Top Skor

5 Alasan Balotelli masih Layak Bermain untuk Klub di Eropa

Siapa yang tidak kenal dengan pemain bengal asal Italia ini, Mario Balotelli pemain bertalenta dan pernah digadang-gadang akan menjadi pemain terbaik dunia. Sayangnya, pemain kontroversial ini lebih memilih menyia-nyiakan bakatnya dan berulah di klub manapun ia bermain.

 

Terakhir  Balotelli lebih memilih meninggalkan Liverpool dan bergabung bersama klub Perancis Nice. Performanya meningkat namun karakter bengalnya tetap saja muncul di  klub barunya. Ada begitu banyak pendapat yang berpikir Balotelli tidak layak bermain untuk klub di eropa. Namun sebagian pendapat lainnya berpikir kualitasnya masih bisa bermamfaat. Dan berikut 5 alasannya :

  1. Usia Masih Produktif

Balotelli saat ini berumur 26 tahun. Usia itu masih produktif untuk pesepakbola Eropa dan ia masih berkembang lagi bersama klub lainnya. Terbukti, bermain selama 23 kali untuk Nice di Ligue 1, Balotelli membukukan 15 gol dan memberi satu assist.

 

Total, sepanjang musim 2016/17 Balotelli mencetak 17 gol dari 28 penampilannya di seluruh kompetisi. Itu merupakan bukti bahwa Balotelli masih produktif.

  1. Bangkit Bersama Nice

Kebangkitan Balotelli bersama Nice ini bisa menjadi alasan kuat mengapa ia harus bertahan di Eropa. Sebab, jika memang Balotelli sadar kualitasnya masih memberi kontribusi untuk klub yang dibelanya di Eropa, seharusnya momen kebangkitan ini bisa dijadikan landasan untuk pelabuhan barunya nanti.

 

Bertahan di Nice, tidak masalah, tapi, jikalaupun dia hengkang ke klub Eropa lainnya, Balotelli bisa menjadikan kebangkitan ini sebagai motivasi untuk menemukan kepercayaan dirinya kembali.

 

  1. Kualitasnya Masih Dibutuhkan Pelatih Klub Eropa

Andai sifat dan sikap Balotelli yang kerap menciptakan kontroversi berakhir, maka ia masih jadi bidikan klub-klub Eropa. Bahkan mantan pelatihnya di Inter Milan dan Manchester City, Roberto Mancini, dikabarkan menginginkan Balotelli di Zenit Saint Petersburg.

 

Jika nantinya Balotelli urung bergabung dengan klub-klub besar Eropa, ia masih bisa membela tim kuda hitam laiknya Dortmund, Tottenham Hotspur, Napoli, dan Sevilla. Jadi, sayang rasanya jika Balotelli harus meninggalkan semua itu demi kekayaan di Tiongkok atau AS.

  1. Bekal Pengalaman

Balotelli memang dicap pemain bengal alias bad boy di dunia sepak bola. Tapi, pengalamannya tidak berbohong karena ia pernah membela Inter Milan, Man City, AC Milan, hingga Liverpool.

 

Pengalaman itu nantinya akan berguna jika Balotelli sadar akan kualitasnya yang masih terpendam, dan tentu, bekal itu akan berarti banyak jika ia terus melanjutkan kariernya di Eropa.

  1. Momen Pembuktian

Dari cap bad boy, pembawa kesialan, kritikan tajam media, hingga figur-figur sepak bola yang menyayangkan talentanya yang terbuang begitu saja. Itulah hal yang dihadapi Balotelli seumur hidupnya, dan ia harus membuktikan semua itu salah saat ini.

 

Sekarang atau tidak pernah sama sekali. Di umur 26 tahun dan momen kebangkitannya di Nice, Balotelli seharusnya sadar saat ini jadi momen tepat untuk unjuk gigi. Tentu, bukan kabur ke Asia atau AS, melainkan bermain di level atas top Eropa dan mempopulerkan namanya dengan penampilan di atas lapangan pertandingan.

 

 

 

Related Articles

Back to top button