Top Skor

4 Taktik Jitu Luis Milla dalam Mengalahkan Philipina

Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan perdana di Sea Games kali ini. Kali ini Indonesia menang telak 3-0 melawan Philipina. Di laga pertama Indonesia berhasil mencuri satu poin melawan Thailand dengan skor 1-1. Dengan hasil ini Indonesia berhasil meraih peringkat kedua di bawah Vietnam.

 

Tampil di hari kemerdekaan, Indonesia mendominasi penuh laga. Adapun gol tercipta melalui kaki David Maulana, Hargianto dan Rizky. Timnas kali asuhan Luis Milla memberikan harapan di dua laga dengan selalu mendominasi permainan. Seperti apa taktik jitu yang dilakukan Milla, berikut diantaranya :

 1. Langsung Menekan
Berbeda dibanding saat menghadapi Thailand, di mana Timnas Indonesia U-22 bermain dalam tempo cenderung lambat, kala menghadapi Filipina penggawa Garuda Muda menggeber permainan cepat sejak menit awal.
Permainan cepat menciptakan kepanikan para pemain belakang The Azkals. Septian David Maulana pada menit ke-7 menjebol gawang Filipina.

 

Pemain Mitra Kukar itu membobol gawang Filipina yang dikawal Joseph Joyel melalui tembakan akurat ke pojok kanan gawang. Gol itu berawal dari umpan terukur, I Putu Gede Juni Antara, dari sisi kanan penyerangan.
Selepas unggul satu gol intensitas permainan Tim Merah-Putih permainan cepat kian meninggi. Mengandalkan dua sayap cepat, Saddil Ramdani dan Yabes Roni, tim asuhan Luis Milla berulangkali mengobrak-abrik pertahanan Filipina yang dikomandoi Julian Mariano Clarino.

 

Gol kedua Timnas Indonesia yang diciptakan M. Hargianto pada menit terakhir paruh pertama pertandingan buat dari konsistensi permainan cepat ala Tim Merah-Putih.

 

2. Terobosan Seorang Gelandang

Jika pada pertandingan pertama, sosok Evan Dimas lebih diberdayakan sebagai gelandang serang, maka pada duel melawan Filipina, gelandang Bhayangkara FC tersebut diplot turun lebih ke belakang. Septian David Maulana dipancang sebagai pemain pemecah kebuntuan dari lini kedua.

Pemain yang kerap berganti posisi sebagai penyerang sayap dan gelandang serang di klubnya Mitra Kukar, menjalankan peran sebagai gelandang serang dengan baik.
Gol yang diciptakannya pada awal pertandingan mempertegas kualitas pesepak bola belia asal Semarang tersebut bisa memikul tanggung jawab sebagai pemain pemberi efek kejut dari lini tengah.
Evan dan M. Hargianto fokus melapisi pertananan dari lini kedua, mengantisipasi counter attack yang kerap dilakukan Filipina. Pujian layak diberikan pada Hargianto, yang kembali bisa memainkan peran sebagai tukang jagal. Ia kerap menggagalkan serangan balik Pinoy, lewat tekel-tekel krusial.

 

 

3. Kreativitas Sayap
Saat laga Timnas Indonesia U-22 versus Filipina, Luis Milla melakukan rotasi pemain di posisi bek kanan, penyerang sayap kanan dan kiri. Gavin Kwan Adsit, Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, diistirahatkan oleh pelatih asal Spanyol tersebut.
Sebagai gantinya Milla menurunkan Putu Gede Juni Antara, Yabes Roni Malaifani, Saddil Ramdani. Penampilan ketiganya membuat daya dobrak dari kedua sisi sayap Tim Merah-Putih lebih tajam.

Akselerasi Yabes dan Saddil kerap membuat konsentrasi pertahanan Filipina terpecah. Alhasil banyak lubang di tengah area tengah pertahanan mereka. Gol-gol Indonesia tercipta memanfaatkan celah-celah kosong di jantung pertahanan Filipina.
Saddil bahkan mencetak gol indah bagi Timnas Indonesia U-22 pada pertengahan babak kedua.

Di sisi lain, kehadiran Putu Gede membuat sektor kanan pertahanan Timnas Indonesia U-22 lebih rapat. Pada pertandingan pertama aksi Gavin yang kerap naik membantu serangan. Sisi kosong yang ditinggalkan Gavin dimanfaatkan Thailand untuk mencecar pertahanan Timnas Indonesia U-22.

 

4. Lapis Dua
Sadar Timnas Indonesia U-22 tidak memiliki figur kuat target man yang bisa diandalkan konsisten mencetak gol, Luis Milla memilih memaksimalkan pemain dari lini kedua sebagai pemecah kebuntuan.
Kombinasi satu dua antara para gelandang ditopang para winger berulangkali merepotkan poros pertahanan Filipina. Ezra Walian striker yang dipasang lebih berperan sebagai pemain pemantul bola.

Memiliki postur cukup tinggi, pemain didikan Akademi Ajax Amsterdam kerap memenangi duel-duel udara yang menjadi umpan bagi rekan-rekannya. Umpan-umpannya memanjakan para gelandang.

Ezra yang aktif bergerak, menarik perhatian para bek untuk meninggalkan posisinya. Gol yang dicetak Septian David Maulana dan M. Hargianto menunjukkan berjalan mulusnya strategi ini.

Related Articles

Back to top button