
Ia sadar tak boleh menambah beban sang ibu dan mencari uang dengan caranya sendiri. Boleh dikatakan keluarga Alexis termasuk salah satu keluarga yang miskin sehinga Alexis terpaksa membantu mencari uang sejak kecil. Dia mencuci mobil di komplek pemakaman dekat rumah atau melakukan akrobat di jalan. Alexis seperti pesenam cilik yang melompat kesana-kemari demi mendapatkan uang receh dari siapapun yang melintas di jalan. Tetangga sering memberinya uang receh karena merasa terhibur oleh Alexis. Terkadang, dia mengetuk pintu rumah tetangga karena sedang kelaparan. Alexis juga beberapa kali bertinju dijalan untuk pertunjukan.
“Saya selalu suka sepakbola sejak kecil. awalnya saya bermain dengan teman-teman dilapangan tanah dekat rumah. Setiap bermain sepakbola saya selalu lupa dengan semua masalah.“ kata Alexis dalam wawancara disitus resmi Barca
Alexis beruntung dikaruniai modal luar biasa untuk lepas dari jerat kemiskinan. Talentanya mengolah si kulit bundar sungguh luar biasa kendati selalu bermain dengan kaki telanjang karena tak mampu membeli sepatu. Talenta Alexis pertama kali diamati serius oleh pelatih tim junior Club Arauco, Alberto Toledo, yang mengijinkannya berlatih kendati tak sanggup membayar uang iuran latihan. Suatu ketika dalam sebuah pertandingan Alexis yang baru datang saat timnya sudah ketinggalan satu gol. Dengan sepatu pinjaman dari rekan setim karena ia memang tak mampu untuk membeli sepatu bola. Alexis masuk dan mencetak delapan gol. Walikota Tocopilia kala itu terkesima dengan penampilan luar biasa Alexis Sanchez dalam pertandingan tersebut dan kemudian sang walikota tersebut memberikan Alexis sepatu bola sebagai hadiah.
Kini, semua penderitaan dan perjuangan Sanchez terbayar lunas. Dengan penghasilan yang diterima, ia pun bisa mewujudkan apapun yang belum sempat didapat di masa kecilnya.
Dari kisah Sanchez bisa diambil pelajaran bahwa kesuksesan bukan didapat secara instan melainkan dengan pengorbanan dan jerih payah.
Nama lengkap | Alexis Alejandro Sánchez Sánchez |
Tanggal lahir | 19 Desember 1988 (umur 26) |
Tempat lahir | Tocopilla, Chili |
Tinggi | 1.69 m (5 ft 7 in) |
Posisi bermain | Penyerang |
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
2005–2006 | CD Cobreloa | 41 | (9) |
2006–2011 | Udinese | 95 | (20) |
2006–2007 | → Colo-Colo (pinjaman) | 27 | (5) |
2007–2008 | → River Plate (pinjaman) | 28 | (4) |
2011–2014 | Barcelona | 88 | (39) |
2014– | Arsenal | 21 | (12) |
Tim nasional‡ | |||
2007 | Chili U20 | 12 | (3) |
2006– | Chili | 77 | (26) |
“Permainannya secara keseluruhan, penyelesaian akhirnya, kontribusi dan assist-nya luar biasa. Dia bekerja keras untuk tim dan dia berhasil. Antusiasmenya menular (ke pemain lain),” Arsene Wenger
“Alexis adalah pemain luar biasa. Kami beruntung dia bermain untuk kami dan aku sangat senang terhadapnya,“ Cazorla
Prestasi
Klub
Colo-Colo
- Chilean Primera División: 2006 Clausura, 2007 Apertura
River Plate
- Primera División de Argentina: 2008 Clausura
Barcelona
- La Liga: 2012–13
- Copa del Rey: 2011-12
- Supercopa de España: 2011
- UEFA Super Cup: 2011
- FIFA Club World Cup: 2011
Arsenal
- FA Cup: 2014–15
- FA Community Shield: 2014
Internasional
Chilli
- Copa América: 2015