[PART 1] 10 Pemain Brazil “yang Numpang Lewat”
Ada begitu banyak talenta yang dilahirkan negara samba Brazil untuk persepakbolaan dunia. Secara tim saja, Brazil adalah negara yang paling banyak meraih piala dunia. Untuk individu, ada begitu banyak nama secara konsisten yang berhasil merebut balon d’or. Nama terakhir yang masuk tiga besar adalah Neymar.
Namun yang sekarang mau kita bahas bukanlah Neymar, melainkan pemain Brazil lainnya yang secara prestasi bisa dikatakan numpang lewat saja. Secara skill mereka adalah pemain bagus, tapi tidak secara prestasi. Siapa sajakah mereka, berikut datanya :
1. RAMIRES
Namanya mencuat sejak bermain di Benfica pada kurun waktu 2009-2010, hingga Chelsea membelinya pada 2010. Pemilik dengan nama lengkap Ramires Santos do Nascimento itu memiliki gaya bermain gelandang-gelandang asal Inggris, box to box player.
Gelandang yang sibuk bertahan dan juga rajin membantu serangan. Ia juga serba bisa bermain sebagai gelandang sayap kanan atau tengah dan raihan trofinya bersama Chelsea pun terhitung banyak, yakni lima trofi.
Namun Ramires bukan pemain andalan Chelsea seperti halnya di Benfica. Ia bak pahlawan di balik layar kesuksesan Chelsea, karena perannya bukan pemain utama The Blues.
Bahkan Chelsea tak berjuang untuk mempertahankan pemainnya itu saat pindah ke Jiangsu Suning di bursa transfer musim dingin ini, dengan mahar yang diprediksi mencapai 25 juta poundsterling. Nama Ramires diprediksi menghilang setelah memutuskan bermain di Negeri Tirai Bambu.
2. DENILSON
Denilson Pereira Neves pindah ke Arsenal pada 31 Agustus 2006 dengan mahar 3,4 juta poundsterling. Manajer Arsenal, Arsene Wenger melihat talenta pada pemain yang berposisi sebagai gelandang itu sebagai pemain yang memiliki kombinasi skill Tomas Rosicky dan Gilberto Silva.
Pasalnya Denilson pemain yang bermain dengan gaya operan pendek dan mampu membaca permainan dengan baik, pemain yang memegang penguasaan bola. Ia pun sempat mengecap 100 penampilan di Arsenal dan berdampingan di lini tengah, bersama Cesc Fabregas.
Masa-masa di Arsenal pada 2006 hingga 2013 dimanfaatkannya dengan baik. Namun Denilson tak banyak berkembang menjadi pemain penting di Arsenal, dan sensasi yang ia ciptakan saat mencetak gol dari tendangan jarak jauh di beberapa laga bersama Arsenal hilang menjadi asap.
Pada 2011 ia dipinjamkan Arsenal ke klub kampung halamannya, Sao Paulo dan dipermanenkan pada 2013. Di sana ia hanya bermain sebentar sebelum akhirnya pindah ke klub asal Uni Emirat Arab, Al Wahda pada 2015. Namanya mulai menghilang, dan sayangnya saat ini ia baru berusia 27 tahun, usia emas pesepak bola.
3. ANDERSON
Nama Anderson beken ketika pindah ke Manchester United pada 2007 dari FC Porto. Berbeda dari kebanyakan pemain Brasil, pemilik nama lengkap Anderson Luis de Abreu Oliveira tidak menunjukkan skill olah bolanya saat mendribel bola. Ia gelandang box to box seperti halnya Ramires.
10 gelar ia dapat semasa menikmati waktunya di Old Trafford. Meski begitu Anderson bukan pemain andalan Sir Alex Ferguson kala itu dan lebih banyak dicadangkan. Sensasi yang menyamakannya sebagai suksesor Paul Scholes hanya isapan jempol belaka.
Saat manajer berganti menjadi David Moyes. Anderson dipinjamkan ke Fiorentina sebelum akhirnya dijual ke klub kampung halamannya, Internacional pada 2015.
4. ALFONSO ALVES
Bomber sensasional yang sempat direbutkan banyak klub Eropa setelah mencetak 45 gol dari 38 laga Eredivisie 2007/08 bersama Heerenven. Middlesbrough pun mendapatkan jasanya untuk musim berikutnya dengan mahar 12,5 juta pound.
Manajer Middlesbrough kala itu, Gareth Southgate yakin Alves dapat mendulang gol untuk timnya. Namun yang terjadi Alves pemain yang flop dan hanya mencetak total empat gol, dengan rincian satu gol ke gawang Manchester United dan hattrick ke gawang Manchester City.
Alves akhirnya dijual ke Al-Sadd di musim berikutnya pada harga 7 juta pound.
5. JO
Pemilik nama lengkap Joao Alves de Assis Silva merupakan pembelian pertama Mark Hughes di Manchester City pada Agustus 2008. Ia bagian dari revolusi besar-besaran The Citizens di era Sheikh Mansour dan dibeli dari CSKA Moscow dengan rekor 18 juta pound.
Di Rusia ia bersinar dengan total 44 gol dari 77 laga. Tapi di Inggris karirnya singkat, Jo dipinjamkan ke Everton pada Februari 2009 dan kemudian dijual ke Internacional pada 2011. Ia hanya mencetak enam gol di City.