SEJARAH NOMER PUNGGUNG DI SEPAKBOLA
Sebuah sumber mengatakan penggunaan nomer punggung di kaos tim sepakbola pertama kali diperkenalkan pada tahun 1928 di sebuah pertandingan Liga Inggris antara Sheffield Wednesday melawan Arsenal. Tidak ada aturan dasar perihal penggunaan nomer punggung di sepakbola. Trend penomeran berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan kebanyakan tim memiliki pola penomeran yang sama meski tidak secara menyeluruh. Penggunaan nomer punggung saat itu disesuaikan dengan list daftar pemain yang harus diserahkan ke official pertandingan sebelum pertandingan di mulai, sehingga untuk memudahkan maka diurutkanlah nomer 1 dari pemain paling belakang yakni kiper, disusul nomer 2 dan 3 untuk pemain belakang dan seterusnya hingga nomer 7,8,9 dan 10 untuk pemain paling depan (striker).
Perlu diketahui bahwa sebelum tahun 1900-an, sepakbola dimainkan dengan sangat ofensif. Timnas Inggris saat itu bahkan memainkan pola 1-1-8 dengan variasi 1-2-7. Memasuki tahun 1900-an, jumlah bek mulai ditambah dan pola 2-3-5 yang saat itu dikenal sebagai pola piramida menjadi pola dasar yang banyak digunakan dalam permainan sepakbola di era tersebut. Pola 2-3-5 inilah kemudian yang menjadi dasar trend nomer punggung di sepakbola.
Kemudian keberhasilan Brazil menjuarai Piala Dunia di Swedia 1958, membawa trend baru formasi sepakbola yakni 4-2-4. Pakem ini bertahan lama hingga memasuki tahun 1980-an. Saat sepakbola menjadi semakin rumit dan penuh strategi, pertahanan mulai dinilai sebagai sebuah elemen penting dalam sepakbola. Akhirnya berkembanglah pakem baru yang merupakan transformasi dari pola 4-2-4 yakni pola 4-4-2 yang menjadi pola standar dan banyak digunakan oleh tim-tim sepakbola hingga sekarang ini. Dari pola standar 4-4-2 inilah kemudian lahir konsep penomeran di sepakbola yang kita kenal hingga sekarang ini. Jadi bukan kebetulan bila anda banyak mendapati pemain belakang bernomer punggung 2, sayap bernomer punggung 7 atau penyerang dengan nomer punggung 9. Berikut penomeran standar pada pola 4-4-2 :
Penomeran pada tiap-tiap posisi ini berfungsi mempermudah pelatih dalam memberikan instruksi pada pemain saat latihan maupun di pertandingan. Kebanyakan pelatih menyebutkan nomer untuk menjelaskan suatu posisi di atas lapangan. Contohnya saat pelatih berteriak “kau bermain di posisi 2”, berarti yang dimaksud adalah memerintah pemain tersebut untuk bermain sebagai wingback kanan, begitu seterusnya. Biasanya penomeran 1-11 ini juga digunakan dalam pertandingan-pertandingan uji coba/persahabatan level tim nasional. Sebagai contoh tim nasional Inggris dalam beberapa partai uji coba nya : 1. Joe Hart / 2. Glen Johnson (RB) 5.John Terry (CB) 6. Rio Ferdinand (CB) 3. Ashley Cole (LB) / 7. Theo Walcott (RW) 8. Frank Lampard (CM) 4. Steven Gerrard (CM) 11. Ashley Young (LW) / 9. Andy Carroll (CF) 10. Wayne Rooney (CF).
Namun konsep penomeran tersebut tidaklah baku. Banyak kita temui pemain-pemain dengan nomer punggung yang nyeleneh. Dari mulai William Gallas yang pede dengan no.punggung 10-nya sewaktu bermain di Arsenal, atau Ivan Zamorano yang karena kedatangan Ronaldo harus mengalah dan menggunakan no.punggung 1+8 di Inter Milan.