Top Skor

3 Bek yang Diproyeksikan Menggantikan Duet Bek Basna dan Fachruddin di Semifinal AFF

 

Indonesia tanggal 3 Desember nanti akan menghadapi laga semifinal piala AFF dengan menghadapi Vietnam. Sebagai runner up, Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu. Dan faktanya di lagan anti Indonesia akan kehilangan duo bek tengahnya Basna dan Fachruddin.

 

Adapun kedua pemain tersebut tidak dapat memperkuat timnas dikarenakan akumulasi kartu yang didapat dalam 3 laga penyisihan grup sebelumnya. Untuk memuluskan langkanya ke final, diharapkan Indonesia tidak kebobolan di laga leg pertama nanti. Dan diprediksi akan ada 3 bek yang akan siap menggantikan peran Basna dan Facchruddin. Siapa sajakah ketiga pemain tersebut, berikut diantaranya :

JAKARTA, 30/12 - SEMANGAT SEPAKBOLA INDONESIA. Sejumlah suporter membentangkan bendera Merah Putih berukuran besar saat memberikan dukungan pada pesepakbola timnas Indonesia pada leg kedua final AFF Suzuki Cup 2010 melawan timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu malam (29/12). Sejumlah pihak menilai euforia dan dukungan luar biasa suporter dan masyarakat Indonesia pada timnas Indonesia bisa menjadi momentum kebangkitan sepakbola nasional di masa depan. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/10.

  1. Manahati Lestusen

Bersama Evan Dimas, sosok Manahati Lestusen jadi pemain Timnas Indonesia junior yang promosi cepat ke skuat senior pada Piala AFF 2014 silam. Pasca tampil trengginas bersama Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2013 serta Asian Games 2014, Manahati langsung naik kelas ke skuat Timnas Indonesia level senior.

 

Di Piala AFF 2014 ia langsung jadi pemain inti berduet dengan Raphael Maitimo, di jantung lini tengah Tim Garuda, yang saat itu bermain dengan patron 4-2-3-1.

 

Manahati yang lulusan program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay,  pemain serbabisa yang bisa turun di beberapa posisi. Ia bisa jadi seorang gelandang bertahan, bek tengah, fullback kanan, sama bagusnya.

 

Jika melihat buruknya kinerja pertahanan Timnas Indonesia di dua laga penyisihan Grup A, Manahati bisa diberdayakan untuk menambal poros belakang.

 

Sebagai stoper, Manahati dikenal sebagai bek yang cerewet. Ia bisa jadi solusi komunikasi yang macet di duel kontra Thailand dan Filipina.

 

Skill individunya sebagai bek mumpuni. Ia jago duel udara dan amat tangguh dalam duel satu lawan satu. Manahati juga disiplin, tidak mudah terpancing meninggalkan area pertahanan.

 

Di sisi lain, Manahati juga bisa dimaksimalkan mengisi kekosongan  posisi gelandang bertahan. Mengusung formasi 4-4-2 Tim Merah-Putih butuh sosok gelandang yang kuat bertahan, untuk mengantisipasi serangan-serangan balik Tim Negeri Singa.

 

Menariknya, Manahati diposisikan sebagai cadangan di posisi fullback kanan. Aksinya pada duel terakhir penyisihan Grup A kontra Singapura cukup ciamik. Ia masuk mengantikan Beny Wahyudi, yang jadi pelanggan pemain inti di posisi tersebut.

 

 

  1. Hansamu Yama

Hansamu Yama merupakan salah satu pemain andalan Timnas Indonesia U-19 saat memenangi gelar Piala AFF U-19 edisi 2013. Ia digadang-gadang sebagai bek tengah masa depan Tim Garuda.

 

Ilmu bermain bertahan didapat pemain asal Mojokerto ini saat mengikuti program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay. Negara pengoleksi dua gelar Piala Dunia tersebut dikenal banyak melahirkan banyak bek top dunia.

 

Dengan postur tinggi badan menembus 180 cm, Hansamu amat tangguh dalam duel-duel udara. Walau berusia masih sangat muda, 21 tahun (kelahiran 16 Januari 1995), amat matang membaca arah permainan.

 

Kelebihan lain yang membuat Hansamu istimewa. Ia merupakan pemain multifungsi di sektor pertahanan. Bisa dimainkan sebagai bek tengah atau fullback kanan dan kiri.

 

Saat promosi ke skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015, rapornya sangat bagus. Ia jadi sosok pemimpin di poros belakang. Hansamu yang tidak gampang panik menghadapi tekanan bisa menciptakan kenyamanan bagi rekan-rekannya.

 

Ia bisa dibilang sebagai sosok ideal menggantikan posisi Yanto Basna serta Fachrudin Aryanto. Bahkan bisa jadi kehadirannya akan membuat lini pertahanan Timnas Indonesia lebih sulit untuk ditembus.

 

 

  1. Gunawan Dwi Cahyo

Sosok Gunawan Dwi Cahyo bak terlahir kembali di pentas Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Ia jadi palang pintu tangguh di klub Persija Jakarta, setelah beberapa tahun terakhir performanya merosot karena problem cedera kambuhan dan kebugaran.

 

Gunawan menjadi pusat perhatian saat membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011. Berduet dengan Abdul Rahman, lini pertahanan Tim Garuda Muda amat sulit ditembus tim-tim pesaing.

 

Timnas Indonesia U-23 sukses menembus final sebelum digasak Malaysia lewat drama adu penalti. Selepas SEA Games 2011, karier stoper kelahiran 20 April 1989 merosot.

 

Ia sempat absen cukup lama selama setengah tahun gara-gara cedera lutut, pada tahun 2012. Sempat membela Mitra Kukar pada musim 2014-2015, Gunawan yang hanya jadi pemain spesialis cadangan, merapat ke Persija Jakarta.

 

Bersama Tim Macan Kemayoran di pentas TSC 2016 Gunawan membuktikan kualitasnya sebagai salah satu bek tangguh yang dimiliki Indonesia.

 

Di klub ibu kota, bek kelahiran 20 April 1989 mencuri perhatian lewat produktivitas mencetak gol. Gunawan kerap jadi kartu truf bagi Persija saat mendapatkan situasi bola-bola mati dari pojok lapangan atau area sekitar kotak penalti. Tangguh di dalam duel udara Gunawan kerap jadi pemain pemecah kebuntuan.

 

Gunawan bisa jadi penghadang tangguh bagi pemain-pemain jangkung Vietnam saat berada di area pertahanan Timnas Indonesia. Walau memang sang pemain punya sisi minus dari sisi kecepatan dan stabilitas stamina.

Related Articles

Back to top button