Top Skor

5 Dugaan Konspirasi Terbesar di Sepakbola

Sepakbola yang selalu menanti hasil akhir, membuat banyak pihak fokus mendapatkan hasil yang diinginkan dalam sebuah laga.

Di lega Calcio, mafia sepakbola memainkan pengaturan skor sehingga Liga Italia terkena calciopoli pada eranya.

Konspirasi juga baru-baru ini menghampiri sepakbola Indonesia kala PS Bhayangkara dipastikan menjuarai Liga 1 musim ini.

Dan di bawah ini ada beberapa moment yang diduga terjadi praktek konspirasi terbesar di sepakbola lainnya, berikut daftarnya :

1. Pemain yang Diracun

Persaingan antara Arsenal dan Tottenham merupakan perseteruan paling panas di sepak bola. Memang, Derby London Utara ini hampir selalu menghibur kita dengan gol.

Fakta bahwa sebelum musim 2016-17, Spurs tak pernah finis di atas Arsenal sejak 1995. Namun, pada 2005-06, Spurs tampil sangat dekat dengan finis di atas Arsenal, tapi gagal melakukannya setelah kalah pada hari terakhir musim kompetisi.

Kala itu, sehari sebelum pertandingan terakhir mereka melawan West Ham United, banyak pemain jatuh sakit setelah makan dari hotel tim. Beberapa orang menuduh kepala koki hotel itu merupakan penggemar Arsenal.

Ada kabar kalau sang koki sengaja meracun makanan Spurs. Hal ini untuk membuat mereka kalah melawan West Ham.

2. Just do It

“Just do It” merupakan tagline dari produsen penyedia alat olahraga terkenal, Nike. Namun, ada teori konspirasi seputar produk mereka

Piala Dunia 1998 merupakan salah satu turnamen terbaik di milenium terakhir. Kala itu, Nike merupakan sponsor utama dari Timnas Brasil.

Sehari sebelum pertandingan, striker Ronaldo Nazario jatuh sakit dan tidak seharusnya bermain di final. Namun, menurut beberapa laporan, Nike memaksa Brasil untuk memainkan Ronaldo di final.

Pada akhirnya, Prancis, yang disponsori oleh Adidas – menang 3-0 dan mengangkat Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarahnya. Ini tentu merupakan pukulan telak buat Nike.

3. UEFALONA

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Barcelona acap dijadikan kambing hitam karena selalu dibela oleh wasit. Mereka telah merebut segalanya, mulai La Liga, Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar-klub.

Namun, mereka sering dituduh dibantu oleh wasit dalam pertandingan tingkat atas. Fakta bahwa kemenangan semifinal Barcelona melawan Chelsea masih diingat karena kepemimpinan Tom Henning Ovrebo yang berat sebelah.

Karena alasan inilah, orang-orang, terutama Jose Mourinho, mulai membuat teori tentang Barca dibantu oleh UEFA karena hubungannya dengan UNICEF. Terlepas dari fakta itu, tak bisa dibantah memang Barcelona merupakan salah satu tim paling sukses dunia dalam satu dekade terakhir.

4. Piala Dunia Hoax

Piala Dunia 1958 merupakan asal mula calon legenda berusia 17 tahun, Pele. Pemain asal Brasil itu membuat menjadi buah bibir dan mencetak gol kemenangan 5-2 di final melawan tuan rumah Swedia.

Tapi inilah bagian yang menyenangkan. Menurut seorang sejarawan Swedia, Bor Jacques de Waern, Piala Dunia 1958 adalah palsu.

Dia mengklaim bahwa Piala Dunia tidak terjadi di Swedia, melainkan di Amerika Serikat sebagai bagian dari percobaan CIA untuk menguji kekuatan program televisi di atas massa. Dalam sebuah film dokumenter yang dirilis pada tahun 2002 bernama Konspiration 58, disutradarai oleh Johan Lofstedt, Bor menyarankan agar bangunan di latar belakang stadion tidak terlihat seperti di Swedia dan pertandingan tersebut terjadi di Amerika.

“Amerika Serikat perlu menguji kekuatan televisi untuk memengaruhi orang. Tepat setelah Piala Dunia 1958, saya mulai mengumpulkan ribuan dokumen, foto dan teks. Saya menemukan satu demi satu yang menunjukkan fakta aneh bahwa Piala Dunia 1958 tidak pernah terjadi,” kata De Wærn, yang bekerja di arsip nasional Swedia selama lebih dari dua puluh tahun.

5. Agen Pemberontak

Andres Iniesta bekerja sama dengan versi terbaik Lionel Messi selama beberapa musim terakhir. Keduanya memiliki kekuatan untuk mengubah dunia dan menyulap sepak bola dengan indah.

Namun, menurut saluran TV Suriah, justru inilah kemampuan yang digunakan Messi dan Iniesta untuk menghipnotis para penonton sambil memberikan kode kepada pemberontak Suriah tentang penyelundupan senjata. Jelas ini merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan.

Ternyata, struktur giringan bola keduanya dan Pedro Rodriguez pada 2012 mengungkapkan rute terbaik untuk menyelundupkan senjata ke Suriah. Ini dilaporkan setelah laga El Clasico pada bulan Maret tahun itu.

Saat itu, Iniesta memulai sebuah langkah dan meneruskan bola ke Messi, yang menggiring bola melewati sejumlah pemain Real Madrid untuk mengirim bola bagi Pedro Rodrguez untuk mencetak gol. Seluruh gerakan itu dikatakan telah menggambarkan rute yang paling aman untuk menyelundupkan senjata dari Libanon ke Suriah.

Related Articles

Back to top button