Extra Time

Pep Guardiola Memberi Tahu Pelatih Penggantinya di Manchester City

 

Pria Spanyol berusia 52 tahun, yang ditunjuk sebagai manajer City menjelang musim 2016/17, telah menuai masa kerjanya yang penuh trofi di Etihad, dengan sudah mengangkat lima gelar liga dan satu Liga Champions.

 

Hampir mustahil untuk mengikuti jejak Guardiola; seorang pria yang telah mengubah sepakbola Inggris.

 

Namun pria itu sendiri yakin manajer Brighton Roberto De Zerbi memiliki semua persyaratan untuk mengambil alih kepelatihan di Man City ketika dia memutuskan untuk pergi nantinya.

 

Faktanya, pada bulan Mei lalu, setelah The Seagulls bermain imbang 1-1 melawan City, mantan bos Barca itu mengutarakan niatnya saat berjalan menyusuri terowongan Stadion Amex.

 

Menurut laporan The Telegraph, musim lalu Guardiola mendekati tiga pemain Brighton, kala mereka merayakan keberhasilan dengan mengamankan tiket sepakbola Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

 

Di sini, dia mengangguk ke arah De Zerbi dan berkata, “Itulah manajer Man City berikutnya.”

 

Tentu saja, ini bukan pertama kalinya Guardiola memuji rekannya di Premier League. Menjelang pertandingan mereka pada 24 Mei, Pep menyebut De Zerbi sebagai ‘salah satu manajer paling berpengaruh dalam 20 tahun terakhir’.

 

Ketika ditanya apakah dia terkesan dengan manajer Brighton dalam konferensi pers pra-pertandingan, Guardiola memberikan pujiannya selama bertahun-tahun.

 

“Perhatikan apa yang akan saya katakan karena saya yakin dengan apa yang saya katakan bahwa [Roberto De Zerbi] adalah salah satu manajer paling berpengaruh dalam 20 tahun terakhir,” ujarnya. “Tidak ada tim yang memainkan seperti cara mereka bermain, itu unik.”

 

Guardiola menambahkan: “Selamat kepada Brighton atas pencapaian luar biasa memasuki Eropa. Saya merasa ketika dia tiba, saya punya gambaran bahwa dampaknya terhadap Premier League akan sangat besar, tetapi saya tidak bisa mengharapkan dia melakukannya dalam waktu sesingkat itu.

 

“Mereka rata-rata menciptakan 20-25 peluang per pertandingan. Mereka memonopoli bola dengan cara yang sudah lama tidak terlihat. Semua orang terlibat – penjaga gawang itu seperti gelandang bertahan.”

 

Belajar dari gaya permainan Roberto De Zerbi, Guardiola melanjutkan: “Brighton adalah ahli dalam mengoper bola kepada orang yang bebas, namun juga tahu kapan harus mengoper bola.

 

“Mereka tahu bagaimana bergerak pada waktu yang tepat. Mereka punya tempo yang tepat untuk mengoper ke pemain bebas. Betapa agresifnya mereka dengan bola yang mereka lanjutkan dari Graham Potter karena menurut saya dia memasang sesuatu yang sangat bagus.”

 

Related Articles

Back to top button