Major League Soccer sedang mempertimbangkan untuk membuat perubahan penting termasuk mengganti sejumlah lapangan untuk mengakomodasi Lionel Messi.
Messi mengkonfirmasi kedatangannya di MLS pada Minggu lalu, ketika dia diperkenalkan sebagai pemain Inter Miami.
Pemenang Piala Dunia menandatangani kontrak dua setengah tahun di Stadion DRV PNK bersama mantan rekan setimnya di Barcelona Sergio Busquets.
Langkah ini membuat Messi mengakhiri kariernya yang termasyhur di sepak bola Eropa, di mana ia sering tampil di lapangan rumput asli.
Namun, sejumlah klub MLS masih menggunakan lapangan buatan yang dikaitkan dengan sejumlah cedera.
Lapangan sintetis ini lebih banyak disukai oleh beberapa klub MLS karena perawatannya yang relatif mudah, namun penelitian di tahun 2019 menunjukkan bahwa ada perbedaan frekuensi cedera antara kedua jenis lapangan tersebut.
Seattle, Atlanta, New England, Charlotte, dan Portland semuanya saat ini menggunakan permukaan buatan atau lapangan sintesis yang menyebabkan peningkatan cedera, sementara empat klub lainnya menggunakan sejenis rumput hybrid yang memperkuat akar dengan serat sintetis.
Messi akan merasa betah di Inter Miami yang memasang rumput asli di stadion berkapasitas 20.000 tempat duduk mereka, tetapi pemain Argentina itu akan bermain lapangan sintesis sebelum musim berakhir ketika Miami menghadapi perjalanan tandang dimana mereka bermain tandang ke Charlotte dan Atlanta.
Komisaris MLS Don Garber mengaku mendukung perubahan semua klub untuk menggunakan lapangan alami tetapi memperingatkan ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat keseimbangan.
“MLS mempromosikan banyak pertandingan internasional dan kami mampu menghadirkan rumput alami ke dalam stadion tersebut, tetapi kami belum pernah melakukannya saat pertandingan regular musim sedang berjalan,” kata Garber.
“Harapan saya adalah klub bisa melakukannya, tetapi memang ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menjalankan semua itu.”
“Banyak bintang internasional datang ke Major League Soccer, dan mereka tertarik atau justru khawatir karena tidak bermain di lapangan rumput.
“Dan kemudian Anda melihat ada beberapa pemain terbaik yang pernah memainkan permainan ini, [Thierry] Henrys dan Kaka, yang pernah bermain di lapangan sintesis”
