Top Skor

3 Alasan Utama Barcelona selalu Gagal ke Semifinal UCL dalam 3 Musim Terakhir

Barcelona berhasil mencuri kemenangan di leg pertama perempat final liga champions musim ini setelah unggul 0-1 dari tuan rumah Manchester United.

Dan subuh nanti akan menjadi ajang untuk Barca memutuskan catatan buruk di tiga musim sebelumnya, dimana Barca selalu gagal melaju ke babak semifinal.

Melihat sedikit ke belakang, berikut kami sajikan 3 alasan terkuat mengapa Barca selalu gagal ke semifinal dalam 3 musim terakhir :

3. Penampilan Buruk Luis Suarez

Suarez bisa dibilang salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Keberhasilan keluar sebagai top skor Liga Inggris 2013-2014 dan Liga Spanyol 2015-2016 jadi contoh mudah mengukur ketajaman penyerang berjuluk El Pistolero tersebut.

Akan tetapi, performa di kompetisi domestik gagal diemulasi Suarez di Liga Champions.

Terhitung sejak musim 2016-2017, Suarez baru mengoleksi empat gol! Padahal dalam periode itu, penyerang berpaspor Uruguay tersebut mengemas 25 pertandingan di Liga Champions.

Karena itu, Suarez kudu memperbaiki performanya andai Barcelona ingin melaju ke semifinal.

Tanda-tanda sebenarnya sudah terlihat, yang mana Suarez berandil besar atas kemenangan 1-0 Barcelona kontra Man United dini hari tadi.

Saat itu, sundulan Suarez masuk ke gawang Man United kawalan David de Gea. Akan tetapi, sayangnya UEFA tidak meyebut gol tersebut sebagai milik Suarez.

Sebab sebelum masuk ke gawang, si kulit bulat sempat mengenai anggota tubuh fullback kiri Man United, Luke Shaw.


2. Pertahanan Buruk

Sepeninggal Carles Puyol yang pensiun pada 2014, Gerard Pique tak lagi memiliki rekan duet tangguh di jantung pertahanan.

Nama-nama seperti Jeremy Mathieu, Samuel Umtiti hingga Clement Lenglet terkadang kerap membuat kesalahan elementer yang ujung-ujungnya merugikan Barcelona.

Karena itulah di babak perempatfinal dalam tiga musim terakhir, gawang Barcelona kemasukan banyak gol.

Pada musim 2015-2016, gawang Marc-Andre ter Stegen dibobol tiga kali oleh Atletico Madrid, Juventus (3 kali ā€“ 2016-2017) dan AS Roma (4 kali ā€“ 2017-2018).

Untungnya, perbaikan dibuat pertahanan kala menghadapi Man United Minggu lalu.

Pique mencatatkan sembilan sapuan sehingga menggagalkan semua usaha pemain Man United yang mencetak banyak peluang dalam laga dini hari tadi.


1. Minim Kreativitas di Lini Tengah

Sepeninggal Xavi Hernandez yang angkat kaki dari Barcelona pada 2014-2015, Blaugrana tak pernah lagi menjuarai Liga Champions.

Kepergian Xavi disinyalir jadi salah satu pangkal masalah mengapa Barcelona gagal mengangkat trofi si Kuping Besar dalam tiga musim terakhir.

Ketiadaan Xavi membuat tim-tim lawan bisa membaca permainan Barcelona.

Sekarang tim-tim lawan tinggal mencari cara untuk menghentikan pergerakan Lionel Messi.

Andai La Pulga ā€“julukan Messiā€“ dihentikan, kreativitas permainan Barcelona akan menurun drastis.

Sumber : okezone.com

Related Articles

Back to top button