4. Bertengkar dengan Staff
Mourinho dikenal kerap bertengkar dengan staf. Dia bahkan pernah bermasalah dengan manajemen tim yang dinahkodainya tentang masalah kebijakan transfer.
Tak hanya itu, Mourinho juga pernah bertengkar dengan staf saat menjadi pelatih Chelsea. Seorang petugas medis bernama Eva Carneiro diganti lantaran kurang cakap dalam melakukan penanganan pemain cedera.
3. Pola Permainannya yang Sulit Diterima
Alasan lainnya karena pola permainannya yang sulit diterima. Jose Mourinho dinilai menggunakan taktik tipikal sepakbola zaman dahulu. Taktiknya pragmatis dan efektif. Padaha, market sepakbola secara mainstream berdasar pada passion, emosional, dan estetika.
Dia adalah tipe realistis, namun juga pesimis ekstrim yang melihat sepakbola tidak lebih dari mesin yang dapat dianalisis berdasarkan statistik.
2. Punya Perilaku Kontroversial
Jose Mourinho juga kerap dikritik karena punya perilaku kontroversial. Salah satunya terjadi kala dirinya menangani Man United. Melawan Chelsea yang notabene mantan tim yang pernah dilatihnya, dia meledek para fans The Blues -julukan Chelsea- lewat tingkahnya yang mengundang kontroversi.
Mourinho kala itu mengacungkan 3 jari di hadapan penonton di Stamford Bridge. Hal ini dilakukanya seolah meledek bahwa dia pernah membawa Chelsea meraih 3 gelar juara Liga Inggris. Mourinho memang berhasil meraih gelar Liga Inggris bersama Chelsea pada musim 2004-2005, 2005-2006, dan 2014-2015.
Perilaku tidak sportif inilah yang akhirnya membuatnya menerima banyak kecaman lantaran dianggap tidak pernah mempunyai sikap respect. Selain perilaku kontroversialnya di hadapan fans, Mourinho yang juga dikenal sebagai pelatih yang tegas sehingga tidak segan untuk mengkritik para pemainnya di hadapan media.
Sikap terbukanya itu kerap menimbulkan perselisihan dengan pemain. Dia bahkan pernah berselisih dengan beberapa pemain Manchester United sewaktu melatih di sana pada 2016-2018.
Selain itu, Mourinho melakukan hal nyeleneh, yaitu menyelinap ke Stamford Bridge saat Chelsea melawan Bayern Munich di perempatfinal Liga Champions 2004-2005.
1. Tukang Kritik
Terakhir, Mourinho kerap dibenci karena ulahnya yang sering mengkritik. Hal ini salah satunya dilakukan Mourinho kala melatih Inter Milan pada 2008-2010. Dalam sebuah konferensi pers, Mourinho mengkritik pejabat sepakbola Italia.
Pelatih berjuluk The Special One itu bahkan sampai mengabaikan pertanyaan yang diajukan media Italia karena fokus menyampaikan kritiknya. Akibatnya, Mourinho didenda 35.000 euro oleh Federasi Sepakbola Italia.
Sumber : okezone.com
