Extra Time

Akar Masalah Arsenal yang Berhasil Ditemukan dan Diperbaiki Arteta

Arsenal’s Spanish head coach Mikel Arteta gestures on the touchline during the English FA Cup third round football match between Arsenal and Leeds United at The Emirates Stadium in London on January 6, 2020. (Photo by Adrian DENNIS / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or ‘live’ services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. / (Photo by ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images)

Bos ARSENAL Mikel Arteta telah melihat masalah di Rejim Arsenal yang lampau –  dia mengklaim bisa melihat klub menjadi “tidak berjiwa” saat dia masih berada di Manchester City.

 

Pelatih asal Spanyol itu hampir membawa The Gunners meraih gelar musim lalu, namun mereka kalah dari tim asuhan Pep Guardiola di laga-laga terakhir sebelum kompetisi berakhir.

 

Awalnya Arsenal memimpin balapan liga cukup lama, namun City akhirnya merebut Liga Premier dengan selisih lima poin sekaligus meraih treble di akhir musim.

 

Arteta dipuji karena mengubah Arsenal dan mampu membawa Arsenal kembali bersaing di Liga Champions untuk pertama kalinya dalam tujuh musim terakhir.

 

Pria berusia 41 tahun itu sebelumnya bekerja sebagai asisten Guardiola di Man City dari 2016 hingga 2019 dan bermain sebagai pemain untuk Arsenal dari 2011 hingga 2016.

 

Dia yakin, klub telah menjauh dari nilai-nilainya sebelum dia mengambil alih kepemimpinan di Emirates.

 

Arsenal telah melewati tiga manajer dalam 18 bulan, dimana awalnya ditangani Arsene Wenger yang pada akhirnya berhenti dan diganti oleh Unai Emery. Setelah Emery dipecat, Arsenal pun ditangani sementara oleh mantan pemainnya Freddie Ljungberg.

 

Dan klub pun berada dalam kekacauan selama enam musim dengan posisi Arsenal selalu berada di luar empat besar.

 

Arteta mengatakan kepada Marca: “Saya adalah asisten Pep di City, kami melawan Arsenal dan saya melihat bahwa jiwa klub telah hilang.

 

“Tidak ada kesenangan, tidak ada perasaan.

“Saya tahu ada peluang dan kemungkinan di ruang ganti dan saya tahu kami harus menghubungkan tim dan para penggemar.

“Sangat jelas bagi saya. Saya menggambar sebuah pohon dan akarnya, dan saya mengatakan bahwa masalahnya ada pada kita.

“Kami harus memperbaiki semuanya, dan menyembuhkannya dengan orang-orang yang terlibat. Tanpa itu, tidak akan ada kesenangan bagi para penggemar.

“Sekarang saya merasa senang, kami memiliki identitas yang jelas, ada kesatuan dan kami penuh energi.

“Itu hal terbesar. Dari atas ke bawah, semua orang mendorong ke arah yang sama. Kami memberi penggemar sesuatu untuk diimpikan dan dibanggakan. Dan sekarang, kami harus menang lebih banyak lagi.”

 

Arteta sangat dipengaruhi oleh Guardiola dan meskipun satu sama lain adalah teman dan saling bersaing untuk satu titel liga.

 

Dia berkata: “[Hubungan kami] sangat baik, tiga hari yang lalu saya berbicara dengan Pep.

 

“Tapi kami sama-sama fokus untuk menang dan sangat kompetitif. Saat berada di atas lapangan, kami sangat fokus.

 

“Tapi kami cukup percaya diri untuk itu terjadi dan keesokan harinya untuk saling menelepon dan memeluknya. Itu tidak akan pernah hilang.”

 

Arsenal akan berusaha untuk memperkuat skuad mereka dan tertarik pada orang-orang seperti Declan Rice dan Kai Havertz.

 

Tentang kemungkinan mendatangkan pemain Jerman itu seharga £65 juta dari Chelsea, dia berkata: “Kai Havertz telah menunjukkan banyak hal, termasuk memenangkan Liga Champions. Dia adalah pemain berbakat, serba bisa, dan baru berusia 24 tahun.

 

“Bakat memiliki harga dan, di Arsenal, kami selalu tertarik pada pemain muda yang berpengalaman.”

Related Articles

Back to top button