Top Skor

4 Prosedur Keamanan Laga Sepakbola yang bisa Ditiru PSSI

Sepakbola Indonesia PSSI kembali berduka, dimana satu Jakmania harus tewas dibunuh sesama bangsa Indonesia sendiri yang disebut oknum Bobotoh.

Kita semua pastinya sudah bosan dengan kejadian yang selalu terulang ini, begitu juga komitmen pemerintah melalui PSSI dalam memberantasnya.

Bahkan kejadian selalu terjadi kembali dengan nmotif yang serupa yakni balas dendam.

Apakah sepakbola kita mampu mengatasi permasalahan kali ini, atau justru kembali Pak Edy akan kembali pusing untuk memecahkan masalah ini.

Berikut di bawah ini kami setidaknya memiliki 4 cara pengamanan laga sepakbola yang dilakukan Eropa dan bisa ditiru oleh PSSI :

 

 

 

 

Izin Kemanan Laga

Setiap pertandingan harus memiliki surat izin atau sertifikat keamanan dan keselamatan, yang disetujui grup penasihan keselamatan lokal, atau sering disebut SAG di Inggris.

SAG terdiri dari perwakilan klub sepak bola, kepolisian lokal, dinas kesehatan, pemadam kebakaran, dan dinas kesehatan. SAG lantas harus bisa menjamin keamanan mengamankan dan mengantisipasi adanya kerusuhan saat pertandingan sepak bola.

Selain itu, ketua SAG, yang biasanya adalah perwakilan dari dewan kota (untuk Indonesia Pemerintah Kota), berhak membatalkan pertandingan jika menganggap ada risiko tinggi mengenai keselamatan.

 

Konsep Skenario Keamanan

Prosedur keamanan di Inggris memiliki sejumlah basis kategori, antara lain kategori A untuk yang minim risiko kerusuhan, B, C, dan C+ yang paling tinggi berpotensi bentrokan.

Untuk kategori A, SAG tidak membutuhkan banyak personel kepolisian. Bahkan, polisi tidak diperlukan untuk memasuki stadion demi mengamankan pertandingan kategori A.

Akan tetapi, prosedur keamanan akan berbeda jika sebuah pertandingan masuk kategori yang tinggi risiko, misalnya C+. Di Inggris, jenis-jenis laga yang masuk kategori C+, antara lain Manchester United vs Manchester City, Liverpool vs Manchester United, hingga Arsenal vs Tottenham Hotspur.

Di Inggris, ada pola acuan yang mengatur prosedur kategori keamanan pertandingan. Nilai-nilai itu akan dipengaruhi oleh jumlah penonton yang akan datang ke stadion, animo, hingga sejarah kedua kesebelasan.

Akan tetapi, SAG terkadang tidak membutuhkan kehadiran polisi dalam beberapa pertandingan tertentu, misalnya ketika sejumlah pendukung diprediksi hanya akan datang ratusan atau ribuan. SAG hanya perlu memiliki steward untuk jenis pertandingan seperti ini.

 

 

Jumlah Aparat Keamanan di Lapangan

Tidak ada jumlah pasti untuk aparat yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan. Jumlah aparat itu ditentukan dalam rapat koordinasi dengan berbagai elemen, termasuk dari kepolisian lokal.

Akan tetapi, arahan ada berpusat di kepala kepolisan lokal. Namun, setiap klub juga memiliki protokol tersendiri untuk jumlah aparat yang juga disesuaikan dengan skenario SAG.

Namun, yang pasti kategori C+ akan memiliki jumlah aparat yang lebih banyak daripada kategori A.

 

Porsi Pihak Keamanan di Sebuah Laga

Pada akhirnya, sistem pengamanan akan berpusat ke klub sepak bola. Petugas keamanan (termasuk stewards) pun menjadi pihak yang melindungi. Namun, mereka akan diatur oleh Kepala polisi dalam laga itu dan bertanggung jawab atas sumber daya pihak keamanan.

Kepala polisi akan duduk berdampingan dengan petugas keamanan di ruang kontrol. Mereka akan bekerja sama untuk memastikan keamanan secara keseluruhan.

Akan tetapi, pihak keamanan memiliki tanggung jawab untuk peristiwa apa pun. Mereka juga memiliki hak untuk menghubungi kepala polisi jika steward tidak bisa mengatasi jika ada peristiwa yang terjadi.

Stewards secara efektif mengawasi di dalam stadion sepak bola. Polisi kemudian yang memberi dukungan. Jika situasi berubah dari mengawasi peristiwa normal menjadi kekacauan, polisi menjadi yang memiliki tugas utama.

Related Articles

Back to top button