Top Skor

3 Faktor Penting Penentu Kemenangan Indonesia atas Timor Leste

Timnas Indonesia berhasil menduduki puncak klasemen sementara di Sea Games Kuala Lumpur. Timnas Indonesia berhasil mengumpulkan 7 point dari 3 laga yang sudah dimainkan. Timnas Merah Putih berhasil menang dua kali dan seri sekali. Dan di laga berikutnya timnas akan berhadapan dengan Vietnam di hari Selasa.

 

 

Laga melawan Timor Leste berlangsung keras dan menimbulkan kericuhan jelang akhir laga. Bahkan pemain senior Irfan Bachdim angkat bicara dan mengecam sepakbola yang dimainkan Timor Leste. Sementara itu Evan Dimas terkena kartu kuning dan dipastikan tidak akan bermain di laga melawan Vietnam. Berikut 3 faktor kunci kesuksesan timnas menang atas Timor Leste.

  1. Koordinasi Lapangan Tengah
    Absennya gelandang jangkar, Muhammad Hargianto, tidak membuat keseimbangan lini kedua terganggu. Pemain pengganti Hanif Sjahbandi bisa mengemban tugas sebagai penyetop laju serangan Timor Leste dengan baik. Ia kerap jadi sosok pemotong bola arus serangan lawan sebelum memasuki area pertahanan Tim Merah-Putih.
    Ketika Hanif bisa melakukan tugas “kotor” dengan baik Evan Dimas bisa fokus menjalankan perannya sebagai pivot. Gelandang Bhayangkara FC tersebut seperti dua pertandingan sebelumnya jadi aktor utama pembagi bola serta pengatur tempo permainan.
    Evan yang doyan menguasai bola sepanjang laga kerap jadi sasaran tembak pemain-pemain lawan. Pelanggaran-pelanggaran keras terpaksa digeber Timor Leste untuk menghalangi upaya Evan menyorongkan passing-passing terukur ke lini depan.
    Pada masa injury time, pemain Timor Leste, Felipe Olveira, sempat mencoba memprovokasi Evan yang jadi motor permainan Indonesia.
    Evan Dimas dilanggar keras oleh Felipe, lalu terjadi adu mulut antara Felipe Olveira dengan Evan. Felipe mendorong Evan hingga terjatuh. Kejadian itu menyulut emosi pemain kedua tim.
    Di sisi lain, Septian David Maulana jadi gelandang serang yang agresif membantu serangan. Pemain asal Mitra Kukar tersebut juga amat jeli membaca situasi.
    Saat sisi tengah pertahanan Timor Leste banjir pemain, David bergeser ke sayap untuk memecah konsentrasi kubu lawan. Gol tunggal Timnas Indonesia U-22 berawal dari umpan David dari sisi sayap.
  2. Rapatnya Lini Pertahanan
    Berbeda dengan Filipina, serangan balik Timor Leste cenderung lebih berbahaya. Pemain-pemain tim asuhan Kim Shin-hwan amat cepat melakukan transisi permainan dari bertahan ke menyerang.
    Catatan statistik menunjukkan kalau Timor Leste 10 kali melakukan tembakan ke gawang, tiga di antaranya tepat sasaran. Jumlah yang sama dengan Timnas Indonesia U-22 yang melakukan 14 kali percobaan tembakan ke gawang, di mana hanya tiga juga yang sukses.
    Beruntung, serangan balik Timor Leste kerap dimentahkan kuartet bek Tim Merah-Putih. Hansamu Yama dkk. tampil amat solid. Mereka tidak panik menghadapi sergapan kubu lawan.
    Bek sayap kiri, Rezaldi Hehanusa, menjadi figur penting yang berulangkali mematahkan serangan tajam Timor Leste dari sisi melebar. Fullback asal Persija Jakarta tersebut tercatat melakukan tiga kali penyelamatan plus enam kali tekel sukses.
    Satu hal yang menarik, dua bek Timnas Indonesia U-22, Hansamu dan Ricky Fajrin, juga jadi pemain yang aktif dalam permainan. Mereka jadi figur sentral saat Tim Garuda Muda melakukan build up permainan dari belakang.
    Akurasi operan Hansamu menembus angka 80 persen. Bek Barito Putera tercatat melakukan tekel penyelamatan krusial sebanyak tiga kali, empat kali intersep, serta empat kali memenangi duel di jantung pertahanan.
  3. Semangat Para Penyerang
    Marinus Manewar menjadi pencetak gol tunggal Timnas Indonesia U-22 ke gawang Timor Leste. Sukses ini mematahkan anggapan kalau Tim Merah-Putih tidak memiliki sosok target man yang haus gol.
    Penampilan bomber asal Persipura Jayapura sepanjang pertandingan cukup bergigi. Ia amat agresif membongkar pertahanan Timor Leste.
    Tak pasrah dengan ketatnya pertahanan Timor Leste, Marinus mau turun menjemput bola ke area tengah. Dalam situasi tertentu ia juga bermain melebar, untuk memancing bek Timor Leste keluar dari sarang.
    Sayangnya saat Marinus sukses memaksa bek-bek Timor Leste keluar dari sarang, pemain lain Timnas Indonesia U-22 kurang bisa memanfaatkan celah kosong di jantung pertahanan tim asuhan Kim Shin-hwan.

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button