Pemain Pertama Argentina Angkat Bicara Soal Video Nyanyian ‘Rasis’ Enzo Fernandez dan Mempertanyakan Reaksi Pemain Chelsea
Salah satu rekan setim Enzo Fernandez di Argentina memecah kebisuannya.
Menyusul kemenangan 1-0 Argentina melawan Kolombia di final Copa America pada hari Minggu, Fernandez dan rekan satu timnya menyiarkan langsung nyanyian apa yang oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sebut sebagai ‘lagu rasis dan diskriminatif’.
Lirik lantunannya mengejek latar belakang pemain Perancis, dan ada satu lirik yang bersifat transfobia.
FFF telah mengajukan keluhan hukum kepada FIFA, dan beberapa pemain Prancis menegur Fernandez di media sosial.
Itu termasuk rekan satu timnya di Chelsea yang berasal dari Prancis, yang berhenti mengikuti gelandang tersebut di Instagram.
Wesley Fofana membagikan kepada X klip video Fernandez dengan judul: “Sepak Bola pada tahun 2024: rasisme tanpa hambatan”. Fofana kemudian menjadi sasaran pelecehan rasis.
Pada hari Selasa, Fernandez mengeluarkan pernyataan yang berbunyi: “Saya ingin meminta maaf atas video yang diposting di saluran Instagram saya selama perayaan tim nasional.
“Lagu tersebut mengandung bahasa yang sangat menyinggung dan sama sekali tidak ada alasan untuk kata-kata tersebut. Saya menentang diskriminasi dalam segala bentuk dan meminta maaf karena terjebak dalam euforia perayaan Copa America kami.
“Video itu, momen itu, kata-kata itu, tidak mencerminkan keyakinan atau karakter saya. Saya benar-benar minta maaf.”
Rekan setim Fernandez, Rodrigo De Paul, menjadi pemain Argentina pertama yang secara terbuka menanggapi insiden tersebut, namun ia tidak meminta maaf.
Faktanya, bintang Atletico Madrid itu berpendapat bahwa Fofana seharusnya tidak secara terbuka menegur Fernandez atas nyanyian tersebut.
“Saya memahami bahwa orang-orang yang terkena rasisme mungkin tidak akan menyukainya. Tapi menurut saya, jika ada rekan satu tim Enzo [Chelsea] yang merasa tersinggung, caranya adalah dengan meneleponnya, bukan mengunggahnya ke media sosial,” kata De Paul saat tampil. di OLGA, dan saluran streaming Argentina.
“Saya pikir ada niat jahat dalam hal ini; mereka mencoba menjadikannya sesuatu yang bukan hal yang sebenarnya. Ini sangat aneh, seperti menendang seseorang saat mereka terjatuh.
“Berhenti mengikutinya sepertinya tidak ada gunanya bagi saya. Anda dapat meneleponnya dan mengatakan ‘ini tidak baik, mengapa Anda tidak mengirimkan pesan permintaan maaf?’, dan masalahnya berakhir di sana.”