Top Skor

8 Dosa Besar Frank de Boer Selama Melatih di Inter Milan

 

 

Habis sudah kesabaran Inter Milan terhadap Frank de Boer, Inter Milan dibawanya terpincang-pincang baik di Liga domestic maupun Piala UEFA. Genap 85 hari pria asal Belanda ini menjabat menjadi pelatih kepala di Inter Milan dan berujung pada pemecatan dirinya. Praktis belum ada piala atau prestasi apapun yang dihasilkan olehnya.

 

 

Hal ini diperparah dengan naiknya grafik saudara sekotanya yakni AC Milan, dimana konsisten meraih kemenangan. Tidak hanya kemenangan yang berhasil diraih, namun kemenangan penting kala menghantam Juventus dua minggu lalu. Dan posisi Frank de boer pun akhirnya harus selesai tragis. Berikut 8 dosa Frank de boer selama melatih di Inter Milan :

frank-de-boer

  1. Manajemen sudah mengeluarkan uang banyak untuk belanja pemain mahal tapi gagal dimaksimalkan De Boer.
  2. Gagal menyatukan serta mengeluarkan kemampuan sejumlah pemain bertalenta yang dimiliki Inter. Seperti Joao Mario, Gabriel Barbosa, Eder, hingga Ever Banega
  3. Gabriel yang susah payah direkrut Inter hanya jadi pajangan di bangku cadangan. Sepanjang musim ini pemain berjuluk ‘Gabigol’ itu baru sekali dimainkan, itupun sebagai pemain pengganti kala Inter bermain imbang lawan Bologna.
  4. Frank De Boer tidak mampu membentuk pertahanan yang solid. Tercatat hingga pekan ke-11, Inter sudah kebobolan 14 gol, lebih banyak dari Empoli (13) yang menghuni zona degradasi.
  5. Selama 85 hari menangani Inter, total Frank De Boer memainkan 14 laga resmi, 11 di Serie A (4 kali menang, 2 seri, 5 kalah) dan 3 (1 menang, 2 kalah) di Liga Europa. Secara keseluruhan, FDB gagal mengangkat performa Inter lebih baik dari era Roberto Mancini.
  6. Inter memiliki sejumlah striker kelas dunia, seperti Eder, Stevan Jovetic hingga Mauro Icardi namun produktivitas Inter tetap memble. FDB gagal memaksimalkan pada striker itu, termasuk para gelandang kreatif yang dimiliki.
  7. Dalam setiap pertandingan, FDB selalu lambat melakukan perubahan strategi sehingga sulit sekali membalikkan hasil akhir laga. FDB bahkan kerap tidak menggunakan tiga jatah pergantian pemain.
  8. Meski diperkuat pemain berkualitas, Inter kerap menuai hasil buruk kala berjumpa klub medioker bahkan tim papan bawah. Tercatat Inter kalah dari klub sekelas Hapoel Be’er Sheva, Sparta Prague, Chievo hingga Cagliari. Satu-satunya nilai positif FDB adalah sukses menaklukkan Juventus.

Related Articles

Back to top button